Kemendag Tepis Dugaan Didi Petet Ditinggal Mitra Bisnisnya


Almarhum Didi Petet (kiri). (Foto Facebook/Ferdinand Mokodompit)
Merah Putih, Bisnis-Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Nus Nuzulia Ishak menepis dugaan aktor Didi Petet mengalami stres hingga sakit akibat ditinggal kabur oleh mitra bisnisnya.
"Enggak, enggak, memang kita re-arrange. Saya minta beritakan hal positif karena semuanya sudah jalan. Tinggal minta dukungan semua pihak untuk kelangsungan sampai pameran yang berlansung enam bulan ini berakhir," kata Nus di Kantor Kementerian Perdagangan, di Jakarta, Senin (18/5).
Apakah selanjutnya akan didanai Pemerintah? "Anggaran tidak ada sama sekali, tapi akan kita gerakkan swasta. Kita akan dukung terus sampai selesai," ucap Nus. Pihak swasta yang terlibat di antaranya Tommy Winata melalui Artha Graha Network-Artha Graha Peduli.
"TW dari dulu sudah di situ. Dia kerjasama mengelola restoran. Saya tegaskan tidak ada sama sekali dana pemerintah yang diambil pihak swasta," kata Nus.
Nus menyayangkan pemberitaan miring di media sosial kegiatan di Paviliun Indonesia di World Expo Milano 2015, Milan, Italia.
Seperti diketahui, di dalam negeri ramai pemberitaan mengenai sepinya pengunjung Paviliun Indonesia, bahkan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dikabarkan sempat marah karena display barang belum tertata lantaran masih tertahan di pabean.
Pendapat berbeda dikatakan Nus. Menurutnya, pengunjung Paviliun Indonesia memang sepi, tapi hanya tiga hari pertama sejak pembukaan setelah itu jumlah pengunjung mengalami peningkatan. Bahkan, sempat menembus di atas 10.000 ketika pelatih Inter Milan datang.
"Pada saat pembukaan memang banyak sekali barang kita yang masih tertahan. Jadi pabean di sana itu tidak fleksibel sama sekali. Jadi hari Sabtu-Minggu saja tutup. Nah, jadi kita juga mengalami kendala dalam pengeluaran barang-barang display. Kita baru bisa mengeluarkan barang itu baru tanggal 6 Mei," kata Nus di Kantor Kementerian Perdagangan, di Jakarta, Senin (18/5).
Di saat yang sama, kata Nus, terjadi kekacauan pada H-2, diikuti aksi pembakaran oleh massa. Hal turut mempengaruhi keamanan seluruh paviliun.
"Jaganya kayak mau perang. Kita mau masuk H-1 susahnya bukan main. Saat itu benar-benar close. Penataan (paviliun) kita ya memang seadanya. Tapi, jangan melihat masa lalu. Itu kan hanya tiga hari," ujarnya. (Rfd)
Baca Juga:
Barang Tertahan Pabean Penyebab Paviliun Indonesia Kosong
Hari Pertama Tampil di Milan World Expo 2015, Indonesia Memalukan
Bagikan
Berita Terkait
Transaksi UMKM Dalam Negeri Periode Januari - Agustus 2025 Tembus Rp 1,49 Triliun

Pemerintah Amankan Pakaian Bekas Balpres Senilai Rp 112 Miliar

Kemendag Masih Kawal Penyelesaian Pengembalian Dana Tiket Konser DAY6

Wamendag Tanggapi Isu Bendera One Piece, Penjualan Merah Putih Diklaim Tak Menurun

Kemendag Sita 5.100 Ponsel Pintar Rakitan dengan Nilai Capai Rp 17,62 Miliar

Beras Oplosan Bikin Masyarakat Tertipu, Pemerintah Harus Bertanggung Jawab

Beras Oplosan Alarm Serius, DPR Desak Kemendag Tingkatkan Pengawasan, Jangan Hanya Aktif Jelang Hari Besar Keagamaan

Hubungan Indonesia dan Timor Leste Makin 'Lengket', Kini Fokus Perdagangan dan Dukungan ASEAN

10 Produk Terbaik Indonesia Melaju ke Good Design Award Jepang

Pemerintah Tolak Pengenaan Bea Masuk Anti Dumping Impor Benang Filamen Sintetis Asal China
