Mengatasi Kecemasan Berlebih Selama Pandemi COVID-19, Begini Kiatnya!


Tips atasi rasa cemas dalam menghadapi COVID-19 (Foto: Pexels/cottonbro)
MELAKUKAN praktik social distancing dengan tetap #DiRumahAja memang menjadi salah satu langkah untuk menekan penyebaran dari COVID-19. Meski hal ini dinyatakan sangat ampuh untuk memutus mata rantai penyebaran virus, dr. Harriet Lerner, seorang psikolog sekaligus penulis mengatakan pada NY times bahwa tetap di dalam rumah dalam jangka waktu yang lama dapat meningkatkan depresi dan gangguan kecemasan pada seseorang.
Lantas, apa yang harus dilakukan jika seseorang mengalami depresi dan gangguan kecemasan yang tinggi karena sudah terlalu lama di dalam rumah? Mengutip laman NY Times dan NBC News, dr. Lerner serta dr. Robin Stern, yaitu seorang psikologis menyarankan 5 tips di bawah ini untuk mengatasi depresi dan rasa cemas berlebihan yang kamu alami dalam menghadapi COVID-19. Mau tau apa saja? Yuk, simak!
Baca juga:
Fokus pada fakta yang sebenarnya

Fokus pada fakta yang sebenarnya, jangan termakan berita hoaks (Pexels/markus spiske)
Di tengah pandemi global seperti saat ini, tentunya banyak berita hoaks beredar di media sosial. Maka dari itu, penting bagi kamu yang memiliki gangguan rasa cemas untuk tetap waspada dalam mencari informasi.
Carilah informasi dari sumber-sumber yang dapat dipercaya, agar mendapatkan fakta yang sesungguhnya mengenai kebijakan-kebijakan baru yang sedang diterapkan dan informasi terbaru mengenai virus Corona.
Selain itu, tetap fokus dengan fakta yang kamu dapatkan tanpa memikirkan kemungkinan terburuknya yang belum tentu terjadi.
Hindari Informasi yang berlebihan

Hindari mencari informasi yang belebihan agar tidak menimbulkan rasa cemas di tengah pandemi virus Corona (Pexels/kaboompics)
Memang sudah seharusnya kita mengetahui informasi terbaru mengenai pandemi virus Corona, namun kamu tidak perlu membaca dan mencari informasi tentang pandemi ini pada setiap hari.
Kamu bisa memilih beberapa sumber informasi terpacaya dan menetapkan waktu yang tepat untuk memerika informasi mengenai COVID-19. Mengonsumsi berita tentang virus Corona secara terus-menerus justru akan meningkatkan rasa cemas dan berujung depresi.
Tetap berinteraksi

Melihat zaman yang sudah semakin canggih seperti saat ini, tentunya dapat membantu untuk tetap berinterkasi dengan orang-orang terdekatmu melalui media sosial.
Mesikpun tidak bisa bersama secara fisik, namun kamu tetap bisa bertatap muka bersama teman, keluarga dan pacarmu melalui video call dari berbagai platform.
Baca juga:
Jangan lewatkan untuk merawat diri

Walaupun harus tetap #DiRumahAja, bukan berarti kamu harus bermalas-malasan sampai lupa untuk merawat diri sendiri.
Dengan adanya perubahan rutinitas seperti saat ini, pastinya membuat kamu memiliki banyak waktu luang untuk merawat diri seperti, melakukan yoga, meditasi agar tetap tenang, olahraga dari rumah hingga luluran dan maskeran untuk merawat kulit kamu.
Meminta pertolongan dan mendengarkan perspektif orang lain

Dalam keadaan seperti saat ini, sudah saatnya kita saling bahu membahu untuk menolong sesama dan bukan waktunya lagi untuk menjadi orang ingin melakukannya sendiri tanpa bantuan orang lain.
Ketika kamu merasa cemas dan takut dengan fakta yang ada mengenai virus Corona, kamu bisa mendengarkan perspektif orang lain yang berpikir jernih mengenai pandemi global ini.
Jika diri kamu sendiri sudah tidak mampu mengatasi rasa cemas yang kamu alami, kamu bisa meminta pertolongan dengan orang yang profesional. (bel)
Baca juga;
Sepi Pengunjung Pasca Lockdown, Pantai Filipina Diserbu Ribuan Ubur-Ubur Merah
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres

Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya

Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui

Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental

Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan

Kalau Kamu Rasakan 3 Hal Ini Lebih dari 2 Pekan, Dokter Bilang Itu Depresi Lho!

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
