Kemenkes Wajibkan Skrining Psikologis dan Transparansi Rekrutmen PPDS Demi Kualitas Dokter Spesialis

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Senin, 21 April 2025
Kemenkes Wajibkan Skrining Psikologis dan Transparansi Rekrutmen PPDS Demi Kualitas Dokter Spesialis

Ilustrasi (MP/Didik Setiawan)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya memperbaiki sistem Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dengan mewajibkan skrining kejiwaan setiap enam bulan bagi peserta. Langkah ini bertujuan memantau kondisi psikologis mereka secara berkala.

Dalam konferensi pers bersama Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi di Jakarta, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan keprihatinannya atas berbagai kasus terkait PPDS yang berdampak buruk bagi peserta didik dan masyarakat. Kemenkes berkomitmen melakukan perbaikan yang serius, sistematis, dan konkret.

Salah satu upaya tersebut adalah mengadakan forum rutin untuk memantau kesehatan mental dan fisik peserta. Menkes juga meminta direktur utama rumah sakit pendidikan untuk rutin berinteraksi langsung dengan peserta, memantau kondisi mereka, dan segera melakukan intervensi jika ada masalah.

Baca juga:

Dokter PPDS Rekam Mahasiswi Kos Sedang Mandi, Alasannya Bikin Miris

Selain itu, Kemenkes akan menerapkan tes psikologis saat rekrutmen untuk menilai kondisi kejiwaan calon peserta. Transparansi dalam proses rekrutmen juga akan ditingkatkan untuk menghindari praktik referensi khusus yang berpotensi salah memilih peserta.

"Saya juga akan memberikan komitmen waktu saya untuk bertemu dengan mereka agar well-being mereka, kesehatan raga dan fisiknya, dan juga mentalnya, itu kita monitor. Kalau ada masalah-masalah, kita bisa deteksi," ujar Budi.

Afirmasi bagi putra-putri daerah yang kekurangan dokter spesialis menjadi perhatian lain. Kemenkes ingin mengatasi masalah distribusi dokter spesialis yang telah berlangsung lama.

Kualitas pendidikan juga ditekankan dengan memastikan pengajaran dilakukan oleh konsulen, bukan peserta senior. Log book digital akan diterapkan untuk memantau kemajuan peserta, seperti yang dilakukan di negara lain.

Terkait pelayanan di rumah sakit, Kemenkes akan menerapkan disiplin jam kerja bagi peserta PPDS di seluruh rumah sakit pendidikan Kemenkes. Praktik kerja lembur berlebihan yang dianggap sebagai latihan mental akan dihentikan. Jika peserta harus bekerja lembur satu hari, hari berikutnya harus libur.

Baca juga:

Dokter PPDS UI Terancam Dipenjara 12 Tahun Akibat Rekam Mahasiswi Mandi Selama 8 Detik

Kemenkes juga menjamin keamanan dan pengawasan bagi peserta didik di rumah sakit, mencegah mereka melakukan pekerjaan di luar tugas dan tanggung jawab mereka sebagai peserta pendidikan.

Lebih lanjut, Kemenkes akan menerbitkan Surat Izin Praktik (SIP) agar peserta PPDS dapat bekerja sebagai dokter umum dan memiliki penghasilan selama pendidikan. Langkah ini diharapkan dapat meringankan beban finansial peserta yang umumnya tidak memiliki penghasilan dan memiliki keluarga.

Menkes berharap langkah-langkah konkret ini dapat segera diimplementasikan dan dipantau pelaksanaannya untuk mengatasi masalah serius dan sistematis dalam sistem pendidikan dokter spesialis.

