Kesehatan Mental

Kecemasan Sosial, Fenomena yang Muncul Setelah Pandemi

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Sabtu, 22 Mei 2021
Kecemasan Sosial, Fenomena yang Muncul Setelah Pandemi

Hadapi kecemasan karena terus-terusan dirumah saat COVID-19. (Foto: Pexels/Andrea Piacquadio)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SETELAH setahun melakukan pertemuan lewat Zoom, jaga jarak sosial, dan berinteraksi lebih sering dengan Netflix daripada orang lain, kecemasan sosial menjadi isu besar di masa pandemi. Kecemasan sosial yang disebabkan lockdown mungkin menjadi rintangan besar berikutnya dalam masyarakat pasca pandemi kembali normal.

"Tingkat kecemasan selalu tinggi menurut laporan American Psychological Association's Stress in America 2021," ujar psikolog Charmain Jackman Ph.D., dikutip dari Bustle. Sebuah studi terhadap 200.000 orang di Eropa, yang diterbitkan dalam The Lancet pada Januari 2021 menemukan bahwa kecemasan dan kesepian mencapai puncak baru selama lockdown akibat COVID-19.

Baca juga:

Mengatasi Kecemasan Berlebih Selama Pandemi COVID-19, Begini Kiatnya!

Dan, sebuah penelitian kecil di AS terhadap 240 orang dewasa yang akan diterbitkan dalam Penelitian Psikiatri pada April 2021 menemukan bahwa gejala kecemasan sosial meningkat selama COVID, begitu pula perasaan terisolasi.

Kecemasan sosial berbeda dari kecemasan umum karena bersifat spesifik yakni kecemasan yang hanya timbul saat berinteraksi dengan orang lain. Jika pikiran tentang obrolan ringan, bertemu orang asing, mendapat perhatian dari orang lain atau dinilai oleh orang-orang di sekitar membuatmu tidak nyaman, kemungkinan kamu mengalami kecemasan sosial.

Jika kamu merasa sangat khawatir untuk bersosialisasi lagi, berikut beberapa cara untuk mengatasinya.

1. Kenali Kecemasan kamu

Kenali kecemasanmu. (Sumber: Pexels/ekrulila)

Julia Jarrold LCSW, seorang terapis di penyedia kesehatan mental menyarankan untuk mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri tentang bagaimana perasaan kita jika harus bersosialisasi sekarang. Hal tersebut dilakukan untuk mengidentifikasi apa yang memicu perasaan cemas.

Selanjutnya, tentukan skenario yang membuatmu merasa khawatir seperti memikirkan percakapan yang canggung, bertanya kepada orang-orang tentang apakah mereka negatif COVID-19, kembalinya pesta yang ramai, dan hal lainnya. “Saat kamu mengetahui pemicunya, kamu dapat menggunakannya untuk bertukar pikiran tentang kegiatan sosial yang akan terasa lebih nyaman bagimu," ujarnya.

2. Santai saja

Santai saja menghadapinya. (Sumber: Freepik/Freepik)

Saat kamu mulai mendapatkan undangan untuk bergaul dengan orang-orang yang sudah divaksinasi, kamu mungkin merasa kewalahan. “Pertimbangkan berapa banyak acara yang dapat kamu toleransi dalam seminggu dan ikuti itu,” tutur Jackman.

Jackman menyarankan untuk memulai dengan orang yang paling dekat denganmu. Hal itu merupakan cara tepat untuk membangun staminamu. Pertemuan singkat dan rendahnya tekanan dapat membantu meredakan kekhawatiran. “Meskipun kamu mungkin merasakan tekanan ketika ada yang mengajak keluar, kamu bisa mengatur sendiri kapan harus santai,” ujarnya.

Baca juga:

Dark Chocolate, Resep Waras Anticemas di Masa Pandemi

3. Visualisasikan tempat yang menenangkan

Pikirkan tempat yang menenangkan. (Sumber: Freepik/alexeyzhilkin)

“Ketika dihinggapi kecemasan saat harus bersosialisasi dengan orang lain setelah diisolasi selama lockdown, latihan visualisasi dapat menenangkan,” ujar Mark Debus, pakar perilaku manusia.

Pejamkan mata, visualisasikan pemandangan atau tempat yang menurutmu menenangkan. Bisa pantai atau kamar masa kecilmu. Tetaplah di ruang itu sampai kamu merasakan detak jantung melambat dan tubuhmu rileks. Ada banyak meditasi yang dapat membantu hal ini, bahkan untuk beberapa menit.

4. Berlatih pernapasan santai

Latihan pernapasan. (Sumber: Freepik/alexeyzhilkin)

“Karena kita mengalami kecemasan pada tubuh dan pikiran, kelegaan nyata muncul ketika kita fokus pada relaksasi keduanya,” kata Debus. Dia merekomendasikan mempelajari beberapa teknik pernapasan yang menenangkan.

Keindahan dari pendekatan ini adalah kamu dapat mulai merasakan kelegaan yang nyata hanya dalam beberapa menit, bahkan dengan duduk di mobil. Kamu dapat melakukannya sebelum pergi ke kantor, pesta, atau pertemuan keluarga. (avia)

Baca juga:

Bekali Tubuh Perangi Virus Corona dengan 3 Zat Ini

#Kesehatan Mental #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Fun
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Merawat diri tidak lagi sekadar urusan penampilan fisik, tetapi juga menjadi sarana penting untuk menjaga kesehatan mental dan keseimbangan emosional.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Bagikan