Kerusuhan Meluas di Inggris, Imigran Jadi Sasaran


Demonstran sayap kanan menyerang sebuah hotel di Rotherham, penampung pencari suaka, memecahkan jendela dan membakar bangunan/HO-Anadolu/www.aa.com.tr
MerahPutih.com - Kerusuhan terjadi di Inggris menyusul pembunuhan tragis tiga gadis muda di Southport pada Senin lalu, sebuah peristiwa yang telah semakin memperkeruh hubungan komunitas dan memicu episode kekacauan tambahan di kota-kota besar dan kota kecil di seluruh Inggris.
Namun, keruhan juga jadi aksi protes anti-migran besar-besaran yang berujung kekerasan. Di mana, Minggu (5/8), demonstran ekstrem kanan menyerang sebuah hotel di Rotherham yang menjadi tempat penampungan para pencari suaka, memecahkan jendela dan membakar bangunan.
Insiden ini terjadi tepat sebelum tengah hari dan ditandai dengan bentrokan intens antara pengunjuk rasa ekstrem kanan dengan polisi dan kelompok pendukung migran.
Massa, yang banyak di antaranya mengenakan bendera Inggris dan Union Jack, berkumpul di luar hotel Holiday Inn Express dalam jumlah besar.
Baca juga:
Polisi Kantongi Identitas Provokator Kerusuhan Konser Pasar Kemis Tangerang
Demonstrasi dengan cepat semakin meningkat, dengan pengunjuk rasa melemparkan benda-benda ke arah petugas polisi, memaksa mereka untuk mundur.
Rekaman yang diunggah di media sosial menayangkan adegan kacau di mana para demonstran masuk ke lantai dasar hotel melalui jendela yang pecah dan membakarnya.
Sebuah demonstrasi tandingan yang mendukung hak-hak migran juga diadakan, dengan peserta meneriakkan slogan-slogan pro-migran sebagai tanggapan terhadap sentimen anti-imigran. Ketegangan antara kedua kelompok semakin memicu ketidakstabilan situasi.
Insiden ini menyebabkan setidaknya satu petugas polisi terluka dan meningkatkan kekhawatiran tentang kerusuhan lebih lanjut.
Baca juga:
Pemicu Kerusuhan Iring-iringan Jenazah Lukas Enembe Dicokok di Jakarta
Pihak berwenang melaporkan setidaknya 100 penangkapan setelah meletusnya kekerasan, tidak hanya di Rotherham tetapi di seluruh Inggris, dengan lebih banyak demonstrasi yang direncanakan pada Minggu.
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyebut para perusuh yang melakukan kekerasan sebagai preman ekstrem kanan, dan memperingatkan bahwa mereka yang terlibat dalam kerusuhan di jalanan akan menyesal.
Dalam pidatonya kepada rakyat Inggris terkait kerusuhan yang sedang berlangsung, mengatakan bahwa tidak ada keraguan bahwa mereka yang terlibat dalam kekerasan itu akan berhadapan dengan hukum dengan tegas.
"Saya jamin Anda akan menyesal ikut serta dalam kerusuhan ini, baik secara langsung maupun mereka yang menghasut aksi ini melalui internet lalu untuk diri sendiri," katanhya dikutip Antara. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Stop Jadi Korban Iming-Iming Imigran Gelap, DPR Tegaskan Timur Tengah Bukan Lagi Primadona

Usman Hamid Desak Bentuk TGPF Independen Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus

Rusuh di Yalimo, Enam Personel Satgas Maleo Kopassus Terkepung Berhasil Dievakuasi

Polisi Temukan Bima Permana Putra, Pria yang Sempat Dilaporkan Hilang Pasca Demo Rusuh di Jakarta

Denny JA Sebut 'Generasi Rentan' Picu Kerusuhan yang Meluas, Pemerintah Diminta Bikin Kebijakan Baru

Pengamat Ingatkan Indonesia Bisa Seperti Nepal, Fenomenanya Mirip Pejabat Flexing dan Korup

Bentuk Tim Pencari Fakta Kerusuhan Demo, 6 Lembaga HAM Bantah Jalani Instruksi Prabowo

Kondisi Nepal Memanas akibat Kerusuhan, Kemlu Jamin 134 WNI Tak Ada yang Jadi Korban

Tentara Nepal Bergerak Pulihkan Ketertiban, Perintahkan Warga Tetap di Rumah

Halte Transjakarta Senen Ganti Nama Jadi Jaga Jakarta, Pramono Ungkap Alasannya
