Operasi Terpadu Bikin Penanganan Karhutla Efektif, BNPB Siaga Sampai September 2025


Segel lahan akibat kebakaran hutan. (Foto: Kementerian Kehutanan)
MerahPutih.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mempertahankan siaga penuh di seluruh provinsi prioritas dan menyesuaikan pengerahan armada udara sesuai perkembangan di lapangan, karena potensi kebakaran hutan dan lahan tetap ada hingga musim kemarau berakhir, yang diperkirakan pada akhir September.
BNPB memastikan kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla), khususnya di enam wilayah provinsi prioritas berhasil terkendali hingga awal Agustus ini yang masih puncak musim kemarau di Indonesia.
Enam provinsi prioritas penanganan karhutla tersebut adalah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
"Keberhasilan ini dicapai berkat operasi terpadu yang melibatkan teknologi modifikasi cuaca, pengerahan armada pesawat untuk patroli dan penyiraman air dari udara, juga satuan tugas darat," kata Kepala BNPB Suharyanto saat ditemui seusai rapat koordinasi karhutla di Gedung Indonesia Multi Hazard Early Warning System (Ina-MHEWS) di Jakarta, Selasa (12/8).
Baca juga:
Setiap provinsi tersebut sudah memiliki pusat komando yang diisi perwakilan tenaga ahli dari BNPB, BMKG, TNI, Polri, Kementerian Kehutanan di daerah, termasuk para gubernur bupati-walikota untuk memastikan respons cepat terhadap titik api.
"Skemanya begini, begitu terdeteksi titik api maka wajib semua langsung diverifikasi lewat patroli udara, lalu ditentukan langkah penanganan, apakah cukup oleh satuan tugas darat atau perlu operasi modifikasi cuaca dan water bombing," ungkapnya.
Penerapan skema tersebut dinilai efektif menurunkan kasus karhutla bahkan, Suharyanto mengakui bahwa hal ini mendapat dukungan penuh dari Presiden Prabowo Subianto yang beberapa hari lalu menggelar rapat terbatas bersama kementerian-lembaga teknis di Istana Negara Jakarta.
BNPB mencontohkan di Riau. Penambahan luas lahan terbakar hanya seluas 2,5 hektare dalam sepekan terakhir dan dengan 55 terduga pelaku pembakaran telah ditangkap.
Kemudian, di Kalimantan Barat, yang sebelumnya menjadi wilayah terluas terdampak karhutla mencapai 1.149 hektare kini sepekan terakhir tidak ada lagi penambahan titik api.
BNPB telah meminta penambahan personel TNI dan Polri untuk mengingatkan warga agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar atau menyalakan api di dekat lahan mineral gambut yang rentan terbakar.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
BNPB Langsung Kirim Tim ke Banyuwangi dan Situbondo Usai Gempa Magnitudo 5,7

12 Kios Pasar Krenso Bidara Cina Hangus Terbakar, Kerugian Capai Rp 450 Juta

Jakarta masih Sering Kebakaran, Legislator PSI Pertanyakan Program 1 RT 1 APAR

18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi

Gubernur Pramono Ungkap Ada 1.195 Kebakaran di Jakarta sepanjang 2025, 267 di Antaranya Berhasil Diatasi Warga

Petugas Damkar Retak Tangan Saat Padamkan Kebakaran Senen, Rumah 214 Orang Ludes

Balita Korban Kebakaran Sumur Minyak Blora Meninggal Setelah Sempat Dirawat Hampir Sebulan

Akibat Banjir Besar di Bali, Infrastruktur Jalan hingga Pasar Rusak Parah

Korban Tewas Banjir di Bali Capai 16 Orang, Terbanyak di Kota Denpasar

Truk Tangki Gas Meledak di Mexico City, 3 Tewas dan 70 Lainnya Terluka
