Kapolri: Bendera di Mapolsek Kebayoran Lama Belum Tentu Logo ISIS
Jenderal (Pol) Tito Karnavian. (MP/Rizki Fitrianto)
Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian tak ingin terlalu terburu-buru menyimpulkan bendera yang terpasang di pagar Mapolsek Kebayoran Lama adalah bendera ISIS.
"Karena itu kan lafalnya lafal umum. Tapi kadang-kadang dikonotasikan sebagai bendera ISIS. Ya bisa oleh kelompok itu, bisa juga oleh pihak-pihak ketiga yang ingin membuat situasi menjadi kisruh. Bisa saja," ujar Tito di Bandara Halim Perdanakusuma, Rabu (5/7).
Saat ini, kasus tersebut tengah diselidiki Polda Metro Jaya dan Densus 88. Sehingga, Tito berharap masyarakat jangan mudah menyimpulkan pemasangan bendera itu adalah sebuah bentuk teror kepada kepolisian.
"Jangan negative thinking dulu bahwa itu adalah serangan teror. Belum tentu. Bisa betul dari kelompok itu, bisa dari kelompok pihak ketiga yang suka kalau ramai-ramai," jelas Tito.
Menurut Mantan Kapolda Metro Jaya itu, tujuan utama sebuah aksi teror bukan untuk membunuh target berupa polisi atau pihak-pihak lain. "Yang dia inginkan adalah impact-nya, dampaknya. Makanya mereka memerlukan media," papar Tito.
Kemarin, sekitar pukul 05.00 WIB, terjadi pemasangan bendera mirip logo ISIS oleh orang tidak dikenal. Kejadian itu diketahui saat anggota Polsek Kebayoran Lama setelah melaksanakan salat subuh.
Setelah selesai salat subuh, Bripka Billy dan salah seorang mitra polisi dari FKPM atas nama Pak Jangkung mendengar suara motor berhenti di pinggir jalan. Karena merasa curiga langsung mengecek motor tersebut yang berhenti tadi, namun motor tersebut langsung pergi dengan terburu-buru.
Setelah ditelusuri telah didapati ada bendera yang identik dengan bendera ISIS. Bendera itu terpasang di pagar depan Polsek Kebayoran Lama.
"Kemudian seluruh anggota dipimpin langsung wakapolsek langsung patroli di sekitaran polsek dan memeriksa setiap sudut, mencari apakah ada bendera lain yang dipasang atau benda-benda mencurigakan yang ditinggalkan orang tersebut," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Argo Yuwono.
Mengetahui itu, petugas piket langsung menurunkan bendera mirip ISIS yang terpasang dan melakukan pengecekan CCTV di puskesmas yang tak jauh dari Mapolsek Kebayoran Lama. Selain itu, polisi juga mencari saksi-saksi di sekitar mapolsek yang melihat ciri-ciri pelaku.
Dari kejadian itu, petugas menyita sejumlah barang bukti seperti sebuah bendera warna witam bertuliskan 'laa ilaaha illallah' berukuran kurang lebih 100 cm x 50 cm dan satu botol air mineral berisikan kertas bertuliskan ancaman. (Pol)
Berita terkait pemasangan bendera diduga ISIS dalam artikel: Wakapolda Bantah Teror Bendera ISIS Di Mapolsek Kebayoran Baru
Bagikan
Berita Terkait
Krisis Pembiayaan, Pemerintah Pusat Siap Selamatkan Mahasiswa Papua di Luar Negeri
Polisi Bongkar Sindikat Teroris ‘ISIS’ Perekrut Anak-Anak, Lakukan Propaganda via Gim Online sampai Medsos
Dana Transfer dari Pusat Dipangkas, Kepala Daerah Diminta Kurangi Belanja Dinas dan Perjalanan yang tak Efektif
Mendagri Tito Ingatkan Pemda Setop Pemborosan dan Perkuat Efisiensi Anggaran
Mendagri Tito soal Pemotongan TKD: Bukan Hal Baru, saat Pandemi COVID-19 Juga Pernah Dilakukan
Mendagri Tito Bagi-Bagi Tugas 3 Wamen Jadi Koordinator Wilayah Berdasarkan Zona Waktu
4 Teroris Ditangkap di Sumut dan Sumbar, Diduga Sebarkan Paham Radikal hingga Dukung ISIS
Mendagri Tito Tiba di Istana, Pastikan Ada Pelantikan Menko Polkam Baru
Mendagri Tito Minta Pemda Hidupkan Lagi Siskamling untuk Jaga Keamanan Wilayah
Mendagri Larang Kepala Daerah yang Wilayahnya Terjadi Demo Pergi Ke Luar Negeri