Ketua DPRD Tak Persoalkan Pramono Enggak Ada Operasi Yustisi setelah Lebaran

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Senin, 24 Maret 2025
Ketua DPRD Tak Persoalkan Pramono Enggak Ada Operasi Yustisi setelah Lebaran

Ilustrasi pendatang ke Jakarta. ANTARA/Risky Syukur

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Ketua DPRD DKI Jakarta, Khoirudin mengaku tak mempersoalkan keputusan Gubernur Pramono Anung yang tidak menggelar operasi yustisi bagi pendatang baru, setelah Lebaran Idul Fitri 2025/1446 Hijriah.

Menurut dia, untuk mengatasi permasalahan pendatang baru di Jakarta usai lebaran mesti ada aturan yang benar, tanpa adanya masyarakat yang dirugikan.

"Ya kalau mau menyelesaikan itu ya memang penduduknya harus ada regulasi yang adil, gitu ya. Pernyataan Pak Gubernur untuk tidak ada operasi yustisi saya hargai," kata Khoirudin di Jakarta, Senin (24/3).

Memang pada prinsipnya, kata dia, Jakarta terbuka bagi siapapun yang datang. Maka kata dia sah-sah saja dan diperbolehkan warga pendatang baru datang ke Jakarta.

"Apalagi Jakarta menjadi magnet secara ekonomi, gitu ya. Dan pusat pembangunan yang luar biasa menjadi daya tarik sendiri. Makanya hak semua orang untuk datang ke Jakarta," tuturnya.

Baca juga:

Akui Ekonomi Jakarta Lagi Sulit, Dewan PSI Minta Pemprov DKI Mendata Pendatang Baru Usai Lebaran

Namun demikian, politikus PKS ini tegaskan, memang harus juga dipastikan orang yang datang ke Jakarta, yang memiliki identitas jelas seperti mempunyai kartu tanda penduduk (KTP).

"Yang mau datang ke Jakarta ya persiapkan dulu KTP kampungnya. Biar nanti ketika terjadi apa-apa di Jakarta, bisa kita telusuri dia dari mana, kampungnya di mana, gitu ya. Agar kita bisa koordinasi," ucapnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono menegaskan, Pemerintah DKI tidak akan melakukan operasi yustisi atau penertiban secara hukum bagi pendatang baru, setelah Lebaran Idul Fitri 2025/1446 Hijriah.

Tahun ini Pemprov DKI akan menerapkan Program Penataan Administrasi Kependudukan (Adminduk) yang dilakukan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta.

Baca juga:

Soal Pendatang Baru Setelah Lebaran, Gubernur Pramono Anung: Jakarta Terbuka, Lebih Ramah, tetapi dengan Ketegasan

Seperti diketahui, biasanya pasca perayaan Lebaran Idul Fitri masyarakat datang ke Jakarta dari kampung halaman untuk mengadu nasib di ibu kota. Ada juga mereka datang ke Jakarta dibawa oleh keluarganya yang mudik.

Politikus senior PDI Perjuangan ini mengatakan, bahwa pihaknya menerima siapapun masyarakat yang masuk ke Jakarta secara manusiawi.

"Tidak ada operasi yustisi. Kami akan tetap menerapkan sesuai dengan Program Dinas Dukcapil, yaitu penataan administrasi kependudukan sehingga siapapun masuk ke Jakarta, silakan. Kita akan tetap memantau dokumen administrasi kependudukannya," kata Pramono yang dikutip Senin (17/3). (Asp)

