Antisipasi Demo Rusuh, 3.000 Personel TNI Jaga Gedung DPR dan Istana Negara


Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (MP/Ismail)
MerahPutih.Com - Pengamananan sejumlah obyek vital khususnya Gedung DPR dan Istana Negara terus ditingkatkan demi mengantisipasi demo rusuh. Personel TNI juga akan dikerahkan untuk membantu pengamanan DPR dan Istana.
Menurut Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, pihaknya mengerakhkan 3.000 personel TNI dari tiga matra untuk ditempatkan di Gedung DPR/MPR dan Istana Negara.
Baca Juga:
Polisi Sebut Perusuh Bersembunyi di Ambulans Pemprov DKI Bawa Bom Molotov
"TNI telah kerahkan kekuatan dari tiga matra, yakni darat, laut, dan udara untuk ditempatkan di dua tempat strategis, yaitu di depan Istana dan sekitar DPR-MPR," katanya saat konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (26/9).
Hadi merinci ada enam titik untuk pengamanan dua tempat strategis itu yang ditempatkan personel, yakni kawasan Lembaga Kedokteran Gigi (Ladokgi) TNI Angkatan Laut, pintu utama Gedung DPR/MPR.

Kemudian, depan BPK Pejompongan, persimpangan Slipi yang mengarah ke Petamburan dan Palmerah, serta pintu belakang Gedung DPR.
Untuk setiap titik itu ditempatkan lebih dari 100 personel sehingga di enam titik itu total ada 1.000 personel, sementara sebagian lainnya ada di dalam gedung.
"Total yang kita kerahkan memang cukup banyak. Rekan wartawan bertanya kok banyak? Sekitar 3.000 personel ini kita bagi shift per shift," jelasnya.
Marsekal Hadi sebagaimana dilansir Antara menjelaskan tugas perbantuan keamanan kepada kepolisian telah diamanatkan oleh UU Nomor 34/2004 tentang TNI.
"Pada Pasal 7 ayat 2 UU Nomor 34/2004 bahwa TNI memberikan dukungan atau perbantuan kepada Kepolisian RI terkait tugas keamanan dan ketertiban masyarakat," katanya.
Perbantuan itu diperlukan, kata dia, terutama jika para pendemo melakukan tindakan anarkis dengan menutup jalan, seperti di Tol Pejompongan beberapa waktu lalu.
"Kita lihat jalan tol di Pejompongan itu kendaraan tidak bisa jalan karena pendemo naik dan memblok jalan. TNI membantu agar bisa membuka akses itu, dan baru tengah malam akses itu bisa dibuka kembali," ujar dia.
Kemudian, kata dia, titik-titik rawan, seperti persimpangan Slipi dengan banyaknya massa berkumpul bersiap-siap mengambil batu dekat rel untuk melempari aparat.
Baca Juga:
Ada Penunggang Gelap di Balik Aksi Rusuh Mahasiswa dan Pelajar
"Sehingga titik-titik yang saya sampaikan tadi, ini sangat diperlukan untuk ditempatkan anggota TNI, termasuk terakhir pintu belakang DPR-MPR karena banyak para pendemo yang ingin masuk lewat belakang dan melempari," katanya.
Panglima TNI bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian sudah meninjau lokasi, Rabu (25/9) malam dan situasinya sudah terkendali meski banyak batu berserakan.
"Mudah-mudahan stabilitas keamanan bisa terjaga dengan kerja sama TNI-Polri. TNI terus mendukung tugas-tugas Polri dalam rangka menjaga stabilitas keamanan," pungkas Marsekal Hadi.(*)
Baca Juga:
Polisi Lakukan Penangkapan Massal, 570 Pelajar Sudah Diamankan
Bagikan
Berita Terkait
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas

583 Demonstran Masih Ditahan, Polri Fokus Cari Aktor Intelektual dan Perusak Fasilitas Umum

Kemenhan Tegaskan Usulan Darurat Militer untuk Aksi Tolak Tunjangan DPR Hoaks

SETARA Institute desak Prabowo Ungkap Dalang di Balik Kerusuhan Demo, Rakyat juga Berhak Tahu

Pemkot Solo Cabut Status Siaga Darurat setelah Kerusuhan, kini Jadi Transisi Darurat Bencana Sosial

Langkah Langkah Polisi dan TNI Bereskan Situasi Setelah Demo di Berbagai Daerah Rusuh

Rincian Gaji dan Tunjangan DPR Setelah 17+8 Tuntutan Rakyat Diakomodir Pimpinan DPR

TNI Tegaskan Masa Pembakaran dan Pejarahan Saat Demo Cukup Terlatih dan Terorganisasi

Polisi Tetapkan 42 Tersangka Demo Rusuh di Surabaya, Hampir Setengahnya Anak-Anak

Polda Metro Jaya Tetapkan 43 Orang sebagai Tersangka Demo Ricuh, 6 Masuk Klaster Penghasut, Sisanya Perusuh
