Kasus COVID-19 Meningkat, 61 Kelurahan di Sleman Berstatus Zona Merah

Bupati Sleman Kustini Sri Purno saat melihat RS darurat COVID-19. (Foto: MP/Patricia Vicka)
MerahPutih.com - Kasus COVID-19 di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meningkat tajam.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman mencatat, sebanyak 61 dari 86 kelurahan saat ini berstatus zona merah atau memiliki potensi tinggi dalam penularan COVID-19.
Kepala Dinkes Kabupaten Sleman Cahya Purnama mengatakan, peningkatan zona merah kelurahan ini akibat peningkatan jumlah kasus harian COVID-19 yang ditemukan. Tercatat ada 22 klaster COVID-19 di wilayah ini.
Baca Juga:
Data Vaksinasi COVID-19 di Jabar Masih Tidak Sinkron
"Saat ini sebanyak 61 kelurahan atau 70,9 persen masuk zona merah, empat kelurahan zona oranye atau 4,7 persen, 15 kelurahan zona kuning atau 17,4 persen, dan enam kelurahan masuk zona hijau atau 7 persen," kata Cahya di Sleman, Kamis (17/2).
Menurut dia, enam kelurahan yang masih zona hijau meliputi Bokoharjo, Gayamharjo, Sambirejo, Sumberharjo, Tambakrejo, dan Wukirharjo.
Ke-22 klaster ini sebagian besar ditemukan dari sekolah. Disusul dari perkantoran. Namun Cahya mengatakan, penularan tertinggi berasal dari keluarga. Misalnya adanya orang tua siswa yang habis bepergian ke luar kota atau bekerja di luar kota dan menularkan virus pada anaknya. Sang anak kemudian menularkan pada teman-temannya.
Ia kembali mengingatkan masyarakat agar lebih disiplin menggunakan masker dua lapis setiap mau pergi. Selain itu, masyarakat juga diminta mengonsumsi makanan bergizi, istirahat cukup, dan olahraga teratur untuk meningkatkan imunitas tubuh.
"Vaksinasi segera dengan dosis lengkap, jika muncul keluhan batuk atau bersin pada siku terlipat, hindari pertemuan di tempat tertutup, dan buka jendela ruangan agar sirkulasi udara lancar," katanya.
Baca Juga:
Kasus COVID-19 di Indonesia Tembus di Atas 5 Juta
Kasus harian konfirmasi COVID-19 di Kabupaten Sleman (Rabu 16/2) bertambah sebanyak 541 kasus. Sementara pasien sembuh 95 orang dan meninggal dunia empat orang.
"Penambahan kasus berasal dari dua klaster dusun atau rumah tangga yang kini berkembang. Selain itu penambahan kasus COVID-19 juga dipengaruhi munculnya klaster perkantoran," demikian Cahya Purnama. (Patricia vicka/Yogyakarta)
Baca Juga:
Kapolri Ungkap Sinyal Pelandaian Kasus COVID-19 Sepekan ke Depan
Bagikan
Berita Terkait
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh

KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
