Kemenkes Tegaskan Informasi Puluhan Wartawan Terkapar Usai Divaksin Hoaks


Vaksinasi COVID-19 bagi kelompok wartawan secara perdana dimulai pada Kamis (25/2), di Hall A Basket GBK Senayan, Jakarta Pusat. (Foto: MP/Asropih)
MerahPutih.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan bahwa informasi ada puluhan awak media terkapar hingga pingsan pasca-disuntik vaksin COVID-19 tidak benar.
"Kami sampaikan, informasi yang beredar di WhatsApp group maupun media sosial ini adalah tidak benar," kata Jubir COVID-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat klarifikasi melalui rekaman video, yang tersebar Jumat (26/2) malam.
"Kembali kami tegaskan berita atau informasi yang mengatakan puluhan awak media terkapar adalah tidak benar," sambung dia.
Baca Juga:
Meski demikian, Nadia menyampaikan, memang ada lima jurnalis dilakukan observasi. Mereka, kata Nadia, merasakan adanya efek samping usai disuntik.
Kelima awak media tersebut sudah kembali ke rumah masing-masing dan dalam keadaan kondisi sehat.
"Dalam pemeriksaan, diketahui awak media ini sebelumnya tidak melakukan sarapan atau makan siang sebelum pelaksanaan vaksinasi. Kedua adalah mereka tidak cukup beristirahat pada malam hari sebelumnya besok hari akan mendapatkan vaksinasi," papar dia.

Kemenkes pun mengimbau kepada wartawan yang akan mendapatkan vaksin COVID-19 pada esok hari agar istirahat yang cukup dan hindari tidur larut malam.
Vaksinasi COVID-19 untuk media digelar mulai hari Kamis (25/2) hingga Sabtu (27/2) besok. Lokasi vaksinasi terletak di Hall A Basket, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta.
"Dan lakukan sarapan sebelum mendatangi lokasi vaksinasi," tegas Nadia.
Baca Juga:
Seperti diketahui, tersebar pesan berantai di aplikasi grup WhatsApp yang menyatakan ada puluhan jurnalis terkapar hingga kehilangan kesadaran (pingsan) usai menerima vaksin COVID-19.
Dalam pesan berantai tersebut, mencatut nama Jubir COVID-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi.
Bahkan di akhir informasi tersebut, disampaikan ada awak media yang memiliki efek samping setelah divaksin dapat melaporkan ke Nadia. (Asp)
Baca Juga:
Selebgram Helena Lim Kemungkinan Dapat Vaksin COVID-19 Dosis Kedua
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
![[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat](https://img.merahputih.com/media/a1/94/ca/a194ca9b40f4787086da8d3b6dbeaf1d_182x135.jpg)
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul](https://img.merahputih.com/media/cb/96/e7/cb96e76dd80770d33a8ae51142c6957d_182x135.jpg)
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone](https://img.merahputih.com/media/b7/83/47/b783478297cb6d97ceab51e9480de202_182x135.png)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
