Bongkar Rahasia di Balik Penurunan Drastis Karhutla Indonesia, Dari Jutaan Hektare Menjadi Ratusan Ribu Saja

Panas Ekstrem Diklaim Jadi Penyebab 200 Hektar Lahan di Riau Kebakaran di Juni 2025 Ini
Merahputih.com - Penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan. Menurut Kementerian Kehutanan, keberhasilan ini berkat sinergi antara teknologi meteorologi, kekuatan pasukan darat, dan armada udara.
"Tren penurunan luas lahan terbakar dalam delapan tahun terakhir menjadi bukti keberhasilan strategi tersebut," kata Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni dikutip Antara, Selasa (12/8).
Data Kementerian Kehutanan menunjukkan penurunan drastis, dari 1,8 juta hektare pada 2015 menjadi 600 ribu hektare pada 2023. Hingga 1 Agustus 2025, luas lahan yang terbakar tercatat 8.955 hektare.
Baca juga:
Berbagai Daerah Rawan Karhutla di Kalsel, BMKG Minta Pemda Waspada Sampai 18 Agustus 2025
Beberapa provinsi yang menjadi penyumbang kasus karhutla saat ini adalah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, selain provinsi-provinsi yang secara historis rawan seperti Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.
Raja Juli menjelaskan bahwa penurunan ini sejalan dengan peningkatan mitigasi melalui sistem prediksi berbasis teknologi dan pengendalian lapangan. Strategi yang terbukti efektif meliputi operasi udara (water bombing dan patroli) serta operasi darat dan penegakan hukum.
Selain itu, pemanfaatan sistem pemantauan satelit terintegrasi oleh berbagai lembaga seperti BMKG, BNPB, dan pemerintah daerah, memungkinkan pemetaan wilayah rawan secara akurat dan respons yang lebih cepat.
Pelatihan rutin untuk pasukan darat seperti Manggala Agni dan BPBD, serta peningkatan peralatan, juga menjadi kunci percepatan respons.
Baca juga:
Peneliti IPB Ungkap Strategi Cerdas Tekan Karhutla dengan Padukan AI dan Keterlibatan Masyarakat
Koordinasi antar-lembaga yang semakin baik juga berperan penting dalam pengambilan keputusan di lapangan. Dengan strategi ini, Kementerian Kehutanan menargetkan luas karhutla turun di bawah 600 ribu hektare pada 2027, tahun siklus kerawanan karhutla empat tahunan.
Tujuannya adalah tidak hanya mengurangi luas kebakaran, tetapi juga menekan dampaknya terhadap kesehatan, ekonomi, dan lingkungan.
“Kami ingin memastikan tren positif ini berlanjut, sehingga tidak hanya luas kebakaran yang berkurang, tapi juga dampaknya terhadap kesehatan, ekonomi, dan lingkungan dapat ditekan seminimal mungkin,” katanya.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Audiensi Petani dengan DPR dan Pemerintah Bahas Reforma Agraria

12 Kios Pasar Krenso Bidara Cina Hangus Terbakar, Kerugian Capai Rp 450 Juta

Jakarta masih Sering Kebakaran, Legislator PSI Pertanyakan Program 1 RT 1 APAR

Profil Sosok Rohmat Marzuki, Wakil Menteri Kehutanan Baru Pilihan Prabowo

Gubernur Pramono Ungkap Ada 1.195 Kebakaran di Jakarta sepanjang 2025, 267 di Antaranya Berhasil Diatasi Warga

Petugas Damkar Retak Tangan Saat Padamkan Kebakaran Senen, Rumah 214 Orang Ludes

Balita Korban Kebakaran Sumur Minyak Blora Meninggal Setelah Sempat Dirawat Hampir Sebulan

Truk Tangki Gas Meledak di Mexico City, 3 Tewas dan 70 Lainnya Terluka

Menteri Kehutanan Minta Maaf ke Prabowo, Akui Diajak Main Domino Saat Keluar dari Toilet

Menhut Raja Juli Ditantang Buka Kembali Kasus Pembalakan Liar Aziz Wellang
