Kapal Selam Baru dan Sinyal Kekuatan Maritim Indonesia ke Negara Tetangga

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Selasa, 24 April 2018
Kapal Selam Baru dan Sinyal Kekuatan Maritim Indonesia ke Negara Tetangga

KRI Nagapasa-403. Foto:Net.

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Indonesia sebagai negara maritim harus menunjukkan keseriusan dalam pengadaan kapal selam demi mengamankan wilayah laut. Apabila ada sengketa wilayah dengan negara lain, kapal selam menjadi kebutuhan besar untuk operasional pengamanan.

"Kapal selam ini untuk negara maritim harus punya karena dia memiliki 'deterrence effect' dan menunjukkan keseriusan mengamankan wilayah laut," kata Peneliti The Habibie Center Muhammad Arif, di Jakarta, Selasa (24/4).

Arif mencontohkan negara lain seperti Vietnam tengah gencar-gencarnya dalam pengadaan kapal selam, karena hal tersebut satu-satunya cara untuk menghadapi China dalam sengketa laut. Hukum internasional mengharuskan suatu negara menjaga wilayah lautnya. "Kalau kapal selam ini lebih penting kuantitas daripada kualitas. Untuk 'deterrence effect' tadi," tegas dia, dilansir Antara.

Menurut Arif, perkembangan teknologi kapal selam relatif tidak secepat kapal permukaan nuklir atau diesel, dan yang terpenting dari kapal selam adalah daya tahan yang lama saat menyelam tanpa harus kembali ke pangkalan.

TNI AL sendiri menargetkan Indonesia sedikitnya memiliki 12 unit kapal selam. Setelah terakhir memiliki dua kapal selam dari Jerman, tiga kapal selam kerja sama dengan Korea Selatan akan menambah kapal selam Indonesia. Ada pun satu dari tiga kapal selam pesanan TNI Angkatan Laut yang dibuat Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME) akan dikirim dari Korea Selatan pada 25 April 2018.

Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu akan menyaksikan langsung upacara pengiriman kapal selam tersebut di dermaga galangan kapal DSME, Gyeongsang Selatan, Korea Selatan. Sedangkan kapal selam pertama yang dinamakan KRI Nagapasa-403 telah tiba di Tanah Air pada Agustus 2017, dan satu lagi kapal selam sedang dirakit di PT PAL Indonesia, Surabaya, Jawa Timur.

Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Teknologi Lokal

Dari lokal sendiri, PT PAL Indonesia optimitis mampu menyelesaikan pengerjaan kapal selam yang kini dalam proses penyelesaian akhir. Kapal selam itu bisa diluncurkan pada Juli 2018. "Penyerahan kepada Kementerian Pertahanan akan dilakukan setelah adanya percobaan keseluruhan, atau sekitar bulan September 2019," kata Direktur Pembangunan Kapal PT PAL Indonesia Turitan Indaryo.

Turitan menjelaskan proses pembangunan kapal selam saat ini sudah memasuki 80 persen. Dalam proses pengerjaan kapal selam, PAL Indonesia sebelumnya bekerja sama dengan Korea Selatan untuk membuat tiga kapal selam, satu di antaranya dirakit secara mandiri oleh anak bangsa. BUMN Perkapalan itu ditargetkan bakal menjadi tulang punggung industri pertahanan laut di Tanah Air.

"PT PAL Indonesia akan semakin berkembang dan mampu menjadi 'backbone' industri pertahanan nasional. Saya punya optimisme terkait hal itu," tegas Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro dalam kesempatan berbeda. (*)

#Poros Maritim #TNI AL #Kapal Selam
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Berita Terkait

