Kata Wakil Presiden soal Kerusuhan di Manokwari


Massa membakar ban di pintu masuk Jl. Trikora Wosi Manokwari, Senin (Antaranews)
MerahPutih.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku sangat menyesalkan insiden dugaan rasis atau hinaan kepada mahasiswa Papua hingga berujung kericuhan di Manokwari, Papua. Menurut JK, semua pihak harus menahan diri dan mencari solusi menyelesaikan permasalahan yang ada.
"Karena apa yang diharapkan oleh masyarakat Papua di Papua dan Papua Barat, agar peristiwa di Surabaya diselesaikan, dan anda sudah mendengar, Gubernur Jawa Timur sudah meminta maaf akan kejadian yang dibuat oleh aparat di bawah, dan juga di Malang Wali Kotanya sudah meminta maaf. Jadi apa yang diharapkan sudah selesai," kata JK di kantornya, Selasa (20/8).
Baca Juga: Wiranto Sebut Kerusuhan di Papua Ganggu Stabilitas Nasional
JK melanjutkan, masyarakat di Papua diharapkan dapat menerima penyesalan dan permintaan maaf dari masing-masing yang berbuat salah.

"Intinya adalah kita harus saling menghargai. Tentu kita menghargai masyarakat Papua yang ada di Jakarta .Jadi saling menghargai lah," jelas Jusuf Kalla.
Ia menjelaskan, dialog dengan warga Papua sudah dilakukan sejak masa Presiden Soekarno hingga Joko Widodo. "Dialog itulah yang menghasilkan UU Otonomi khusus Papua. Papua itu luar biasa otonominya" jelasnya.
JK juga memastikan, upaya pemerintah terhadap pembangunan di Papua sangat maksimal. "Pemerintah memberikan anggaran, pembangunan, subsider hampir Rp 100 triliyun. Jadi papua itu disubsidi habis, besar-besaran dibanding dengan apa yang diperoleh pajak pokok,'' tandasnya. (Knu)
Baca Juga: Aparat Negara Diduga Terlibat dalam Insiden Kerusuhan di Manokwari
Bagikan
Berita Terkait
Cari Silfester Matutina Tak Ketemu, Jaksa Minta Tolong Pengacara Serahkan Jika Benar di Jakarta

Pesawat Smart Air Tergelincir di Lapangan Terbang Tiom, Papua, tak Ada Korban Jiwa

Prabowo Lantik Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Papua, DPR: Peningkatan SDM Jadi Prioritas

Velix Wanggai Tegaskan Percepatan Pembangunan Papua Butuh Konsolidasi dari Pusat hingga Daerah

4 Jasad Korban Longsor Freeport Diterbangkan ke Jakarta, Termasuk 2 Ekspatriat

TNI-Polri Berhasil Evakuasi 5 Jenazah Pendulang Emas Korban KKB di Pedalaman Yahukimo

KKB Papua Kembali Berulah Bakar Puskesmas Kiwirok, Berujung Kontak Senjata

Gempa Nabire Papua M 6,6 Sebabkan Jaringan Telekomunikasi Terputus dan Objek Vital Rusak

BNPB Kirim Tim Reaksi Cepat ke Nabire, Tangani Dampak dan Kerusakan Akibat Gempa

Gempa ‘Darat’ Magintudo 6,6 di Nabire Papua Tengah Dipicu Pergerakan di Sesar Anjak Weyland, Getarannya Bikin Orang Bangun Terkaget
