Keranda Mayat Hingga Spanduk Kata-Kata Nyeleneh Warnai Unjuk Rasa di Yogyakarta


Spanduk dengan kata-kata lucu warnai aksi unjuk rasa di Jalan Colombo, Sleman, Yogyakarta (MP/Teresa Ika)
MerahPutih.Com - Massa yang melakukan unjuk rasa di Jalan Colombo Yogyakarta membawa keranda mayat. Keranda mayat ini ditutupi oleh kain putih. Kain ini berisi tulisan Save KPK.
Keranda dibopong dari Jalan Gejayan di sisi selatan hingga pertigaan Jalan Gejayan dan Colombo. Massa yang memikul keranda sambil berteriak innailahi.
Baca Juga:
Ribuan Massa Membludak di Jalan Colombo, Berbagai Seruan Tuntutan Menyeruak
Salah seorang demonstran, bernama Iqra dari UMY mengatakan keranda ini menyimbolkan masyarakat merasa KPK sudah mati dan tidak mampu memberantas korupsi akibat UU KPK yang baru saja disahkan.

"Innailahi untuk KPK. Pemerintah tidak pro rakyat sekarang,"kata Iqra di lokasi demo Yogyakarta, Senin (23/9).
Iqra melanjutkan peserta demonstrasi sebagian besar adalah mahasiswa yang berasal dari UGM, UNY Sanata Dharma, UIN, ISI, UII, dan kampus-kampus yang lain.
"Kita menuntut mengkaji ulang RKHUP dan dibatalkan RUU KPK. Jokowi bertanggungjawab terhadap isu lingkungan seperti pembakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan," tuturnya.

Sejumlah spanduk berisi tuntutan turut dibentangkan. Uniknya tuntutan ini berisi kata-kata unik dan humoris yang mengocok perut.
Baca Juga:
Massa Aksi Penuhi Jalan Colombo, Polisi Lakukan Rekayasa Lalu Lintas
Kata-kata unik tersebut seperti "Patah Hati Tetap Aksi". " Patah Hati sama Rezim". "Ini DPR apa Lagunya Afgan? kok Sadis?" "Pak Jokowi Padamkan Kebakaran Hutan. Jangan KPK,"

Pantauan merahputih.com aksi massa ini berjalan damai. Warga yang sebagian besar memakai serba hitam ini tidak melakukan perusakan atau aksi dorong. Masa membubarkan diri sejak pukul 16.00 WIB dengan tertib.(*)
Berita ini ditulis berdasarkan laporan Teresa Ika, reporter dan kontributor merahputih.com untuk Yogyakarta dan sekitarnya.
Baca Juga:
6.700 Personel TNI-Polri Siap Pisahkan Ribuan Pendemo Beda Kubu di DPR
Bagikan
Patricia Pur Dara Vicka
Berita Terkait
Kondisi Nepal Memanas akibat Kerusuhan, Kemlu Jamin 134 WNI Tak Ada yang Jadi Korban

Aksi Demo Mahasiswa UI Tagih Janji Tuntutan Rakyat 17+8 di Depan Gedung DPR

[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan
![[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan](https://img.merahputih.com/media/f8/df/4d/f8df4dcb1b53087a074e35b53dcecbd4_182x135.png)
Mahasiswa Lanjutkan Demo di DPR, Minta Tuntutan 17+8 Indonesia Dipenuhi

DPRD DKI Awasi Perbaikan Fasilitas Rusak Akibat Kericuhan, Pastikan Tak Melenceng dari Tenggat Waktu

Gedung DPRD DKI Jakarta Digeruduk Demonstran, Tuntut Transparansi hingga Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran Publik

Pimpinan DPR Pelan-Pelan Bakal Lobi Kapolri Bebaskan Demonstran yang Ditangkap

Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut

Pramono Anung Pastikan KJP dan KJMU Tidak Akan Dicabut Meski Peserta Didik Ikut Unjuk Rasa

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
