Kesehatan

Ketahui Lengkap Tentang Oedipus Complex

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Selasa, 05 Juli 2022
Ketahui Lengkap Tentang Oedipus Complex

Istilah oedipus complex diambil Freud dari karakter Oedipus Rex dalam kisah mitologi Yunani yang secara tidak sengaja membunuh ayahnya dan menikahi ibu kandungnya sendiri. (Pixabay/Celtibere)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Oedipus complex adalah kondisi ketika adanya ketertarikan anak laki-laki terhadap ibunya secara emosional dan seksual. Dalam ilmu psikologi, istilah ini masih kontroversial. Sebagian orang menganggapnya normal. Lainnya tidak. Jadi, apa itu oedipus complex?

Pada dasarnya, orang tua dan anak memiliki suatu ikatan emosional, termasuk anak laki-laki dengan ibunya. Masalah terjadi jika anak laki-laki tertarik secara seksual dengan ibu kandungnya sendiri. Kondisi inilah yang dikenal dengan oedipus complex.

Sebagian orang menganggap oedipus complex normal terjadi sebagai bentuk kasih sayang anak laki-laki terhadap ibunya. Namun, lainnya menganggap kondisi tersebut sebagai perilaku menyimpang. Karena itu, oedipus complex masih menjadi konsep yang kontroversial dalam ilmu psikologi.


Mula Oedipus Complex


Istilah oedipus complex pertama kali dicetuskan oleh Sigmund Freud, seorang ahli kejiwaan ternama, dalam bukunya, The Interpretation of Dreams, pada 1899. Meski demikian, ia tidak secara formal menggunakan istilah ini sampai tahun 1910.

Istilah oedipus complex diambil Freud dari karakter Oedipus Rex dalam kisah mitologi Yunani yang secara tidak sengaja membunuh ayahnya dan menikahi ibu kandungnya sendiri.

Baca juga:

Jutaan "Ibu" di Gianyar

oedipus complex
Istilah oedipus complex pertama kali dicetuskan oleh Sigmund Freud, seorang ahli kejiwaan ternama, dalam bukunya, The Interpretation of Dreams, pada 1899. (Freepik/Proostoleh)

Dari kisah tersebut, Freud menggambarkan oedipus complex sebagai kondisi ketika seorang anak laki-laki menginginkan ibunya hanya untuk dirinya sendiri. Ia memandang ayahnya sebagai pesaing dan bahkan muncul keinginan untuk menyingkirkan sang ayah.

Ketika menyadari bahwa ayahnya lebih berkuasa dan lebih kuat, akan muncul perasaan cemas dari anak laki-laki. Untuk menghilangkan kecemasan tersebut, biasanya anak dengan oedipus complex akan meniru sifat atau perilaku ayahnya agar bisa merebut perhatian sang ibu.

Freud percaya bahwa manusia adalah makhluk seksual sejak lahir. Sentuhan fisik seperti belaian, pelukan, dan ciuman sangat penting untuk tumbuh kembang seorang anak.

Menurut Freud, perkembangan psikoseksual pada masa kanak-kanak terjadi secara bertahap. Setiap tahap mewakili perkembangan seksual pada bagian tubuh yang berbeda.

Fase-Fasenya

Freud pun menyebutkan bahwa ada beberapa fase yang akan dilalui bayi dan anak-anak dalam proses tumbuh kembangnya. Fase perkembangan psikologis bayi dan anak tersebut meliputi Fase oral, anal, falik, laten, dan genital.

Fase oral terjadi sejak bayi lahir hingga berusia 18 bulan. Bayi yang akan merasakan kepuasan saat menggunakan mulutnya. Kepuasan ini bisa diperoleh bayi dengan cara mengisap, menjilat, mengunyah, dan menggigit.

Baca juga:

Uniknya Ritual yang Dilakukan Perempuan Kerajaan Inggris Pascamelahirkan

oedipus complex
Pada dasarnya, orang tua dan anak memiliki suatu ikatan emosional, termasuk anak laki-laki dengan ibunya. (Unsplash/Kristyn Lapp)

Fase anal berlangsung ketika anak berusia 18 bulan hingga 3 tahun. Tahap ini berfokus pada munculnya sensasi yang dirasakan anak saat buang air besar dan ketika anak mulai mengembangkan kebiasaan toilet training yang sehat.

Fase falik atau falus dimulai sewaktu anak berusia 3–5 tahun. Pada fase ini, anak-anak mulai menyadari perbedaan jenis kelamin antara pria dan wanita. Berdasarkan teorinya, Freud memercayai oedipus complex berkembang pada fase ini.

Pada fase falik atau falus, hasrat seksual dan ketertarikan dengan lawan jenis mungkin akan muncul pada diri anak, termasuk anak laki-laki ke ibunya. Namun, perasaan tersebut tidak disadari oleh anak.

Fase laten berada saat anak berusia 5–12 tahun atau masa pubertas. Pada tahap ini anak akan mengembangkan perasaan pasif terhadap lawan jenis.

Fase genital merentang dari masa pubertas hingga dewasa. Pematangan minat seksual yang sehat terjadi pada fase ini. Remaja yang telah pubertas akan mulai merasakan hasrat seksual terhadap orang lain yang dianggapnya menarik.

Tanda-Tanda Oedipus Complex

Melansir dari laman Alodokter, tanda-tanda oedipus complex tidak selalu mengacu pada hal-hal yang bersifat seksual, sehingga terkadang sulit dipastikan apakah seorang anak mengalami oedipus complex atau tidak.