Indonesia
Kapal Perang USS Cincinnati-20 dan Drone AS Merapat ke Batam
Selain kapal perang, Kamboja, Laos, Thailand, dan Timor Leste juga berpartisipasi dengan mengirimkan Augmented Staff dalam latihan maritim ini.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 10 Desember 2025
Kapal Perang USS Cincinnati-20 dan Drone AS Merapat ke Batam
Indonesia
KRI Semarang-594 Pembawa Logistik Korban Bencana Sumatra Mulai Bersandar, Bantuan Didistribusikan Pakai Helikopter
TNI AL juga mengerahkan KRI rumah sakit untuk menyediakan layanan kesehatan dan pengobatan gratis bagi para korban banjir
Angga Yudha Pratama - Kamis, 04 Desember 2025
KRI Semarang-594 Pembawa Logistik Korban Bencana Sumatra Mulai Bersandar, Bantuan Didistribusikan Pakai Helikopter
Indonesia
Viral Beras Bantuan TNI Jatuh Berceceran dari Helikopter dan Dipungut Korban Bencana, Begini Penjelasan Panglima TNI
Insiden terkendala oleh kabel
Angga Yudha Pratama - Rabu, 03 Desember 2025
Viral Beras Bantuan TNI Jatuh Berceceran dari Helikopter dan Dipungut Korban Bencana, Begini Penjelasan Panglima TNI
Indonesia
DPR Sebut Mengirim TNI ke Gaza Tanpa Jaminan Kesejahteraan Keluarga yang Ditinggalkan Merupakan Keputusan Zolim
Komisi I berencana melakukan kunjungan ke wilayah-wilayah tugas prioritas
Angga Yudha Pratama - Kamis, 27 November 2025
DPR Sebut Mengirim TNI ke Gaza Tanpa Jaminan Kesejahteraan Keluarga yang Ditinggalkan Merupakan Keputusan Zolim
Indonesia
Empat Syarat Wajib Jenderal Bintang Tiga Pimpin Misi Gaza, Apa Saja?
Syarat utamanya adalah pengalaman operasi gabungan dan diplomasi militer
Angga Yudha Pratama - Selasa, 25 November 2025
Empat Syarat Wajib Jenderal Bintang Tiga Pimpin Misi Gaza, Apa Saja?
Indonesia
Armada Tempur Laut Bertambah, TNI AL Siap Sambut KRI Prabu Siliwangi
Para prajurit akan diberangkatkan ke Italia pada akhir November tahun ini untuk menjalani pelatihan singkat tentang KRI Prabu Siliwangi
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 12 November 2025
Armada Tempur Laut Bertambah, TNI AL Siap Sambut KRI Prabu Siliwangi
Indonesia
TNI AL: Kapal Selam Otonomous Bukti Kemajuan Teknologi Dalam Negeri
Kehadiran KSOT juga menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara pionir pengguna KSOT di kawasan Asia.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 12 November 2025
TNI AL: Kapal Selam Otonomous Bukti Kemajuan Teknologi Dalam Negeri
Indonesia
Pemerintah Bakal Produksi 30 Unit Kapal Selam Nirawak, Jaga Choke Point Perairan Indonesia
Kapal selam otonom ini secara fisik berukuran mini tanpa awak manusia, digerakkan motor penggerak listrik dengan sistem navigasi sementara ini memakai sinyal internet.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 30 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Produksi 30 Unit Kapal Selam Nirawak, Jaga Choke Point Perairan Indonesia
Indonesia
Indonesia Belum Tertarik Beli Rudal BrahMos India
rudal BrahMos telah digunakan untuk operasi berbagai, baik ground-to-ground, ground-to-sea, ataupun air-to-ground.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 28 Oktober 2025
Indonesia Belum Tertarik Beli Rudal BrahMos India
Indonesia
Unhan Bawa 165 Mahasiswa Lihat Langsung Skuadron Anti Kapal Selam dan Pesawat Logistik Cepat Demi Kuasai Dinamika Peperangan Modern
Tema utama Study Visit ini adalah 'Strategi Pembangunan Kekuatan Penerbangan TNI Angkatan Laut dalam Melaksanakan Tugas Mengamankan dan Menegakkan Kedaulatan dalam Perspektif Peperangan Asimetris."
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 25 Oktober 2025
Unhan Bawa 165 Mahasiswa Lihat Langsung Skuadron Anti Kapal Selam dan Pesawat Logistik Cepat Demi Kuasai Dinamika Peperangan Modern
Bagikan