Kerumunan Saat Vaksinasi di GBK Gegara Orang-Orang Enggak Tahu Loket

Ilustrasi Vaksinasi Foto: Biro Setpres Istana
Merahputih.com - Terjadi penumpukan peserta vaksin COVID-19 di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat.
Kapolsek Metro Tanah Abang Kompol Singgih Hermawan mengatakan, yang sebenarnya terjadi adalah penumpukan antrean di loket pendaftaran.
"Terjadi penumpukan karena orang-orang yang datang enggak tahu mana loket untuk lansia dan loket pendaftaran untuk karyawan," kata Singgih, saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (10/3).
Baca Juga:
85 Persen Warga Yogyakarta Ikuti Vaksinasi COVID-19 Tahap Dua
Singgih menambahkan, penumpukan tersebut pun tak berlangsung lama. "Saat lihat ada penumpukan, kami langsung turun tangan untuk mengatur antrean tersebut. Alhamdullah, sekarang sudah normal," tambahnya.
Terkait kericuhan yang berujung pembubaran, Singgih pun mengungkapkan, bahwa hal tersebut tidak terjadi. Proses vaksinasi tetap dilanjutkan hingga selesai.
"Tadi setelah kita tertibkan, vaksinasi tetap dilanjutkan sampai selesai," ungkap Singgih.

Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga mengakui bahwa vaksinasi COVID-19 yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, sempat menimbulkan kerumunan orang.
Arya menyebutkan, kerumunan itu terjadi pada Selasa (9/3) kemarin disebabkan banyaknya masyarakat yang datang ke Istora karena informasi hoaks.
Dalam informasi hoaks itu disebutkan bahwa semua anggota masyarakat bisa langsung datang ke Istora tanpa harus mendaftar terlebih dulu.
Baca Juga:
Percepat Vaksinasi COVID-19, Pemprov DKI Kolaborasi dengan Kementerian BUMN
Padahal, Arya menegaskan bahwa vaksinasi ini dikhususkan bagi pelayan publik karyawan BUMN atau lansia yang sudah terdata. "Mohon jangan disebarkan hoaks seperti itu yang bikin antrean enggak jelas. Kasihan warga yang datang," kata Arya.
Selain karena hoaks tersebut, Arya menyebut kerumunan juga terjadi karena turun hujan. Warga yang datang ramai-ramai berteduh di tenda sehingga berdesak-desakan dan mengabaikan protokol jaga jarak.
"Mereka kehujanan jadi berdesakan," kata Arya. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone](https://img.merahputih.com/media/b7/83/47/b783478297cb6d97ceab51e9480de202_182x135.png)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
