Kartu Kuning UNESCO untuk Danau Toba
Danau Toba beroleh kartu kuning dari UNESCO karena minimnya aksi pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark. (Foto: Instagram/@ignoranteye)
DANAU Toba, objek wisata kebanggaan Sumatera Utara, terancam kehilangan statusnya sebagai Global Geopark. Danau Toba beroleh kartu kuning karena minimnya aksi pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (TCUGGp) Provinsi Sumatera Utara.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berjanji melakukan sinergi dalam pengelolaan kawasan Kaldera Toba. Sandiaga menyebut peringatan itu sebagai alarm untuk pariwisata Indonesia.
Kendati demikian, menurut Sandiaga, peringatan dari UNESCO tidak berdampak pada penurunan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Danau Toba. Kemenparekraf juga masih menanti keterangan resmi dari UNESCO terkait peringatan mereka terhadap Danau Toba.
"Dari segi kerugian belum ada yang kita catat karena tentunya yang perlu kita pastikan bahwa komunikasi dan narasi keluar bahwa kita serius menangani ini," jelas Sandiaga dalam diskusi secara daring di Jakarta, seperti dilansir dari laman Antara (2/10).
Baca juga:
"Sebetulnya apa yang di-highlight oleh UNESCO itu kita lagi menunggu teks lengkapnya," imbuhnya.
Dalam rapat UNESCO Global Geopark di Maroko 4-5 September 2023, kawasan Taman Bumi (Geopark) Kaldera Toba mendapatkan peringatan dari UNESCO. Peringatan itu terkait badan pengelola wilayah tersebut yang tidak memenuhi sejumlah kriteria yang ditetapkan UNESCO.
UNESCO mendesak Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark untuk melakukan perbaikan sebelum dilakukan validasi ulang dua tahun kemudian.
Untuk membenahi pengelolaan kawasan Kaldera Toba, Sandi akan mendorong kolaborasi antara Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BPTCUGGp) dan Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) dalam mengelola kawasan wisata geopark itu.
Mereka juga turut melibatkan pemerintah pusat, daerah, serta pemangku kepentingan lainnya.
"Ke depan akan lebih banyak integrasi antara kegiatan-kegiatan di Badan Otorita dan juga ke Badan Pengelola dan integrasi ini akan melibatkan pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan juga stakeholder terkait lainnya," terang sandiaga.
Baca juga:
Rekomendasi Wisata Terbaru di Danau Toba, Traveler Wajib Simak
Sementara, Direktur Utama BPODT Jimmy Panjaitan, mengutarakan bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Utara bakal menata ulang aspek sumber daya manusia BPTCUGGp sesuai rekomendasi dari UNESCO.
"Dalam waktu dekat Pemprov menyatakan akan melakukan reorganisasi dan penyegaran SDM sesuai dengan rekomendasi yang diberikan oleh UNESCO Global Geopark," ucap Jimmy.
Menurutnya, perbaikan akan dilakukan secepatnya sesuai rekomendasi yang diberikan oleh UNESCO. Dalam waktu dekat, pihaknya akan mengembangkan produk wisata yang berbasis geotrail dan ekowisata.
"Akan dicek ulang organisasinya. Ini akan diupayakan Danau Toba menjadi episentrum kegiatan di luar ruangan dengan banyak aktivitas. Kami beri nama Trail of the Kings, output-nya petualangan," pungkas Jimmy. (dgs)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit
DPR RI Desak Pemerintah Pimpin Pembentukan TGPF Dugaan Pelanggaran HAM di Kawasan Danau Toba
Makanan Halal Magnet Utama Pilihan Liburan Muslim Indonesia
Seaplane atau Pesawat Amfibi Diuji Coba, Diyakini Meningkatkan Jumlah Wisatawan ke Danau Toba Khususnya Samosir