Keberadaan Dukun Beranak yang Kian Memudar

P Suryo RP Suryo R - Jumat, 06 Januari 2023
Keberadaan Dukun Beranak yang Kian Memudar

Peran dukun beranak di masa lampau sangat besar untuk membantu proses persalinan dan setelahnya. (Pexels/Laura Garcia)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

DUKUN beranak atau dikenal juga dengan sebutan Paraji menjadi bagian dari budaya Indonesia. Mereka memainkan peran penting sejak bayi lahir dan tumbuh dengan berbagai proses ritualnya. Paraji tak banyak ditemukan pada era modern saat ini. Cenderung menuju kepunahan.

Sando sebutan dukun beranak dalam budaya Sumba, pada masanya dikenal bukan sekedar orang yang membantu perempuan melahirkan. Lebih dari itu paraji memiliki kesaktian tertentu yang keberadaannya cukup disegani di masyarakat.

Baca Juga:

Moana, Upacara Menyambut Kelahiran Bayi Suku Pamona di Sulawesi

anak
Anak pada zaman dahulu lahir dengan bantuan dukun beranak. (Pexels/Tom Fisk)

Kemudian cerita dari mulut ke mulut semakin memperkuat eksistensi kesaktian para dukun beranak ini. Dukun beranak yang disebut sanro makkiana dalam budaya Bugis tak lepas pula dengan kesaktian yang diperlihatkan dari mantra atau benda-benda tertentu, demikian dilansir dari voi.id.

Sayangnya pada masa kolonial pamor dukun beranak mulai dikikis oleh ahli-ahli medis dan kesehatan Belanda. Mereka melihat bahwa dukun beranak atau Biang dalam budaya Minahasa, tidak menguasai praktek-praktek persalinan. Meskipun dianggap sakti dan mampu menolong orang, pada saat itu angka kematian bayi dan ibu bersalin tetap tinggi.

Peran dukun beranak pada saat ini memang telah berubah dan hanya dianggap sebagai pendamping bidan saja. Namun perannya sangat besar di masa lalu yang secara psikologis dapat membantu ibu untuk bersalin dengan lancar. Dengan mantra-mantranya dia akan membacakannya lalu meniupkan ke ubun-ubun dan miss V ibu yang hendak bersalin.

Baca Juga:

Bubur Merah Putih Bentuk Pengharapan Masa Depan

anak
Bayi yang dilahirkan dalam budaya tertentu masih memerlukan kehadiran dukun beranak. (Pexels/quang-nguyen-vinh)

Dukun beranak di zaman modern ini memang seperti tidak terlihat secaa nyata, namun mereka masih tetap setia berada dalam masyarakat. Kebutuhan masyarakat yang merasa harus menjalankan ritual-ritual tradisional memang hanya dapat dilakukan oleh dukun beranak.

Dilansir dari Vice, dukun beranak tak hanya membantu proses melahirkan, namun juga setelahnya. Seperti di Cirebon ada ritual bernama Garangan yang biasanya dilakukan oleh para perempuan yang telah melahirkan. Garangan adalah ‘mandi uap’ yang merupakan bagian dari selamatan pasca ibu melahirkan. Semua bahan disiapkan oleh paraji itu, yang tentunya sangat tradisional.

Tak hanya itu saja, dukun beranak memiliki keahlian khusus yang tak dimiliki orang lain. Salah satunya adalah keahlian memijat bayi. Mereka tahu harus memijat bagian-bagian badan dari bayi. Mereka tahu betapa ringkihnya bayi yang dipijat dan seberapa besar tekanannya. Dukun beranak ini membantu ibu-ibu muda yang baru melahirkan untuk merawat bayinya dengan baik. Pengetahuan mereka adalah kebijakan lokal yang patut dilestarikan. (psr)

Baca Juga:

Jatkarma Samskara, Upacara Menyambut Kelahiran Bayi dalam Budaya Hindu Bali

#Lipsus Januari 2023 Budaya Indonesia #Wisata #Tradisi #Budaya
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Tradisi
15 Tahun Batik Wistara Konsisten Berdayakan Disabilitas Lewat Batik Khas Surabaya
Batik Wistara menawarkan enam motif khas Surabaya.
Wisnu Cipto - Rabu, 17 September 2025
15 Tahun Batik Wistara Konsisten Berdayakan Disabilitas Lewat Batik Khas Surabaya
Travel
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
'KPop Demon Hunters' telah menjadi panduan tidak resmi bagi wisatawan asing.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
Indonesia
Pramono Sebut Jakarta Harus Punya Lembaga Adat Betawi, Jadi Identitas Kuat sebagai Kota Global
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengatakan, bahwa Jakarta harus punya lembaga adat Betawi. Hal itu bisa menjadi identitas kuat sebagai kota global.
Soffi Amira - Jumat, 22 Agustus 2025
Pramono Sebut Jakarta Harus Punya Lembaga Adat Betawi, Jadi Identitas Kuat sebagai Kota Global
Travel
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Pulau ini meluncurkan pengumuman etika multibahasa pertama di Korea.
Dwi Astarini - Kamis, 21 Agustus 2025
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Indonesia
PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, berencana membuka Ragunan hingga malam hari. Namun, hal itu langsung ditolak keras oleh fraksi PSI DPRD DKI Jakarta.
Soffi Amira - Rabu, 20 Agustus 2025
PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas
Tradisi
Tradisi Yaa Qowiyyu Klaten, Ribuan Warga Berebut Gunungan Apem
Tradisi sebaran apem Yaa Qowiyyu merupakan peninggalan leluhur yang perlu dilestarikan.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 09 Agustus 2025
Tradisi Yaa Qowiyyu Klaten, Ribuan Warga Berebut Gunungan Apem
Indonesia
Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan
Pulau kecil hasil reklamasi di perairan Gili Gede, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat terancam disegel pemerintah daerah setempat.
Wisnu Cipto - Selasa, 05 Agustus 2025
Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan
Indonesia
Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur
Gunung Tambora merupakan satu-satunya balai taman nasional terlengkap di Indonesia
Wisnu Cipto - Kamis, 31 Juli 2025
Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur
Indonesia
Keberagaman budaya Indonesia Masih Jadi Magnet Bagi Wisatawan Mancanegara
Politisi PKB itu mengapresiasi langkah Kemenpar dan Kementerian Kebudayaan (Kemenkebud) yang berkolaborasi dalam mengedepankan budaya sebagai daya tarik pariwisata Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 28 Juli 2025
Keberagaman budaya Indonesia Masih Jadi Magnet  Bagi Wisatawan Mancanegara
Travel
Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat
Sanksi internasional yang ketat untuk mengekang program senjata Korea Utara telah membuat negara tersebut kekurangan devisa.
Dwi Astarini - Jumat, 25 Juli 2025
Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat
Bagikan