Kesehatan

Kelompok Rentan Katarak

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 27 Mei 2023
Kelompok Rentan Katarak

Katarak ibarat melihat pemandangan melalui jendela yang buram dan berkabut. (Foto: Freepik/Rawpixels)

Ukuran:
14
Audio:

LENSA mata atau kristalin pada kondisi tertentu dapat mengalami kekeruhan. Akibatnya kemampuan melihat menurun tajam. Ibarat orang melihat pemandangan dari jendela buram dan berkabut. Keadaan ini disebut katarak.

Selama ini katarak selalu diidentikkan dengan penyakit orang lanjut usia di atas 50 tahun. Namun, Dr. Maria Magdalena Purba, SpM., dari KMN Eye Care mengatakan bahwa katarak tidak hanya dialami oleh orang tua saja, melainkan juga dapat menimpa kelompok usia dewasa muda dan bayi.

Pada umumnya katarak memang terjadi pada orang lanjut usia karena proses degenerasi protein pada lensa mata sehingga lensa menjadi keruh dan mengeras. Lensa yang keruh akan menghalangi cahaya sehingga penglihatan menjadi buram. Lama-kelamaan bisa terjadi kebutaan akibat katarak.

Gejala katarak ringan biasanya timbul antara usia 40-50 tahun dan persentase kejadian katarak dilaporkan meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Katarak dapat diklasifikasikan berdasarkan usia penderitanya.

Baca juga:

Obat Tetes Mata Sebabkan Kebutaan Hingga Kematian di AS

katarak mata
Katarak juga sangat mungkin terjadi pada usia dewasa muda bahkan sejak bayi. (Foto: Freepik/Senivpetro)

Katarak Senilis biasanya terjadi karena proses degenerasi (penuaan) di mana lensa mata secara alami mengalami kekeruhan, penebalan dan penurunan daya akomodasi.

Katarak Juvenil mengenai usia yang lebih muda, yaitu diatas 1 tahun hingga 23 tahun. Katarak ini biasanya terjadi akibat gangguan perkembangan normal lensa.

Katarak Kongenital menyasar pada lensa mata sejak lahir. Ini biasanya karena infeksi yang dialami oleh ibu saat masa kehamilan seperti toksoplasma, rubella, dan sebagainya.

Ada beberapa kondisi yang membuat seseorang berisiko tinggi terkena katarak. Misalnya usia atau penuaan, keturunan (herediter) atau riwayat keluarga, darah tinggi (hipertensi), penyakit gula darah, memiliki kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, paparan sinar matahari, riwayat trauma pada mata, infeksi saat kehamilan, dan mengonsumsi obat-obatan tertentu jangka panjang.

Gejala awal katarak perlu diwaspadai. Pada katarak derajat awal, gejala yang dirasakan pasien tergolong sangat ringan sehingga tidak banyak orang yang sadar bahwa dirinya terkena katarak.

Baca juga:

Ketahui Hal Penting ini Sebelum Operasi Katarak

katarak mata

Segera periksa ke dokter mata. Terlebih lagi jika kamu memiliki salah satu atau beberapa faktor risiko katarak. (Foto: Freepik/Freepik)

Gejalanya biasanya berupa pandangan kabur, cahaya yang terlihat terang atau silau dan penurunan kontras warna pada objek yang dilihat. Lama-kelamaan seiring dengan lensa yang bertambah keruh atau derajat katarak meningkat, maka penglihatan akan semakin menurun bahkan dapat terjadi kebutaan.

Semakin cepat memeriksakan mata, maka penyakit katarak dapat dideteksi dan ditangani lebih awal. Penanganan yang cepat dan tepat dari dokter ahli di bidangnya dapat menghindari kebutaan permanen akibat katarak.

Pencegahan terbaik untuk mengurangi risiko katarak adalah menjaga kesehatan mata secara keseluruhan, termasuk melakukan pemeriksaan mata secara rutin dan menghindari faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya katarak.

Jika kamu mengalami gejala-gejala tersebut, segera periksa ke dokter mata. Terlebih lagi jika kamu memiliki salah satu atau beberapa faktor risiko katarak seperti yang disebutkan di atas, ada baiknya melakukan skrining katarak. (dgs)

Baca juga:

Pertama di Dunia, Lensa Implan Khusus Penguin untuk Tangani Katarak

#Penyakit Mata #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Bagikan