#Gubernur DKI Jakarta #DPRD DKI Jakarta #Operasi Yustisi
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
Bakar Semangat Atlet Muda, Gubernur Pramono: Jakarta Harus Juara di POPNAS dan PEPARPENAS 2025
Gubernur Jakarta melepas Kontingen DKI Jakarta yang akan berlaga pada POPNAS XVII dan PEPARPENAS XI Tahun 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 24 Oktober 2025
Bakar Semangat Atlet Muda, Gubernur Pramono: Jakarta Harus Juara di POPNAS dan PEPARPENAS 2025
Indonesia
Dana Transfer Daerah Dipangkas, Pemprov DKI Hanya Bisa Uji Coba 100 Sekolah Swasta Gratis Tahun Depan
Pemprov DKI hanya bisa menguji coba 100 sekolah swasta gratis tahun depan. Hal itu dikarenakan adanya pemotongan dana transfer daerah.
Soffi Amira - Jumat, 24 Oktober 2025
Dana Transfer Daerah Dipangkas, Pemprov DKI Hanya Bisa Uji Coba 100 Sekolah Swasta Gratis Tahun Depan
Indonesia
Pemprov DKI Tiadakan Car Free Day Demi Sukseskan Jakarta Running Festival 2025
Jakarta Running Festival akan berlangsung pada pada 25 - 26 Oktober 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 23 Oktober 2025
Pemprov DKI Tiadakan Car Free Day Demi Sukseskan Jakarta Running Festival 2025
Indonesia
Pramono Anung Akui Jakarta Krisis Lahan Pemakaman, Minta TPU Baru Segera Dibuka
Pramono telah memerintahkan Distamhut DKI Jakarta untuk mencari lahan baru yang bisa dijadikan TPU.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 23 Oktober 2025
Pramono Anung Akui Jakarta Krisis Lahan Pemakaman, Minta TPU Baru Segera Dibuka
Indonesia
DPRD Harap Pemprov DKI Jangan Terburu Naikkan Pajak, Warga Sudah Terdampak Usai DBH Dipangkas
Selain kenaikan pajak, masyarakat juga mengkhawatirkan bahwa pengurangan DBH akan berdampak pada pemotongan program subsidi dan Bantuan Sosial
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Oktober 2025
DPRD Harap Pemprov DKI Jangan Terburu Naikkan Pajak, Warga Sudah Terdampak Usai DBH Dipangkas
Indonesia
Rp 14,6 Triliun DKI Ngendap di Bank, PSI Soroti Belanja Subsidi dan Modal yang Mampet
William juga menyoroti rendahnya realisasi belanja lainnya berdasarkan data BPKD DKI
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Oktober 2025
Rp 14,6 Triliun DKI Ngendap di Bank, PSI Soroti Belanja Subsidi dan Modal yang Mampet
Indonesia
DPRD DKI Minta BUMD Jakarta Jangan Manja Minta PMD Terus, Creative Financing Bisa Jadi Solusi Darurat Usai Anggaran Dikebiri Habis-habisan
Inovasi adalah keharusan bagi BUMD
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Oktober 2025
DPRD DKI Minta BUMD Jakarta Jangan Manja Minta PMD Terus, Creative Financing Bisa Jadi Solusi Darurat Usai Anggaran Dikebiri Habis-habisan
Indonesia
Anggaran DKI Jakarta Menciut Gara-Gara DBH Dipangkas, Banjir dan Jalan Rusak Warga Jakarta Terancam Diabaikan?
Memang ada beberapa pembangunan yang dirasa belum memungkinkan, sehingga dimundurkan
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Oktober 2025
Anggaran DKI Jakarta Menciut Gara-Gara DBH Dipangkas, Banjir dan Jalan Rusak Warga Jakarta Terancam Diabaikan?
Indonesia
Hari Santri 2025, Gubernur Pramono Anung: Santri Adalah Penjaga Moral dan Motor Peradaban Bangsa
Pramono juga mengapresiasi peran pesantren yang kini aktif menjadi subjek pembangunan ekonomi, bukan hanya penerima bantuan.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 22 Oktober 2025
Hari Santri 2025, Gubernur Pramono Anung: Santri Adalah Penjaga Moral dan Motor Peradaban Bangsa
Indonesia
Pansus KTR DKI Cabut Larangan Merokok 200 Meter dari Tempat Pendidikan dan Area Anak
Penyediaan ruang merokok tersebut lebih diprioritaskan di area terbuka (outdoor), bukan di dalam ruangan (indoor smoking).
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
Pansus KTR DKI Cabut Larangan Merokok 200 Meter dari Tempat Pendidikan dan Area Anak
Bagikan