Ketentuan Baru Naik KRL Jogja-Solo Selama PPKM Level 3


Kondisi KRL Yogya-Solo. (Foto: MP/Humas Daop 6)
MerahPutih.com - Pemerintah pusat menetapkan Daerah Istimewa Yogyakarta masuk ke dalam daerah PPKM Level 3.
Sejumlah ketentuan baru diberlakukan dan wajib dipatuhi penumpang kereta Api Listrik (KRL) Yogyakarta-Solo selama masa PPKM Level-3.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Line Anne Purba mengatakan, sejumlah pengetatan dalam protokol kesehatan diberlakukan pada penumpang KRL.
Baca Juga:
Lansia Dilarang Naik KRL Pagi dan Malam Selama PPKM Level 3
Anne menjelaskan, para pengguna KRL wajib menggunakan masker ganda dengan masker medis dilapis masker kain di luar.
"Para pengguna juga dapat menggunakan masker dengan filtrasi di atas 93 persen antara lain N95, KN95, dan KF94," tegas Anne melalui keterangan pers di Yogyakarta, Kamis (10/2).
Petugas di stasiun akan melakukan antrean penyekatan guna membatasi jumlah orang yang dapat naik ke kereta. Anne menyarankan pengguna dapat mengikuti informasi kepadatan stasiun dan posisi real time KRL melalui aplikasi KRL Access agar bisa memprediksi kepadatan antrean.
Anne melanjutkan, jam operasional KRL Yogyakarta-Solo pada masa PPKM Level 3 ini tetap pada pukul 05:00 – 18.30 WIB.
"Kami jalankan 20 perjalanan KRL setiap hari. Kapasitas penumpang maksimal 70 persen saja,"katanya.
Baca Juga:
Angka COVID-19 Naik, Penumpang KRL Alami Penurunan
Pihaknya tidak melarang lansia atau anak-anak untuk bepergian dengan KRL. Namun, Lansia disarankan naik di luar jam sibuk, yakin pada jam 10:00 – 14:00 WIB.
KAI Commuter juga mengimbau anak usia di bawah lima tahun (balita) menggunakan KRL hanya dalam keperluan yang sangat mendesak dan sementara anak usia 5-12 tahun dalam menggunakan KRL harus didampingi orang tuanya.
Penumpang KRL tidak perlu test COVID-19, namun diminta menyiapkan sertifikat vaksin melalui aplikasi PeduliLindungi ataupun secara fisik untuk diperlihatkan kepada petugas. Hal ini merupakan syarat utama naik KRL.
"KAI Commuter mengimbau untuk tidak berbicara secara langsung maupun melalui sambungan telepon selama berada di dalam KRL untuk mengurangi penyebaran COVID-19 melalui droplet (atau cairan mulut yang keluar) pada saat berbicara," beber dia
Berdasarkan data, rata-rata volume harian panumpang KRL Jogja-Solo tanggal 1 hingga 9 Februari sebesar 9.029 pengguna. Jumlah ini tidak jauh berbeda jika dibandingkan dengan rata-rata volume harian Bulan Januari 2022 lalu yaitu sebesar 9.184 orang.
Namun, Anne mengakui jumlah penumpang berkurang drastis usai memasukiPPKM Level 3 yaitu 6.680 dan 6.478 pengguna masing-masing pada 8 dan 9 Februari.
Ia mengimbau masyarakat yang masih harus beraktivitas keluar rumah dapat memanfaatkan KRL di luar jam sibuk. (Patricia Vicka/Yogyakarta)
Baca Juga:
KRL Tetap Beroperasi Normal Saat Libur Imlek
Bagikan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
