Kembali Ingatkan Warga Jangan Mudik, Jubir Corona: Lindungi Orang Tua di Kampung


Jubiri Corona Achmad Yurianto meminta masyarakat untuk tidak mudik demi mencegah penyebaran corona (Foto: antaranews)
MerahPutih.Com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto meminta seluruh warga untuk tidak mudik saat pelaksanaan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri di tengah pandemi Corona.
Yurianto berpandangan, pulang ke kampung halaman di kala mewabahnya virus corona hanya akan memperluas penyebaran penyakit tersebut.
Baca Juga:
Update COVID-19 Solo, Pasien Positif Baru Tertular dari Surabaya dan ODP Sudah 311 Orang
Selain itu, kata Yurianto, dengan mengurungkan niat mudik, keputusan itu merupakan sebagai bentuk upaya melindungi orang tua, saudara dan kerabat lainnya dari penyakit yang menyerang saluran pernapasan tersebut.
"Lindungi saudara, orang tua dikampung, Insya Allah dengan begitu, cepat mengendalikan laju penularan Covid-19," ujar Yurianto kepada wartawan, Selasa (7/4).

Yurianto menjelaskan sumber penularan dari orang tanpa gejala (OTG) susah untuk dideteksi dan ditandai, sehingga bisa membuat kasus positif COVID-19 terus bertambah.
"Mereka adalah orang-orang tanpa gejala, yaitu orang-orang yang dalam tubuhnya telah terdapat virus dan berkembang biak, kemudian menyebar ke sekitarnya melalui percikan ludah, droplet, pada saat dia berbicara, bersin atau batuk," kata dia.
Karena tanpa gejala, OTG seringkali tidak merasa sakit dan tidak merasa bahwa dirinya memiliki virus yang bisa menyebar kemana-mana.
Hal tersebut yang salah satunya membuat jumlah kasus Corona terus bertambah.
"Oleh karena itu, kita akan terus lakukan kajian epidemiologi untuk membatasi mobilitas manusia sebagai pembawa penyakit," kata Yurianto.
Untuk diketahui, orang yang harus melakukan isolasi mandiri adalah orang yang sakit atau positif Covid-19, orang dengan keluhan atau gejala menyerupai Covid-19, dan orang yang hasil tes rapidnya positif.
Semua orang yang masuk kategori harus melakukan isolasi diri secara mandiri tersebut, sejak awal harus melaporkan diri ke puskesmas terdekat.
Pihak puskesmas akan membantu melakukan kontrol terhadap kondisi Anda dalam masa inkubasi 14 hari.
Selain melakukan kontrol, pihak puskesmas juga diharuskan memberikan edukasi yang benar mengenai Covid-19.
Baca Juga:
Pandemi COVID-19, Penyelamatan Jiwa Manusia Harus Jadi Prioritas
Diharapkan setelah isolasi mandiri selesai, mereka bisa berbagi pengetahuan mengenai tata laksana, pencegahan dan penanganan yang baik melawan Covid-19 ini.
Pemerintah kembali merilis data terbaru kasus virus corona Covid-19 di Indonesia hingga Selasa (7/4). Terdapat peningkatan 247 kasus positif sehingga total 2.738 orang terinfeksi corona.
Selain itu ada tambahan 12 pasien sembuh sehingga total 204 orang pulih dari virus ini. Angka kematian akibat corona juga bertambah 12 menjadi 221 orang.(Knu)
Baca Juga:
Paling Banyak di Jakarta, Hanya NTT dan Gorontalo yang Belum Terjamah COVID-19
Bagikan
Berita Terkait
Pakai Drone Thermal, Rata-Rata Respons Situasi Darurat Basarnas 2 Kali Lebih Cepat Jadi 15,7 Menit

Realisasi Pemudik Lebaran 2025 Turun Tipis, Menhub Sebut Bukan Tanda Darurat Ekonomi

Selama Masa Angkutan Lebaran 2025, Ketepatan Waktu Kereta Api Belum Capai 100% On Time

Okupansi Keberangkatan Kereta Api Capai 104 Persen selama Mudik Lebaran 2025

Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025 Berakhir, Korlantas Polri Bakal Evaluasi Semua Aspek

One Way Nasional sepanjang 344 Kilometer saat Arus Balik Lebaran Resmi Dibuka

Puncak Arus Balik Lebaran, 35 Ribu Kendaraan Menyeberangan ke Jawa dan Sumatera

Nyaris 1 Juta Kendaraan Kembali ke Wilayah Jabodetabek saat Periode Arus Balik Lebaran

Puncak Arus Balik Hari Ini, 117 Ribu Kendaraan Diprediksi Bergerak ke Arah Jakarta

Persaingan di Jakarta Makin Keras, Perantau Baru Setelah Lebaran Diprediksi Turun
