Manfaat Positif Sentuhan Fisik Setiap Hari Agar Anak Merasa Damai


Sentuhan fisik dengan anak, bisa memberikan manfaat positif. (Foto: Unsplash-Dakota Corbin)
SENTUHAN fisik dengan anak bisa memberikan manfaat positif. Berpelukan dengan anak delapan kali sehari selama 20 detik dapat membantu stimulus anak, dan membangun ikatan emosional.
Hal tersebut dipaparkan Vera Itabiliana Hadiwidjojo selaku psikolog anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia pada sebuah diskusi daring.
Baca Juga:
"Sentuhan ini memang sakti banget, karena ketika ada sentuhan kasih sayang, itu mengeluarkan hormon oksitosin," jelas Vera seperti dikutip dari laman Antara.

Dengan hormon tersebut, ibu dan anak muncul rasa nyaman, aman, dan merasa dekat. Sebuah penelitian juga menyebutkan rasa nyaman dan tenang bisa membantun anak menjadi tangguh. Bahkan, anak merasa terlindungi tersebut akan mudah bangkit kembali ketika merasa sedang tidak enak badan.
Selain itu, Vera juga menuturkan dengan meningkatkan frekuensi sentuhan pada anak bisa berpengaruh pada perkembangan sosial serta kepribadian anak. Seperti menjadikan sang anak lebih percaya diri, mudah bergaul, serta menjadi anak mandiri.
"Dengan bonding, dengan dekat, frekuensi anak menerima sentuhan juga tinggi dari orang tuanya, ini juga berpengaruh pada perkembangan sosial dan kepribadian anak. Ketika anak merasa nyaman, merasa orang-orang di sekitar menerima, menyayangi, dekat, ia juga jadinya cukup percaya diri bahwa 'Saya baik-baik saja'," jelas Vera.
Baca Juga:
Ini Dampak yang Bisa Terjadi Jika Ibu Hamil Mudik Naik Sepeda Motor
Vera menjelaskan sang anak bisa tumbuh menjadi anak percaya diri, mandiri, mudah bergaul, tidak kaku dalam berinteraksi, dan tidak malu. Termasuk ketika meminta bantuan bila sedang membutuhkan. Anak percaya lingkungan melindunginya dan membuatnya aman.
Sebaliknya, apabila anak tak mendapat bonding dari orangtua, justru bisa menjadi anak memandang dirinya buruk. Apabila hal itu terjadi, anak tersebut akan merasa dirinya tak dapat melakukan apa pun, bergantung pada orang lain, tidak mandiri, gelisah, sulit adaptasi, dan memiliki trust issue.

Hal tersebut akan memengaruhi anak ketika sudah dewasa dan menjadi orangtua nantinya. Ia kelak menjadi orangtua sulit belajar tentang hubungan antara orangtua dan anak seharusnya.
"Akan sulit ketika misalnya ia dari kecil tidak menerima bonding sama orangtuanya, enggak ada ikatan emosional, sehingga anak ini enggak belajar bagaimana hubungan antara orangtua dan anak semestinya," ucap Vera.
Vera berpesan kepada pasangan orangtua, agar tidak melakukan sentuhan dengan anak saja, tapi hal itu juga berlaku antar-orangtua. Sebab, melakukan sentuhan menimbulkan hormon oksitosi, sehingga dapat membantu menurunkan stres sehingga menjadikan suasana keluarga nan damai. (Ryn)
Baca Juga:
Mengenal Dampak Anak yang Sering Melihat Konten 'Spirit Doll'
Bagikan
Berita Terkait
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat

Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak

Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain

Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa

Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik

Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!

Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa

Konglomerat Besar Korsel Dorong Karyawan untuk Memiliki Anak, Janjikan Banyak Insentif hingga Bonus Tunai

Biar Anak Terhindar dari Flexing, Ini 5 Cara Ajarkan Nilai Hidup Sederhana
