Kemenkes Temukan Orang Alami Gangguan Jiwa Naik 6 Persen saat Pandemi

Zulfikar SyZulfikar Sy - Minggu, 10 Oktober 2021
Kemenkes Temukan Orang Alami Gangguan Jiwa Naik 6 Persen saat Pandemi

Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondunuwu, Minggu (10/10). (MP/Ismail).

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menemukan adanya penambahan orang mengalami gangguan jiwa akibat pandemi COVID-19. Kenaikan orang mengalami gangguan jiwa tersebut berkisar di angka 6 persen.

Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondunuwu mengatakan, pihaknya tidak bisa memungkiri dampak pandemi memengaruhi kenaikan orang mengalami gangguan jiwa. Kenaikan juga terjadi pada orang depsresi mencapai 6,5 persen selama pandemi.

"Masa pandemi ini angka gangguan jiwa (mulai gangguan cemas) itu meningkat naiknya 6 persen selama pandemi," kata Maxi dalam Peringatan Hari Jiwa Sedunia 2021 di RSJD Dr Arif Zainudin, Solo, Jawa Tengah, Minggu (10/10).

Baca Juga:

Dukcapil Sleman Fasilitas Orang Dengan Gangguan Jiwa Bikin E-KTP

Ia nenegaskan, hal yang perlu mendapatkan perhatian adalah jangan sampai ada stigma negatif soal orang gangguan jiwa.

"Stigma di masyarakat ini harus betul-betul kita berjuang untuk menghilangkannya. Jadi orang kalau sakit jiwa dianggap sudah aib sehingga ini banyak terjadi angka pemasungan," kata dia.

Ia menargetkan, angka pemasungan ke depan mencapai 0 persen, tapi saat ini ternyata di masyarakat masih banyak stigma soal sakit jiwa harus dijahui sehingga jadi kendala menekan angka kasus pemasungan.

"Ini yang saya kira teman-teman bisa membantu memberikan informasi soal pemasungan atau sakit jiwa supaya bisa kita terapi," katanya.

Kemenkes menggelar kegiatan puncak Peringatan Hari Jiwa Sedunia 2021 di RSJD Dr Arif Zainudin, Solo, Jawa Tengah, Minggu (10/10). (MP/Ismail)
Kemenkes menggelar kegiatan puncak Peringatan Hari Jiwa Sedunia 2021 di RSJD Dr Arif Zainudin, Solo, Jawa Tengah, Minggu (10/10). (MP/Ismail)

Ia berharap, peringatan Hari Jiwa Sedunia ini mengingatkan akan pentingnya kejiwaan yang sehat. Selain itu, kesehatan jiwa perlu ada kesetaraan dari sisi akses orang mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa.

"Akses pelayanan kesehatan jiwa menurut para ahli baru sekitar 20 persen sampai 25 persen. Kita jadi catatan kita bersama," pungkasnya.

Baca Juga:

Kemenkes Jamin Data di PeduliLindungi Tak Bakal Diakses Aplikasi Mitra

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng Yulianto Prabowo mengatakan, sebanyak 75 persen warga pengidap gangguan jiwa di negara-negara tertinggal sulit mengakses pelayanan kesehatan.

Pemprov Jateng juga memiliki kepedulian besar terhadap kesehatan jiwa dengan mempunyai tiga Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD), yakni di Solo, Semarang, dan Klaten.

"Stigma dan diskriminasi tidak hanya berdampak pada kondisi kesehatan orang dengan gangguan fisik dan juga kejiwaan, tetapi juga keluarganya dapat rekanan mental," kata dia.

Ia menambahkan, Dinkes Jateng mencatat, data Januari sampai Juni 2021 sebanyak 390 orang dipasung karena mengalami gangguan jiwa. Orang yang dipasung tersebut menyebar di 35 kabupaten/kota di Jateng.

