Kasus Kematian Tinggi Akibat Corona Didominasi Jakarta dan Jatim

MerahPutih.com - Virus Corona telah menyebar ke 418 kabupaten/kota di 34 provinsi seluruh Indonesia. Total pasien positif yang tercatat mencapai 28.818.

Kasus kematian akibat Covid-19 di seluruh Indonesia mencapai 1.721. Kasus kematian tertinggi didominasi kasus di DKI Jakarta dan Jawa Timur.

Baca Juga:

Pemkot Tangsel Beri 'Lampu Hijau' Restoran Layani Makan di Tempat

Tercatat tidak ada penambahan kasus kematian baru pada Kamis (4/6) di DKI Jakarta. Namun, jumlah pasien yang meninggal tetap paling tinggi dengan 523 kasus.

Disusul Jawa Timur yang ada delapan penambahan kasus baru sehingga totalnya menjadi 437. Lalu disusul Jawa Barat dengan total 155 kasus kematian.

Posisi keempat yakni Kalimantan Selatan dengan 93 kasus kematian. Terakhir yakni di Sulawesi Selatan dengan 79 kasus kematian.

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengingatkan masyarakat untuk terus disiplin mengikuti protokol kesehatan. Selain cuci tangan dan menggunakan masker, masyarakat diminta untuk tidak berada di kerumunan.

"Tidak ada untungnya berkerumun, tidak ada untungnya berdesak-desakan," kata Yuri di gedung BNPB, Kamis (4/6).

Provinsi Jawa Timur mencatatkan 290 pasien sembuh dari penyakit virus corona. Hal ini menambah total pasien sembuh menjadi 1.089 orang.

Baca Juga:

Pemerintah Pusat dan Daerah Wajib Lakukan Penilaian Kemampuan Pelayanan Kesehatan

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, penambahan pasien sembuh di Jawa Timur tersebut terbanyak dibandingkan dengan seluruh provinsi di Indonesia. Adapun provinsi kedua adalah Sumatera Barat dengan 35 pasien sembuh.

Pada hari yang sama, Jawa Timur juga mencatatkan penambahan kasus positif sebanyak 90 orang menjadi 5.408 orang. Adapun kasus kematian bertambah 8 orang menjadi 437 orang.

Kasus positif Covid-19 di Jatim sendiri mencapai 5.132 kasus dengan total 3.858 dirawat sedangkan 429 dinyatakan meninggal. Sementara terdapat 799 kasus yang sembuh.

"Menaati protokol kesehatan adalah bentuk konkret adalah upaya nyata menghindari tertular dari Covid-19 harapan kita ini bisa membudaya, agent of change yang bisa melakukan ini adalah keluarga," Achmad Yurianto. (Knu)

Baca Juga:

KLB Belum Dicabut, Kemenag Solo Minta Salat Jumat Besok Ditiadakan