Mengenal Dampak Anak yang Sering Melihat Konten 'Spirit Doll'


Mengenal dampak bagi anak-anak yang sering melihat konten 'Spirit Doll' (Foto: instagram @3poupee)
ANAK yang kerap melihat konten spirit doll di media sosial, bisa mempercayai keyakinan yang salah bahkan bertentangan dengan kenyataan. Hal itu diungkapkan oleh psikolog dari Universitas Indonesia A. Kasandra Putranto.
Kasandra mengungkapkan belakangan ini banyak konten yang beredar di media yang sering menampilkan orang-orang yang memperlakukan spirit doll layaknya makhluk hidup.
Baca Juga:
"Karena otaknya yang belum berkembang penuh, anak-anak cenderung untuk mempercayai apapun yang dilihat baik secara online ataupun langsung," tutur Kasandra, seperti yang dikutip dari laman Antara.

Kendati demikian, Kasandra berpendapat menonton tayangan spirit doll tak serta merta mengembangkan delusi pada anak, yang merupakan gangguan psikotik. "Karena menjadi psikotik itu harus ada faktor genetik, pola asuh, dan tekanan atau trauma," tambahnya.
Karena itu, menurutnya, orang tua memiliki peran penting dalam mengawasi anak dalam menonton konten apapun di media sosial, tak terkecuali konten spirit doll. Hal itu bertujuan agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
Belakangan ini, spirit doll kian populer, lantaran banyak public figure yang memilikinya. Spirit doll biasanya berbentuk bayi, dan sang pemilik merawatnya layaknya anak sendiri. Kasandra berpendapat, banyaknya orang dewasa yang memiliki spirit doll, pun disebabkan karena mereka memiliki kebutuhan untuk memelihara atau merawat orang lain.

Kemudian, menurut Kasandra hal itu juga diakibatkan karena adanya kebutuhan sosial yang tidak terpenuhi. Seperti halnya perasaan kesepian atau tidak punya banyak teman, hingga menggunakan spirit doll sebagai pengganti.
Baca Juga:
Selain itu, bisa juga dikarenakan untuk kebutuhan berimajinasi dengan peran tertentu yang dimainkan bersama boneka tersebut. Seperti halnya spirit doll bisa menjadi anak bagi mereka yang menginginkan anak.
"Kemudian, ada juga yang mungkin memilih spirit doll untuk hiburan, konten, marketing, untuk memperoleh kekayaan dan kemasyhuran, atau memang ada gangguan seperti Anatoly Moskvin (sejarawan yang membuat mayat gadis menjadi boneka)," jelas Kasandra.
Kasandra menuturkan sebetulnya wajar-wajar saja untuk bermain dengan spirit doll, dengan catatan si pemilik sadar bahwa benda itu hanya boneka, dan tidak bisa menggantikan sosok anak maupun teman. (ryn)
Baca Juga:
Boneka Nikita Mirzani Dibanderol Rp 1,5 Juta, Nih Keistimewaannya
Bagikan
Berita Terkait
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat

Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak

Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain

Prank Boneka Beruang dari Kulit Manusia, Seorang Pria Ditangkap di California

Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa

Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik

Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!

Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa

Konglomerat Besar Korsel Dorong Karyawan untuk Memiliki Anak, Janjikan Banyak Insentif hingga Bonus Tunai
