Kasus Omicron di Jakarta Tembus 725 Orang, 75 Persen dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri


Ilustrasi Omicron. Foto: Pixabay/Alexandra_Koch
MerahPutih.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berupaya mengendalikan pandemi COVID-19, yang dalam beberapa waktu terakhir terjadi peningkatan jumlah kasus cukup signifikan.
Hingga Jumat (14/1), jumlah kasus COVID-19 varian Omicron di Ibu Kota sudah menembus 725 orang.
Baca Juga
572 Pasien COVID-19 Omicron di Indonesia, Mayoritas Gejala Batuk dan Demam
Dari 725 orang yang terinfeksi, 75 persennya atau sebanyak 545 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 180 lainnya adalah transmisi lokal.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Dwi Oktavia pun mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan virus Varian Omicron yang kini juga meningkat di Jakarta.
Berdasarkan data terkin Dinkes DKI Jakarta, jumlah kasus aktif di Jakarta hari ini naik sejumlah 389 kasus, sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 3.325 (orang yang masih dirawat/isolasi).
"Perlu digarisbawahi bahwa 2.264 orang dari jumlah kasus aktif adalah pelaku perjalanan luar negeri. Sedangkan, kasus positif baru berdasarkan hasil tes PCR hari ini bertambah 554 orang sehingga total 869.643 kasus, yang mana 261 di antaranya adalah pelaku perjalanan luar negeri," terangnya.
Sementara itu, upaya 3T terus digalakan, selain vaksinasi COVID-19 yang juga masih berlangsung dengan cakupan yang lebih luas. Data Dinkes DKI Jakarta mencatat, dilakukan tes PCR sebanyak 18.327 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 18.143 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 554 positif dan 17.589 negatif.
Baca Juga
Selain itu, dilakukan pula tes Antigen hari ini sebanyak 50.561 orang dites, dengan hasil 120 positif dan 50.441 negatif. Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.
Lebih lanjut, Dwi juga menyampaikan, target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen), artinya target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu.
"Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 97.895 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 749.917 per sejuta penduduk," tambahnya.
Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 852.727 dengan tingkat kesembuhan 98,1 persen, dan total 13.591 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,6 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3,4 persen.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 3,1 persen sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 10,9 persen. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen (Asp)
Baca Juga
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