"Untuk data 2020 kami mencatat ada sebanyak 515 orang dipasung karena mengalami gangguan jiwa," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga:

Sukses di Pulau Jawa, Kemenkes Meminta Saran Untuk Vaksinasi Disabilitas di Luar Jawa Bali

#Kementerian Kesehatan #Gangguan Jiwa
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Dugaan Korupsi Pembangunan RSUD Kolaka Timur Jadi Pintu bagi KPK Dalami Pembangunan 31 Proyek Lainnya di Seluruh Indonesia
RSUD Kolaka Timur dan 31 RSUD lainnya merupakan Program Hasil Terbaik Cepat Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada 2025 yang dijalankan oleh Kementerian Kesehatan.
Frengky Aruan - Selasa, 25 November 2025
Dugaan Korupsi Pembangunan RSUD Kolaka Timur Jadi Pintu bagi KPK Dalami Pembangunan 31 Proyek Lainnya di Seluruh Indonesia
Indonesia
Kemenkes Respons Temuan Mikroplastik di Air Hujan Jakarta: Waspadai, Bukan Ditakuti
Kemenkes menanggapi kabar adanya mikroplastik di air hujan Jakarta. Meski perlu diwaspadai, mikroplastik belum terbukti berbahaya langsung bagi kesehatan.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 31 Oktober 2025
Kemenkes Respons Temuan Mikroplastik di Air Hujan Jakarta: Waspadai, Bukan Ditakuti
Indonesia
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Kemenkes membuka layanan healing 119.id bagi warga yang mengalami stres, depresi atau memiliki keinginan bunuh diri.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Indonesia
Profil Benjamin Paulus Octavianus, Sosok Dokter Spesialis Paru yang Dipercaya Prabowo Jabat Wamenkes
Benjamin mengaku baru menerima panggilan untuk pelantikan dari Sekretaris Kabinet sekitar setengah jam sebelum acara dimulai.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 08 Oktober 2025
Profil Benjamin Paulus Octavianus, Sosok Dokter Spesialis Paru yang Dipercaya Prabowo Jabat Wamenkes
Indonesia
Presiden Prabowo Lantik Benjamin Paulus Octavianus Jadi Wakil Menteri Kesehatan
Pelantikan Benjamin Paulus Octavianus dilaksanakan serentak dengan pengangkatan Akhmad Wiyagus sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri
Angga Yudha Pratama - Rabu, 08 Oktober 2025
Presiden Prabowo Lantik Benjamin Paulus Octavianus Jadi Wakil Menteri Kesehatan
Indonesia
Kasur Pasien RSUD Cut Meutia Dipenuhi Belatung, DPR Desak Kemenkes Tindak Tegas
Kasus ini harus menjadi peringatan keras bagi seluruh manajemen rumah sakit dan puskesmas di Indonesia agar lebih disiplin menjaga standar kebersihan.
Frengky Aruan - Senin, 06 Oktober 2025
Kasur Pasien RSUD Cut Meutia Dipenuhi Belatung, DPR Desak Kemenkes Tindak Tegas
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Lifestyle
Kalau Kamu Rasakan 3 Hal Ini Lebih dari 2 Pekan, Dokter Bilang Itu Depresi Lho!
Apabila depresi tidak ditangani dengan baik, dr. Adhi memperingatkan bahwa hal tersebut dapat berujung pada depresi resisten pengobatan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 11 Juli 2025
Kalau Kamu Rasakan 3 Hal Ini Lebih dari 2 Pekan, Dokter Bilang Itu Depresi Lho!
Indonesia
Kurikulum Baru untuk Bidan Diluncurkan, Kado untuk Hari Bidan Nasional 2025
Hari Bidan Nasional 2025 jadi momen refleksi perjuangan bidan Indonesia. Kurikulum baru diluncurkan untuk memperkuat peran mereka dalam menekan angka kematian ibu dan bayi.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 24 Juni 2025
Kurikulum Baru untuk Bidan Diluncurkan, Kado untuk Hari Bidan Nasional 2025
Indonesia
Gerakan Berhenti Merokok Prioritaskan Turunnya Angka Perokok Pemula di Indonesia
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) dari tahun ke tahun menunjukkan usia anak yang merokok mengalami percepatan usia.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 14 Juni 2025
Gerakan Berhenti Merokok Prioritaskan Turunnya Angka Perokok Pemula di Indonesia
Bagikan