Secara umum, tanda bahwa anak laki-laki mengalami oedipus complex adalah:

- Bersikap posesif terhadap ibunya.
- Tidak membiarkan ayahnya menyentuh ibu.
- Bersikeras tidur di antara orang tua dan lebih senang jika ayah tidak tidur bersama ibu.
- Berharap ayah bepergian dalam waktu lama atau tidak berada di dekat ibu

Menurut Freud, seorang anak harus mampu mengatasi konflik di setiap tahapan perkembangan seksual untuk dapat mengembangkan hasrat dan perilaku seksual yang normal. Ketika konflik selama tahap falik tidak bisa terselesaikan dengan baik, kecenderungan perilaku seksual yang menyimpang dapat berkembang dan menetap.

Hal ini menyebabkan anak laki-laki menjadi terlalu terpaku kepada ibunya dan anak perempuan bisa saja menjadi terlalu terikat pada ayahnya. Padahal, anak semestinya memiliki keterikatan yang seimbang dengan masing-masing orang tua.

Saat anak memasuki usia dewasa, hal tersebut dapat menyebabkan mereka memilih pasangan yang menyerupai orang tua mereka. Inilah yang kemudian menimbulkan anggapan bahwa oedipus complex juga dapat diartikan sebagai pria muda yang menyukai wanita dengan usia jauh lebih tua atau seusia dengan ibu mereka.(dgs)

Baca juga:

Ibu adalah Superwoman, Tak Tergantikan

#Psikologi #Anak
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Lifestyle
Masalah Anak Picky Eater Ternyata Bisa Diatasi Lewat Permainan Sensorik
Masalah anak picky eater ternyata bisa diatasi. Play-Doh memberikan tips bagaimana mengatasi picky eater yang dialami anak-anak.
Soffi Amira - Jumat, 17 Oktober 2025
Masalah Anak Picky Eater Ternyata Bisa Diatasi Lewat Permainan Sensorik
Berita Foto
Mengintip Keseruan Anak-anak Bermain Air Aliran Sungai Ciliwung Jakarta
Anak-anak berenang di aliran sungai Ciliwung kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, Jum'at (17/10/2025).
Didik Setiawan - Jumat, 17 Oktober 2025
Mengintip Keseruan Anak-anak Bermain Air Aliran Sungai Ciliwung Jakarta
Berita Foto
Suka Cita Ratusan Anak Ikuti Sunatan Massal di Gedung DPR Jakarta
Seorang anak akan menjalani sunatan massal yang digelar Persaudaraan Istri Anggota (PIA) DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (9/10/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 09 Oktober 2025
Suka Cita Ratusan Anak Ikuti Sunatan Massal di Gedung DPR Jakarta
ShowBiz
Atiya Purnomo Rilis Lagu ‘Ayo Garuda’, Persembahan Semangat untuk Timnas Indonesia
Atiya Purnomo mempersembahkan lagu Ayo Garuda untuk para pemain Timnas Indonesia yang tengah berusaha mengembalikan kejayaan sepak bola di level internasional.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 03 Oktober 2025
Atiya Purnomo Rilis Lagu ‘Ayo Garuda’, Persembahan Semangat untuk Timnas Indonesia
Indonesia
Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus
KPAI sudah tiba di Polda Metro Jaya sejak pagi tadi untuk mengawasi proses pemeriksaan terhadap ratusan anak yang diamankan karena terlibat unjuk rasa depan Gedung.
Wisnu Cipto - Selasa, 26 Agustus 2025
Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus
Berita Foto
Aksi Anak-anak Ikuti Karnaval Meriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta
Anak-anak dengan penuh keceriaan mengikuti pawai karnaval HUT ke-80 Republik Indonesia di Kawasan Juraganan, Grogol Utara, Jakarta, Sabtu (23/8/2025).
Didik Setiawan - Sabtu, 23 Agustus 2025
Aksi Anak-anak Ikuti Karnaval Meriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta
Indonesia
Kisah Pilu Bocah Sukabumi Meninggal Akibat Cacing, Pemerintah Akui Layanan Kesehatan Masih Pincang
Program pemerintah sebenarnya lengkap, tinggal bagaimana memastikan petugas lapangan benar-benar aktif
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Kisah Pilu Bocah Sukabumi Meninggal Akibat Cacing, Pemerintah Akui Layanan Kesehatan Masih Pincang
Indonesia
Ingat Ya Bunda! Beri Makan Anak Jangan Hanya Fokus Pada Nasi dan Mie
Perubahan pola makan tidak cukup hanya dengan menyuruh anak, tapi harus dimulai dari kebiasaan seluruh keluarga.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 16 Juli 2025
Ingat Ya Bunda! Beri Makan Anak Jangan Hanya Fokus Pada Nasi dan Mie
Indonesia
Pelaku Pelecehan Penumpang Anak Citilink Terancam 15 Tahun Bui, Kondisi Korban Masih Trauma
Aksi pelecehan terjadi di dalam pesawat Citilink dengan nomor penerbangan QG 9669 rute Denpasar-Jakarta pada hari Senin (14/7) malam
Wisnu Cipto - Rabu, 16 Juli 2025
Pelaku Pelecehan Penumpang Anak Citilink Terancam 15 Tahun Bui, Kondisi Korban Masih Trauma
Indonesia
Anak di Bawah Umur di Cianjur Diperkosa 12 Orang, Polisi Harus Gerak Cepat Tangkap Buron
Aparat penegak hukum untuk bergerak cepat, tegas, dan transparan dalam mengusut tuntas kasus tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 14 Juli 2025
Anak di Bawah Umur di Cianjur Diperkosa 12 Orang, Polisi Harus Gerak Cepat Tangkap Buron
Bagikan