#Dokter Spesialis #PPDS Anestesi Undip #Menteri Kesehatan #Budi Gunadi Sadikin
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Bakal Temui Menkes Budi Sadikin, Bahas Pembangunan RS Tipe A Sumber Waras
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, berencana menemui Menkes RI, Budi Sadikin, untuk membahas pembangunan RS Tipe A Sumber Waras.
Soffi Amira - Senin, 27 Oktober 2025
Pramono Bakal Temui Menkes Budi Sadikin, Bahas Pembangunan RS Tipe A Sumber Waras
Indonesia
Kemenkes Bakal Rilis Data Harian Keracunan MBG Mirip Era COVID
Data harian keracunan MBG akan dihimpun Kementerian Kesehatan dari puskesmas, Dinas Kesehatan, dan dari lembaga internal kementerian.
Wisnu Cipto - Kamis, 02 Oktober 2025
Kemenkes Bakal Rilis Data Harian Keracunan MBG Mirip Era COVID
Indonesia
Cara Menkes Evaluasi Program MBG: Ukur Tinggi Siswa Tiap 6 Bulan Sekali
Pemeriksaan dilakukan setiap enam bulan sekali dan hasilnya akan tercatat secara detail mulai dari nama dan alamat setiap penerima MBG.
Wisnu Cipto - Kamis, 02 Oktober 2025
Cara Menkes Evaluasi Program MBG: Ukur Tinggi Siswa Tiap 6 Bulan Sekali
Indonesia
Menkes Jamin Biaya Sertifikasi Dapur MBG tidak Mahal
"Penerbit sertifikasi agar prosesnya bisa cepat, kualitasnya baik, dan tidak ada biaya izin yang mahal-mahal," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin
Wisnu Cipto - Kamis, 02 Oktober 2025
Menkes Jamin Biaya Sertifikasi Dapur MBG tidak Mahal
Indonesia
Wajib! Dapur MBG Harus Kantongi Tiga Sertifikat Keamanan Pangan, Mulai dari HACCP Hingga SLHS
Secara spesifik, sertifikasi HACCP berfungsi memastikan kualitas fasilitas pengolahan makanan
Angga Yudha Pratama - Kamis, 02 Oktober 2025
Wajib! Dapur MBG Harus Kantongi Tiga Sertifikat Keamanan Pangan, Mulai dari HACCP Hingga SLHS
Indonesia
Marak Kasus Keracunan MBG, Menkes Perintahkan Semua Daerah Kebut Penerbitan Sertifikat SLHS SPPG
Perintah dikeluarkan terus berulang kasus keracunan MBG dan masih ada SPPG yang belum memiliki sertifikat SLHS.
Wisnu Cipto - Rabu, 01 Oktober 2025
Marak Kasus Keracunan MBG, Menkes Perintahkan Semua Daerah Kebut Penerbitan Sertifikat SLHS SPPG
Berita Foto
Raker Menkes dengan Komisi IX DPR Setujui Pagu Anggaran Tahun 2026 Sebesar 114 Triliun
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan paparan saat mengikuti rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (15/9/2025).
Didik Setiawan - Senin, 15 September 2025
Raker Menkes dengan Komisi IX DPR Setujui Pagu Anggaran Tahun 2026 Sebesar 114 Triliun
Indonesia
Presiden Prabowo Perintahkan Menkes Kerja Keras Percepat Pemenuhan 70 Ribu Dokter Spesialis
Selain itu, Presiden Prabowo menargetkan pembangunan 500 rumah sakit berkualitas tinggi di setiap kabupaten dalam empat tahun mendatang.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Presiden Prabowo Perintahkan Menkes Kerja Keras Percepat Pemenuhan 70 Ribu Dokter Spesialis
Indonesia
Gubernur Pramono Siapkan Parkir Sandar Gratis Rumah Sakit Apung di Pelabuhan Muara Angke
Pramono berharap program ini dapat berjalan baik dan memberi manfaat nyata bagi peningkatan layanan kesehatan masyarakat di Kepulauan Seribu.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 25 Agustus 2025
Gubernur Pramono Siapkan Parkir Sandar Gratis Rumah Sakit Apung di Pelabuhan Muara Angke
Indonesia
Kemenkes Beri Obat Cacing ke Warga yang Satu Desa dengan Raya di Sukabumi
Menkes juga memastikan semua anggota keluarga Raya yang mengidap penyakit tuberkulosis atau TBC diberi penanganan hingga sembuh.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 25 Agustus 2025
Kemenkes Beri Obat Cacing ke Warga yang Satu Desa dengan Raya di Sukabumi
Bagikan