Kebahagiaan Datang dari Pemikiran Positif

Dwi AstariniDwi Astarini - Senin, 10 Oktober 2022
Kebahagiaan Datang dari Pemikiran Positif

Pemikiran positif akan mendapatkan hasil yang baik. (foto: freepik/rawpixels)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

UNTUK mencapai sebuah kebahagiaan, seseorang rela melakukan apa saja. Mulai dari mencari kebahagiaan yang gratis hingga merogoh saku untuk membeli sebuah kebahagiaan. Namun, bahagia itu ternyata sederhana dan kamu bisa dapatkan secara cuma-cuma.

Salah satunya dengan selalu berpikir positif. Dengan cara ini, kamu bisa melihat sesuatu tanpa melihat sisi negatif dan mengambil hikmah di balik masalah yang menimpa. Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin, selain memulai dengan pemikiran positif.

BACA JUGA:

Kebahagiaan Datang saat Kita Membahagiakan Orang Lain

Berpikir positif akan melahirkan kebiasaan-kebiasaan lebih semangat untuk menjalani hidup. Karena jiwa dengan pemikiran positif akan mendapatkan hasil yang baik, sebaliknya berpikir negatif akan menebarkan suasana negatif pula.

bahagia

Berpikir positif akan membuat kita jauh lebih tenang. (foto: freepik/wayhomestudio)

Menurut psikolog UGM, Susetyo,berpikir positif merupakankemampuan berpikir seseorang untuk memusatkan perhatian pada sisi positif dari keadaan diri, orang lain, dan situasi yang dihadapi. Berpikir positif tidak akan datang dengan sendirinya melainkan sebuah keterampilan yang harus dipelajari.

Kerangka berpikir positif meningkatkan motivasi untuk sukses dan mendapatkan apa yang kamu inginkan. Itu akan membuat kamu percaya bahwa yakin apa yang akan kamu inginkan. Ini pun akan memotivasi kamu untuk mencapai lebih dari yang kamu harapkan.

Dengan memiliki pikiran yang positif, kehidupan kamu juga akan menjadi lebih baik serta bahagia. Selain itu, berpikir positif akan membuat kita jauh lebih tenang, lebih terbuka dan terkadang ide baik pun akan bermunculan.

BACA JUGA:

Pentingnya Tanamkan Kebahagiaan pada Anak

Seperti melansir dari Psychology Today, bahwa bahagia itu nyata datang dari diri kita sendiri dan masalah sikap. Sering kali kebahagiaan tidak bergantung dari sekeliling kita melainkan bahagia itu datang dari sendiri.

Misalnya, saat kita hanya melakukan hal sepele dan seseorang mengucapkan terima kasih, dengan sopan penuh ketulusan dan senyum yang ikhlas kepada kita. Bukankah kamu akan merasa bahagia untuk melihat senyum seseorang yang tulus meskipun tanpa pamrih? Nah, sudah jelas, ini semua bagaimana kita menyikapinya.

positive thinking

Terkadang ide baik akan bermunculan saat kita berpikir positif. (foto: freepik/rawpixels)

Dalam buku The Miracle Of Positive Thinking, dikatakan bahwa dengan memiliki pemikiran yang positif, hal tersebut akan membawa kita pada kebahagiaan dengan melakukan tindakan yang benar. Maka kita akan terhindar dari berbagai perangkap hal negatif. Seperti salah satu kepercayaan, bahwa setiap tindakan yang kita lakukan, maka kita akan menuai reaksi serta hasilnya.

Hasilnya memang benar bahwa orang yang positif membawa kesan kegembiraan. Memberi semangat yang akan menular untuk sekitar, serta bagaikan cahaya yang memberi energi di lingkungan mereka dan membuat hubungan menjadi lebih harmonis dan bahagia saat bersama. Maka, benarkan, bahagia itu sederhana.(dgs)

BACA JUGA:

Benarkah Membeli Kebahagiaan itu Lebih Penting?

#Kesehatan Mental #Lipsus Oktober Bahagia
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Fun
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Merawat diri tidak lagi sekadar urusan penampilan fisik, tetapi juga menjadi sarana penting untuk menjaga kesehatan mental dan keseimbangan emosional.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Bagikan