Kecam Perilaku Brutal Polisi, Puluhan Kader IMM Blokir Jalan Menteng Raya
Kader IMM memblokir jalan Menteng Raya protes atas penembakan rekannya di Kendari (MP/Kanu)
MerahPutih.Com - Puluhan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah memblokir jalan Menteng Raya. Penutupan ini sebagai bentuk protes mereka akibat kasus kekerasan oknum aparat terhadap salah satu teman mereka, Immawan Randi yang diduga tewas tertembak oleh oknum aparat.
Mahasiswa Muhammadiyah membakar sebuah ban yang digeletakkan di tengah jalan. Akibatnya, jalanan di depan Gedung PP Muhammadiyah tak bisa dilalui oleh kendaraan.
Baca Juga:
Polresta Surakarta Temukan Grup Whatsapp 'SMK Se-Indonesia Melawan' di Ponsel Pelajar SMK
Aksi ini memancarkan kebencian kepada aparat Kepolisian. Buktinya, beberapa rombongan pejabat yang melintas dengan pengawalan polisi dihardik.
"Kurang ajar kalian polisi," kata beberapa mahasiswa yang mengenakan almamater merah ini.
Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono sendiri sempat mendatangi Gedung PP Muhammadiyah. Ia menhenakan pakaian sipil dan terburu-buru saat berada di dalam.
Namun, tak lama berada di dalam, ia langsung pulang.
Ia juga menyerukan kepada seluruh warga yang melintas bahwa salah satu teman mereka tewas ditembak.
"Semua warga saya kasih tau, teman kami tewas ditembak polisi," ungkapnya dengan nada tinggi.
Salah satu orator mengatakan, peristiwa ini adalah bukti nyata dari tindakan represif yang dilakukan oleh pihak keamanan terhadap mahasiswa yang ingin menyuarakan aspirasinya.
“Aparat yang keparat harhs dihukum”, ungkap orator tersebut, Kamis (26/9).
Menurutnya, tidak dibenarkan prosedur pengamanan aksi sampai dengan terjadi penembakan peluru tajam.
“Pihak kepolisian harus bertanggung jawab mengusut kasus ini sampai tuntas, dan kami kader IMM se-Indonesia akan mengawal penuh kasus ini”, kata dia dengan nada kesal.
Ia mengaakan, penyampaian aspirasi secara lisan dan tertulis dilindungi oleh undang-undang.
“Mahasiswa itu bukan penjahat negara, yang harus ditembaki dengan seenaknya saja. Kami menuntut kepada Kapolri untuk mengusut kasus ini sampai benar-benar terang dan pelaku penembakan Kader Kami (Immawan Randi) dapat tertangkap secepatnya”, kata dia.
Baca Juga:
Antisipasi Demo Rusuh, 3.000 Personel TNI Jaga Gedung DPR dan Istana Negara
Aksi mereka sendiri diklaim bakal berlangsung sampai besok pagi.
"Jangan ada teman-teman yang pulang. Kita menginap disini sampai Kapolda (Brigjen Iriyanto) dicopot," kata dia.
Mereka juga bakal mengawal kasus ini sampai selesai.
"Kita harus kawal. Jangan sampai polisi yang menembak itu lolos," kata dia.
Sebelumnya, Kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Immawan Randi, tewas setelah tertembak peluru tajam saat melakukan aksi unjuk rasa di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Tenggara, bersama dengan ribuan mahasiswa se-Kota Kendari.
Randi terkena tembakan peluru tajam di dada sebelah kanan, saat bentrokan pecah antara mahasiswa dan pihak pengamanan.
Jasad mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Halu Oleo itu ditemukan bekas luka tembakan di bagian dada kanannya.
Tim Medis RS Ismoyo, Sersan Mayor Salam SR, mengatakan, sekitar pukul 15.00 Wita, Randi dibawa oleh sejumlah rekannya ke Unit Gawat Darurat RS Dokter Ismoyo dalam keadaan kritis. Namun nahas, nyawa Randi tidak tertolong oleh gabungan tim dokter spesialis bedah, anestesi, dan dokter umum.(Knu)
Baca Juga:
Demo Mahasiswa di Gedung DPRD Medan Ditunggangi Terduga Teroris
Bagikan
Berita Terkait
Aksi Teaterikal Peringatan Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Jakarta
Aksi Demo Mahasiswa Peringatan Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Jakarta
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual
17 Aktivis Ditahan Polisi Minta Perlindungan, LPSK Ngaku Punya Wewenang Terbatas
Ketua MPR dan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tinjau Renovasi Mess MPR yang Dibakar Massa, Salah Satu Bangunan Heritage Bandung
DPR Nilai Unjuk Rasa Anarkis Bukti Kegagalan Intelijen dan Koordinasi TNI-Polri Akibat Ego Sektoral
Mengintip Perbaikan Bangunan Gerbang Tol Dalam Kota Pasca Demo Rusuh Telan Biaya 80 Miliar
Kapolri Sebut Polisi di Lokasi Unjuk Rasa bukan untuk Batasi Demokrasi, Deteksi Penyusup yang Memprovokasi
Puluhan Anak Masih Ditahan Imbas Demo Agustus 2025, KPAI Sebut Ada Indikasi Mobilisasi Anak Secara Masif
Aksi Unjuk Rasa Sopir Tolak Penghentian Operasional Truk Tambang di Cigudeg Bogor