Kenali Titik Lengah Penularan COVID-19 di Tempat Kerja


Petugas melakukan disinfeksi ruang kerja di Unpad. (Foto: MP/Dok Unpad)
MerahPutih.com - Titik lengah penularan COVID-19 bisa terjadi di mana saja. Tidak sedikit orang yang ketat menjaga protokol kesehatan akhirnya harus positif karena adanya titik lengah ini, termasuk di tempat kerja.
Pengajar di Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Yulia Sofiatin mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai titik lengah penularan COVID-19 di mana membuat orang tertular tanpa sadar.
Ia lantas membeberkan titik-titik lengah di tempat kerja yang harus selalu diwaspadai.
“Jangan kepedean bahwa di kantor kita sudah menjaga protokol kesehatan. Padahal titik lengahnya banyak yang kita tidak perhatikan,” ujar Yulia dalam acara "Ngobrol Edukasi Santai, Mencegah Klaster Kantor dan Klaster Keluarga” yang digelar Klinik Kesehatan Unpad secara virtual, baru-baru ini.
Baca Juga:
Kasus Aktif COVID-19 di Jakarta Turun, Kini Ada 108.728 Pasien
Meski pemerintah sudah memberlakukan kebijakan PPKM Darurat, masih ada sejumlah pekerja yang masih harus bekerja di lingkungan kantor.
Yulia mengatakan, penerapan protokol kesehatan yang ketat selama berada di kantor tidak cukup menghindarkan seseorang dari penularan COVID-19.
Titik lengah yang harus diwaspadai dimulai dari ketika melakukan perjalanan menuju kantor. Kalau menggunakan kendaraan umum, pastikan apakah pengguna kendaraan umum sudah menjaga jarak atau tidak.
Bagi yang menggunakan kendaraan pribadi atau layanan taksi daring, lanjut Yulia, pastikan apakah sirkulasi udara di dalam mobil sudah baik atau belum.
Menurutnya, sirkulasi udara dalam mobil tidak lancar akan menyebabkan aerosol yang mengandung virus bisa lebih lama bertahan di dalam kabin.
Aerosol adalah zat lebih kecil dari percikan mulut dan hidung atau droplet sebagai media pembawa virus corona.

Di tempat kerja atau kantor, masyarakat perlu mengevaluasi apakah sudah menerapkan protokol kesehatan atau tidak. Sekalipun di dalam ruangan tidak ada rekan kerja lainnya, penggunaan masker di dalam ruangan harus terus dipakai.
“Jangan karena di ruangan sendiri lalu buka masker, padahal kita membawa barang-barang yang mungkin sudah membawa virus, sehingga banyak potensi yang bisa menularkan,” ujar Yulia.
Perlu dipastikan pula ruangan kerja memiliki ventilasi yang baik, sehingga proses sirkulasi udara berjalan lancar guna menghindarkan aerosol yang mengandung virus terlalu lama melayang di dalam ruangan.
Yulia juga mengingatkan pegawai untuk tidak melakukan makan bersama.
“Kalau makan bersama, sudah tidak usah ditanya lagi potensi penularannya,” sambung Yulia.
Baca Juga:
Cerita Anggota Satgas COVID-19, Bertaruh Nyawa Demi Evakuasi dan Pasok Makanan Pasien Isoman
COVID-19 Delta yang saat ini mewabah di Indonesia memiliki potensi penularan lebih tinggi dari varian virus corona sebelumnya. Tidak hanya menular lewat droplet, tetapi juga bisa menular lewat aerosol yang notabene memiliki ukuran jauh lebih kecil dari droplet.
Aerosol yang lebih kecil akan lebih lama melayang-layang di udara. Kondisi ini menjadi lebih parah apabila aerosol berada di ruangan tertutup. Proses melayang di udara dalam ruang tertutup akan menjadi lebih lama. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
PSI Minta Anies Fasilitasi Kebutuhan Kremasi COVID-19 di Jakarta
Bagikan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
