Ketua DPD Ingatkan Pentingnya Toleransi dan Solidaritas Hadapi Pandemi


Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, AA La Nyalla Mahmud Mattalitti. (ANTARA/HO-DPD RI)
MerahPutih.com - Ketua DPD La Nyalla Mattalitti menyebut Bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai tradisi yang baik, yaitu toleransi dan solidaritas. Menurut La Nyalla, kedua nilai itu sangat diperlukan untuk menghadapi pandemi COVID-19.
"Kedua sikap itu perlu diperkuat dan disuburkan kembali di setiap kalangan sehingga pandemi ini bisa dilalui secara bersama-sama," kata La Nyalla dalam keterangannya, ditulis Minggu (8/8).
Dijelaskannya, lonjakan kasus positif COVID-19 di Indonesia hingga saat ini sangat fluktuatif. Bahkan, sering di luar prediksi. Wabah corona dapat menyerang siapa saja, tidak mengenal usia, status sosial serta jenis kelamin. Artinya setiap orang berpotensi terpapar.
Baca Juga:
Petugas Ambulans Jagoan Negeri Aing, Sudah Jatuh Tertimpa Pandemi Masih Dilempari Batu
"Yang diperlukan kemudian adalah kesadaran penuh dari setiap orang untuk saling mendukung dan memberikan semangat satu dan yang lainnya," ucap senator asal Jawa Timur itu.
Fakta-fakta di lapangan terkait merebaknya virus ini, lanjut LaNyalla, diharapkan menumbuhkan rasa empati dan saling membantu. Orang yang mempunyai kelebihan ekonomi harusnya membantu yang miskin, yang memiliki kemampuan dan waktu bisa menjadi relawan dan lain-lain.
"Makanya kita sangat miris jika masih ada sebagian orang yang memanfaatkan penderitaan saudara kita yang terkena COVID-19, baik penimbunan obat atau oksigen atau perilaku tidak terpuji lainnya," jelasnya.

Bagi La Nyalla, wabah COVID-19 juga harus mampu menumbuhkan rasa solidaritas untuk membantu sesama. Tanpa melihat suku, agama, ras atau golongan.
"Wabah COVID-19 ini hanya dapat dilawan dengan kebersamaan. Kesehatan dan ekonomi akan tumbuh kalau solidaritas dan juga toleransi itu terbangun di kalangan masyarakat. Sekarang saatnya bergotong-royong, bukan saling menghujat atau menyalahkan apalagi ketidakpedulian," tuturnya.
Baca Juga:
Dinkes Kota Bandung Diinstruksikan Serius Perhatikan HIV-AIDS Saat Pandemi
La Nyalla mengingatkan para tokoh masyarakat untuk memberikan contoh bertoleransi yang baik. Bisa menjadi panutan, tidak kontroversial dan bisa membangun komunikasi yang tepat.
"Tidak perlulah para tokoh masyarakat untuk berpolemik, berdebat yang pada akhirnya membuat masyarakat bingung. Hal seperti ini justru kontraproduktif," ujarnya.
La Nyalla pun mengapresiasi berbagai komunitas lintas agama, lintas etnik, lintas golongan dari Sabang sampai Merauke yang melakukan gerakan-gerakan sosial bagi masyarakat terdampak COVID-19. (Pon)
Baca Juga:
Ketimpangan Ekonomi Semakin Lebar di Masa Pandemi
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Tradisi Yaa Qowiyyu Klaten, Ribuan Warga Berebut Gunungan Apem

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

Wujud Toleransi, Gereja Santa Theresia Sumbangkan Sapi Kurban ke Umat Islam Tanah Abang

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
