Ketua SETARA Institute: Aksi 229 Pembodohan Umat


Ketua SETARA Institute Hendardi (kedua kiri) di Jakarta, Kamis (6/4). (Twitter Ist)
MerahPutih.com - Rencana Aksi Bela Islam pada Jumat 29 September 2017 atau aksi 229 yang dilakukan oleh Presidium Alumni 212. Aksi tersebut guna menolak kebangkitan PKI dan Perppu Ormas, yang akan digelar di depan Gedung DPR/MPR.
Menanggapi aksi tersebut, Ketua SETARA Institute Hendardi menyayangkan aksi tersebut, karena mekanisme penolakan atas Perppu Ormas sebenarnya bisa dilakukan melalui Mahkamah Konstitusi (MK) suatu mekanisme demokratik untuk menyoal keabsahan sebuah produk hukum.
"Untuk isu kebangkitan PKI, apa yang hendak ditolak oleh Presidium Alumni 212 sesungguhnya adalah ilusi yang terus menerus dibenamkan bahwa seolah-olah kebangkitan PKI itu nyata," kata Hendardi melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (26/9).
Lebih lanjut, menurut Hendardi, mobilisasi massa secara terus menerus dalam jumlah besar hanya merugikan kondisi keamanan dan iklim perekonomian nasional.
"Aksi ini juga pembodohan karena mengeksploitasi umat yang politis dengan argumen-argumen keagamaan absurd untuk tujuan politik kelompok," bebernya.
Mobilisasi massa secara terus menerus juga bisa melahirkan teror atas ketertiban sosial dan security high cost, karena bukan hanya biaya pengamanan yang diperlukan, tetapi juga dampak yang ditimbulkannya yang menyebarkan kecemasan.
"Oleh karena itu, masyarakat sebaiknya tidak perlu terlibat dalam gerakan politik ini," pungkasnya (Asp).
Baca juga berita terkait rencana aksi 229 di: Besok, Alumni 212 Gelar Aksi Bela Ulama 96 Di Istiqlal
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Demo Ojol 17 September 2025 di Istana dan DPR, Massa Tuntut Pencopotan Menteri Perhubungan

Aksi Unjuk Rasa Tuntut Sahkan RUU Perampasan Aset di Depan Gedung DPR

Kondisi Nepal Memanas akibat Kerusuhan, Kemlu Jamin 134 WNI Tak Ada yang Jadi Korban

[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan
![[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan](https://img.merahputih.com/media/f8/df/4d/f8df4dcb1b53087a074e35b53dcecbd4_182x135.png)
DPRD DKI Awasi Perbaikan Fasilitas Rusak Akibat Kericuhan, Pastikan Tak Melenceng dari Tenggat Waktu

Gedung DPRD DKI Jakarta Digeruduk Demonstran, Tuntut Transparansi hingga Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran Publik

Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Polisi Tembaki Kampus Unpas - Unisba dengan Gas Air Mata, Ketua Komisi X DPR: Kami Sangat Menyesalkan Terjadinya Aksi Kekerasan

Bagikan Mawar Putih dan Pink untuk Polisi hingga Tentara, Ojol: Kami Tak Mau Diprovokasi Lagi
