Kekurangan Stok Vaksin COVID-19 karena Produksi Dalam Negeri Molor


Vaksinasi bagi warga di satu pusat perbelanjaan di Kota Kediri, Provinsi Jawa Timur, Sabtu (9/4/2022). (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/YU/pri)
MerahPutih.com - Pemerintah kekurangan vaksin COVID-19 yang saat ini stoknya menipis. Sembari menunggu produksi dalam negeri, pemerintah kembali mendatangkan vaksin impor.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa pemerintah telah mendatangkan lima juta dosis vaksin COVID-19 buatan Pfizer untuk memenuhi kebutuhan vaksin di daerah-daerah yang kehabisan stok.
"Jadi, dua hari lalu sudah datang sebanyak lima juta dosis vaksin Pfizer. Itu sudah datang. Sekarang sudah siap kita bagi-bagi," katanya usai acara Gerakan Nasional Aksi Bergizi 2022 di Jakarta, Rabu (26/12).
Baca Juga:
Pemerintah Harus Segera Hapus Persyaratan Vaksin Meningitis
Menurut dia, pemerintah mendapatkan hibah lima juta dosis vaksin COVID-19 buatan Pfizer itu melalui skema COVID-19 Vaccines Global Access (COVAX).
Pasokan vaksin COVID-19 tersebut, ia mengatakan, selanjutnya dibagikan ke daerah-daerah yang persediaan vaksinnya habis.
Menteri Kesehatan mengatakan bahwa masalah stok vaksin COVID-19 antara lain terjadi karena pemerintah sempat menahan impor vaksin karena ingin mengutamakan penggunaan vaksin produksi dalam negeri.
"Kita ada produksi vaksin dalam negeri, jadi yang impor kita tahan dulu, supaya produksi dalam negeri masuk. Tapi ternyata agak mundur produksi dalam negerinya, tapi sebetulnya mundurnya karena uji klinis untuk booster belum keluar dari BPOM," katanya, dikutip Antara.
Baca Juga:
Stok Vaksin COVID-19 di Jakarta Menipis, Berikut 5 Lokasi Sentra Vaksinasi
Ia berharap vaksin produksi dalam negeri bisa segera mendapatkan izin penggunaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta dapat didistribusikan ke daerah pada November 2022.
"Sebenarnya produksi di dalam negeri itu dari ujung ke ujung adalah IndoVac dan Inavac yang dari Biotis. Tapi ini juga masih nunggu izin dari BPOM, kita harapkan yang tadinya Oktober, mudah-mudahan November sudah keluar," demikian Menteri Kesehatan. (*)
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Gangguan Ginjal Anak Disebabkan Vaksin COVID-19
Bagikan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone](https://img.merahputih.com/media/b7/83/47/b783478297cb6d97ceab51e9480de202_182x135.png)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
