Kebakaran Hutan Makin Parah, BPBD Riau Sediakan 14 Titik Rumah Singgah


Pemerintah Provinsi Riau mendirikan "Posko Rumah Singgah Warga Terdampak Asap" yang tersebar di 14 titik lokasi di Kota Pekanbaru. Foto: Humas BPBD Riau
MerahPutih.com - Pemerintah Provinsi Riau mendirikan "Posko Rumah Singgah Warga Terdampak Asap" yang tersebar di 14 titik lokasi di Kota Pekanbaru.
Adapun 14 titik lokasi tersebut di antaranya; Rumah Jabatan Asisten 2, Rumah Jabatan Asisten 3, Aula Dinas Sosial Provinsi Riau, Aula Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Aula Bappenda Provinsi Riau, Aula Rumah Sakit Jiwa Tampan, Balai Rehabilitasi Sosial Anak Memerlukan Perlindungan Khusus (BRS-AMPK).
Baca Juga
Khawatir Asap Nyebrang ke Negara Tetangga, Presiden Jokowi Bertolak ke Riau
Kemudian Rumah Jabatan Kepala Dinas Sosial, Aula Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Riau, Kantor Dinas PUPR, UPT. Industri Pangan, Olahan dan Kemasan Dinas Perindustrian Provinsi Riau, Mal Pelayanan Terpadu Kota Pekanbaru, UPT. Bapelkes Dinas Kesehatan Provinsi Riau, dan Pusat Informasi Karhutla Rumah Jabatan Kepala Bappeda.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau juga membuka pelayanan yang sama sehingga total Rumah Singgah di Provinsi Riau ada di 15 lokasi.

Plt Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan pihaknya menyediakan peralatan seperti kasur lipat (velbed), tabung oksigen, regulator, tabung oksigen kecil, selang oksigen, alat pengukur tekanan darah, obat-obatan, hingga makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita.
"Kami juga menyediakan perlengkapan medis lainnya telah tersedia pada tiap-tiap posko dan sudah sesuai standar Kementerian Kesehatan RI. Selain itu, masing-masing posko juga disiagakan satu mobil ambulance," kata Agus dalam keterangan persnya, Senin (16/9).
Agus mengatakan, posko kesehatan ini buka setiap hari dari pukul 08.00 WIB sampai 22.00 WIB dan mulai dioperasikan sejak Minggu (15/9) hingga akhir masa siaga darurat yakni Kamis (31/10).
Baca Juga
Polemik Karhutla, Pemerintah Dinilai Sengaja Tutupi Pencegahan Kejahatan Korporasi
"Seluruh masyarakat bisa memperoleh pelayanan seperti konsultasi, cek kesehatan, cek tekanan darah, pemberian pernafasan menggunakan oksigen hingga fasilitas masker yang bisa didapatkan secara gratis dengan penanganan oleh tim medis dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau," jelas Agus.
Adanya Rumah Singgah ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Selain dapat mengurangi dampak negatif dari asap karhutla, pelayanan tersebut sekaligus sebagai tanda bahwa negara hadir di tengah masyarakat untuk pelayanan yang terbaik.
Farida (34) warga sekitar Posko Rumah Singgah Kantor Dinas PUPR Provinsi Riau merasa terbantu dengan adanya posko tersebut. Ibu yang kesehariannya mengurus rumah tangga ini dapat mengurangi rasa kekhawatirannya atas kebakaran hutan yang menimbulkan asap sejak dua bulan ini.
Farida mengaku adanya asap ini mengganggu aktivitasnya terutama di luar ruangan. Pernafasan dan penglihatan terganggu akibat asap. Kegiatan belajar mengajar juga telah ditunda sejak Selasa (11/9) lalu.
Baca Juga
Kabut Asap Melanda, Begini Cara Melindungi Kesehatan dari Polusi Udara
"Aktivitas saya terganggu karena asap. Sudah seminggu sekolah libur. Saya ajak anak untuk mendapat fasilitas kesehatan ini dari pemerintah," ujar Farida.

Posko Rumah Singgah Kantor Dinas PUPR Provinsi Riau sendiri telah melayani 95 pasien hingga hari ini, Senin (16/9). Berdasarkan hasil pemeriksaan, sebanyak 13 pasien dinyatakan positif terkena Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), sedangkan 1 pasien sudah dirujuk ke Rumah Sakit terdekat.
Adanya asap dari karhutla yang menyelimuti sebagian besar wilayah Bumi Lancang Kuning ini juga disebabkan karena faktor tidak adanya angin, sehingga asap terus terperangkap dan menggumpal di wilayah Riau.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir mengatakan bahwa untuk membersihkan udara dari polusi jahat ini bisa dilakukan dengan alat seperti Air Purify. Akan tetapi, solusi dari masalah asap dan karhutla adalah hujan.
Baca Juga:
Enggak Becus Urus Karhutla, Jokowi Minta Kapolda dan Pangdam Dicopot
"Wilayah ini tidak ada angin, jadi asap tidak bisa kemana-mana. Air Purify dibutuhkan, tapi hujan yang bisa menyelesaikan masalah" ujar Yuliani.
Pihak Dinas Kesehatan Provinsi Riau bersama unsur terkait lainnya akan terus memantau dan memberi pelayanan terbaik bagi masyarakat terdampak asap karhutla. Seluruh pihak baik dari masyarakat, dunia usaha, pemerintah serta media diharapkan dapat mendukung dari keseluruhan kegiatan tersebut. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Biaya Padamkan Karhutla Mahal, Satu Menit Penerbangan Habiskan Rp 300 Juta

Operasi Terpadu Bikin Penanganan Karhutla Efektif, BNPB Siaga Sampai September 2025

Bongkar Rahasia di Balik Penurunan Drastis Karhutla Indonesia, Dari Jutaan Hektare Menjadi Ratusan Ribu Saja

Kemenhut Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Tahap ke-3 Kendalikan Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau

Kemenhut Segel 10 Perusahaan Diduga Bakar Lahan, 2 Diberi Sanksi Administrasi

Berbagai Daerah Rawan Karhutla di Kalsel, BMKG Minta Pemda Waspada Sampai 18 Agustus 2025

Peneliti IPB Ungkap Strategi Cerdas Tekan Karhutla dengan Padukan AI dan Keterlibatan Masyarakat

Presiden Prabowo Perintahkan Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan Saat Kemarau Ini

Karhutla di Jambi Meluas, Menteri LH Perintahkan Pantau dan Jaga Lahan Gambut

Titik Panas di Kaltim Meningkat, Rata-Rata Harian di Atas 100 Titik
