Ketahui Cara Menghindari Mikroplastik pada Kemasan Air


Dampak kesehatan dari partikel mikro dan nano masih relatif belum diketahui_(Foto: Unsplash/Brian Yurasits)
BISA jadi kamu mungkin tidak akan lepas dari penggunaan plastik. Selain tidak terurai secara alami, plastik juga bisa berubah jadi serpihan-serpihan kecil yang disebut mikroplastik. Mikroplastik adalah serpihan plastik yang berukuran kurang dari lima milimeter. Materi ini bisa ditemukan dalam air, tanah, maupun udara yang kamu hirup.
Tak hanya itu, limbah plastik mengalami proses penguraian oleh lingkungan, termasuk dari sinar matahari. Proses ini membuat plastik menjadi rapuh dan pecah. Meski tidak terurai sepenuhnya, materi ini akan berubah menjadi potongan-potongan kecil yang disebut mikroplastik.
Baca Juga:

Selain itu, berasal dari penguraian plastik besar, mikroplastik juga sengaja dibuat oleh manusia, misalnya sebagai bahan abrasif untuk prosedur sandblasting hingga butiran mikro (microbeads) dalam pembersih wajah. Mikroplastik dapat ditemukan di mana saja. Salah satu kekhawatiran yang kian dibicarakan yaitu paparan mikroplastik dalam makanan.
Seperti dilansir dari World Wide Fund for Nature (WWF) menyebutkan bahwa setiap orang memiliki risiko menelan sekitar lima gram plastik per minggunya. Penelitian yang dimuat dalam jurnal Environmental Science & Technology (2019), mengatakan bahwa menemukan banyak orang Amerika berisiko mengonsumsi 39 ribu–52 ribu partikel mikroplastik per tahun dari makanan laut (seafood), air, gula, garam, dan alkohol.
Angka tersebut mungkin akan lebih tinggi pada orang yang terbiasa minum air kemasan plastik. Kemudian tingginya pengguna plastik, baik dari makanan ataupun lingkungan tentu bisa menimbulkan gangguan kesehatan. Menurut satu penelitian menyebutkan bahwa ketika kamu harus mengonsumsi air kemasan sebaiknya memindahkan air minum ke wadah lainnya.
Baca Juga:

Sebaiknya kamu yang suka minum kopi "to go" atau "takeaway", biasakan untuk meminumnya dengan gelas atau mug bukan plastik. Begitu pula untuk makanan yang menggunakan styrofoam atau bungkus plastik lain sebaiknya pindahkan ke wadah lainnya.
Kamu dilarang memasak atau memanaskan makanan di dalam bungkus plastik. Ketahui, bahan melamin yang banyak digunakan orang, rupanya juga berbahaya jika dimasukan ke microwave. Gunakan bahan dari gelas atau keramik untuk microwave sangat disarankan karena lebih bagus untuk kesehatan. (Mrf)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
