Kasus COVID-19 Solo Melonjak di Tengah PPKM Darurat, Gibran Salahkan Warga
Petugas melajukan tes swab antigen di Terminal Tipe A Tirtonadi, Solo, Jawa Tengah. (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Satgas COVID-19 Solo mencatat adanya penambahan kasus corona di Solo di tengah penerapan PPKM Darurat. Data pada Minggu (11/7), terdapat penambahan kasus baru sebanyak 526 orang. Jumlah ini memecahkan rekor selama dendemi.
Dengan penambahan 526 orang terpapar corona tersebut, angka kumulatif corona di Solo menembus 17.382 orang. Sementara itu, pada Senin (12/7) terdapat penambahan kasus terkonfirmasi 405 orang.
Baca Juga
Mobilitas Warga PPKM Darurat Masih Tinggi, Gibran Dukung Penutupan 6 Ruas Jalan
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka membenarkan adanya lonjakan kasus corona di Solo di tengah pelaksanaan PPKM Darurat. Salah satu yang menjadi penyebab terjadinya lonjakan karena warga masih belum patuh.
"Warga masih ada yang belum patuh. Kasusnya jadi naik," kata Gibran, Senin (12/7)
Suami Selvi Ananda ini mengatakan naiknya kasus tersebut dipicu banyaknya klaster keluarga. Ia pun akan melakukan evaluasi agar kasus lonjakan ini bisa segera ditekan.
"Klaster keluarga mendominasi. Kita evaluasi agar kasusnya tidak terus naik," kata Gibran.
Ketua Satgas COVID-19 Solo, Ahyani mengatakan banyak kasus baru di Solo karena gencarnya tracing. Penelusuran dilakukan terhadap kontak dekat.
"Kalau mau kasusnya sedikit ya tidak usah di tracing. Kita kan berupaya memaparkan data yang sebenar-benarnya. Jadi ini kasus tinggi karena capaian tracing kita juga tinggi,” ujar Ahyani.
Tingginya angka penambahan tersebut, kata dia, diduga karena upaya yang ketat dalam proses tracing yang dilakukan Pemkot Solo setiap menemukan suatu kasus baru. Bahkan, sekali melakukan tracing berhasil menemukan 15 orang baru yang terpapar COVID-19.
"Dari yang terpapar di tracing kontak dekat, kemudian diperluas lagi tracingnya akan ketahuan siapa saja yang terpapar sehingga bisa dilakukan tindakan penanganan," ungkap dia.
Ahyani tidak ingin ada OTG berkeliaran dan menimbulkan banyak kasus baru lagi. Diakuinya, banyaknya kasus berdampak pada tingginya keterisian lokasi karantina terpusat yang disiapkan oleh pemerintah.
"Dari delapan lokasi karantina terpusat yang sudah kami siapkan, keterisiannya diperkirakan sudah menyentuh 60 persen. Data penghuni lokasi karantina terpusat mencapai 1.000 orang tanpa gejala," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga
Gibran Minta 400 Tabung Oksigen Buat Proyek GOR Manahan, PT Samator Fokus ke Medis
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut
Banggar DPR Soroti 4 Isu Krusial Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran
KPK Kirim Sinyal Bahaya, Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran Diperkuat dengan Integrasi Pencegahan dan Penindakan
Warga Solo Boleh Ikut Demo 1 Tahun Prabowo-Gibran Berkuasa, Tapi Ada Syaratnya
Jam 12 Siang, BEM UI Bergerak ke Jakarta Tagih Janji Kampanye Prabowo-Gibran
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Dicecar Gibran Soal Pemotongan Anggaran Pemda, Menkeu Purbaya: Dia Menyuarakan Keresahan
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Gibran Tegaskan Reshuffle Kabinet Merah Putih Sudah Diperhitungkan Matang oleh Prabowo untuk Optimalkan Kinerja Pemerintah dan Pelayanan Publik
Begini Cara Grab Memilih Perwakilan Ojol untuk Bertemu dengan Wapres Gibran