Mengenal Dampak Anak yang Sering Melihat Konten 'Spirit Doll'

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Sabtu, 08 Januari 2022
Mengenal Dampak Anak yang Sering Melihat Konten 'Spirit Doll'

Mengenal dampak bagi anak-anak yang sering melihat konten 'Spirit Doll' (Foto: instagram @3poupee)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

ANAK yang kerap melihat konten spirit doll di media sosial, bisa mempercayai keyakinan yang salah bahkan bertentangan dengan kenyataan. Hal itu diungkapkan oleh psikolog dari Universitas Indonesia A. Kasandra Putranto.

Kasandra mengungkapkan belakangan ini banyak konten yang beredar di media yang sering menampilkan orang-orang yang memperlakukan spirit doll layaknya makhluk hidup.

Baca Juga:

Sudah Dewasa Masih Main Boneka, Wajar Enggak Sih?

"Karena otaknya yang belum berkembang penuh, anak-anak cenderung untuk mempercayai apapun yang dilihat baik secara online ataupun langsung," tutur Kasandra, seperti yang dikutip dari laman Antara.

Anak yang kerap melihat konten spirit doll di media sosial, bisa mempercayai keyakinan yang salah bahkan bertentangan dengan kenyataan (Foto: instagram @3poupee)

Kendati demikian, Kasandra berpendapat menonton tayangan spirit doll tak serta merta mengembangkan delusi pada anak, yang merupakan gangguan psikotik. "Karena menjadi psikotik itu harus ada faktor genetik, pola asuh, dan tekanan atau trauma," tambahnya.

Karena itu, menurutnya, orang tua memiliki peran penting dalam mengawasi anak dalam menonton konten apapun di media sosial, tak terkecuali konten spirit doll. Hal itu bertujuan agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.

Belakangan ini, spirit doll kian populer, lantaran banyak public figure yang memilikinya. Spirit doll biasanya berbentuk bayi, dan sang pemilik merawatnya layaknya anak sendiri. Kasandra berpendapat, banyaknya orang dewasa yang memiliki spirit doll, pun disebabkan karena mereka memiliki kebutuhan untuk memelihara atau merawat orang lain.

Banyak faktor yang menyebabkan seseorang memilih untuk memiliki spirit doll (Foto: instagram @3poupee)

Kemudian, menurut Kasandra hal itu juga diakibatkan karena adanya kebutuhan sosial yang tidak terpenuhi. Seperti halnya perasaan kesepian atau tidak punya banyak teman, hingga menggunakan spirit doll sebagai pengganti.

Baca Juga:

Asal Usul Boneka Raksasa 'Squid Game' Terungkap

Selain itu, bisa juga dikarenakan untuk kebutuhan berimajinasi dengan peran tertentu yang dimainkan bersama boneka tersebut. Seperti halnya spirit doll bisa menjadi anak bagi mereka yang menginginkan anak.

"Kemudian, ada juga yang mungkin memilih spirit doll untuk hiburan, konten, marketing, untuk memperoleh kekayaan dan kemasyhuran, atau memang ada gangguan seperti Anatoly Moskvin (sejarawan yang membuat mayat gadis menjadi boneka)," jelas Kasandra.

Kasandra menuturkan sebetulnya wajar-wajar saja untuk bermain dengan spirit doll, dengan catatan si pemilik sadar bahwa benda itu hanya boneka, dan tidak bisa menggantikan sosok anak maupun teman. (ryn)

Baca Juga:

Boneka Nikita Mirzani Dibanderol Rp 1,5 Juta, Nih Keistimewaannya

#Parenting #Boneka #Spirit Doll
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Fun
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Periode libur long weekend di Agustus ini jadi saat yang tepat untuk mengunjungi kolam renang.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 17 Agustus 2025
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Indonesia
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Perlu diiringi dengan edukasi yang mencakup tiga elemen kunci yakni anak, orangtua, dan tenaga pendidik.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Lifestyle
Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Orangtua juga perlu tahu bahwa ada sisi positif dari gim daring ini.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
 Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Lifestyle
Prank Boneka Beruang dari Kulit Manusia, Seorang Pria Ditangkap di California
Sebuah ‘boneka beruang menyeramkan’ yang tampak seolah-olah terbuat dari kulit manusia di sebuah stasiun pengisian bahan bakar.
Dwi Astarini - Selasa, 15 Juli 2025
 Prank Boneka Beruang dari Kulit Manusia, Seorang Pria Ditangkap di California
Lifestyle
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Ini merupakan pilihan yang bijak dan menyehatkan bagi anak-anak yang tidak bisa menoleransi susu sapi.
Dwi Astarini - Jumat, 04 Juli 2025
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Lifestyle
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Paparan musik, terutama musik klasik, terbukti memiliki dampak positif pada perkembangan kognitif anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 25 Juni 2025
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Lifestyle
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Nimaz lebih mengutamakan kebiasaan makan bersama di meja makan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 03 Juni 2025
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Fun
Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
LEGO Group ingin mendekatkan keluarga melalui permainan kreatif dengan LEGO bricks guna menciptakan momen kebersamaan yang berharga selama bulan Ramadan.
Dwi Astarini - Minggu, 16 Maret 2025
Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
Fun
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa
Dengan cara yang tepat, berpuasa Ramadan tidak jadi hal yang menyulitkan dan beban buat anak.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 01 Maret 2025
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa
Dunia
Konglomerat Besar Korsel Dorong Karyawan untuk Memiliki Anak, Janjikan Banyak Insentif hingga Bonus Tunai
Semua itu demi membantu orangtua yang bekerja merawat anak-anak mereka tanpa kesulitan.
Dwi Astarini - Rabu, 26 Februari 2025
 Konglomerat Besar Korsel Dorong Karyawan untuk Memiliki Anak, Janjikan Banyak Insentif hingga Bonus Tunai
Bagikan