Kasus ODGJ Tinggi, Pemkot Bogor Minta Lahan ke Pemprov Jabar


Ilustrasi Pemasungan. (Foto: Kemenkes)
MerahPutih.com - Dinas Sosial Kota Bogor saat ini tengah mengurus lahan milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat Jabar, agar dijadikan fasilitas untuk perawatan kemanusiaan seperti orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan masalah sosial lainnya.
Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Cecep Gogom mengapresiasi upaya Dinas Sosial Kota Bogor dalam memperjuangkan fasilitas ODGJ itu. Untuk itu, pihaknya akan terus mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Barat memfasilitasi tempat yang sedang diperjuangkan Dinas Sosial Kota Bogor.
Baca Juga:
Kemenkes Temukan Orang Alami Gangguan Jiwa Naik 6 Persen saat Pandemi
"Tolak ukur pencapaian kinerja dari mitra komisi V itu terkait dengan kemanusiaan, kami mendorong untuk perihal masalah teknis dan mekanisme pengalihan dari aset provinsi ke Kota Bogor," katanya dalam keteranganya, Selasa (18/1)
Anggota Komisi V DPRD Jabar, Iwan Suryawan mengatakan, lahan tersebut sangatlah berpotensi untuk dikembangkan dalam rangka menyelesaikan masalah sosial yang ada di Kota Bogor.
"Dengan catatan kegiatan tersebut yang bisa mengangkat derajat yang dibina entah itu anak terlantar atau pengamen jalanan yang tentunya dinas sosial yang akan memilah itu semua," tambahnya.
Iwan berharap, Pemprov Jabar menyerahkan lahan tersebut agar bisa di kelola oleh pemerintah Kota Bogor untuk kepentingan kemanusiaan.
Kasus ODGJ sendiri diperkirakan akan terus bertambah. Saat ini perkiraan pederita gangguan jiwa di dunia sekitar 450 juta jiwa termasuk skizofrenia (WHOJ, 2017). Di Indoensia berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, ODGJ terus meningkat.
Riskesdas mencatat, kasus ODGJ mengalami peningkatan menjadi 7 permil rumah tangga. Artinya, per 1.000 rumah tangga terdapat 7 anggota rumah tangga dengan ODGJ, sehingga jumlahnya diperkirakan sekitar 450 ribu ODGJ berat.
Sementara sikap masyarakat terhadap ODGJ masih kurang positif. ODGJ dianggap aib sehingga jika ada anggota rumah tangga yang ODGJ, dia sering kali disembunyikan, dikucilkan, bahkan dipasung.
Diperkirakan, anggota rumah tangga dengan ganggan jiwa skizofrenia/psikosis yang pernah dipasung dalam 3 bulan terakhir mencapai 31,1 persen di perkojtaan dan 31,1 persen di perdesaan. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Dukcapil Sleman Fasilitas Orang Dengan Gangguan Jiwa Bikin E-KTP
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
