Kanker Payudara Harus Diwaspadai Semua Gender

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 13 Desember 2023
Kanker Payudara Harus Diwaspadai Semua Gender

Pahami gejala kanker payudara yang terdiri dari banyak faktor. (Unsplash/Angiola Harry)

Ukuran:
14
Audio:

KANKER payudara masih menjadi momok bagi para perempuan. Kanker ini menjadi salah satu pembunuh bagi perempuan. Kanker payudara berada di bawah kanker paru-paru yang membuat usia manusia pendek.

Sakit kanker adalah gangguan kesehatan yang memungkinkan pertumbuhan sel yang tidak normal pada lobulus atau saluran payudara. Ini memiliki potensi menyebar ke seluruh tubuh, seperti ke tulang atau paru-paru. Kanker payudara tidak hanya menyerang perempuan tetapi juga laki-laki, transgender, dan individu non-biner.

Baca Juga:

Pemilihan Bra Tepat Cegah Kanker Payudara

kanker
Kanker adalah perang kolektif bukan hanya penyintasnya. (Unsplash/Angiola Harry)

Mengutip pernyataan Cancer Coucil, bahwa pada tahun 2023 tercatat sebanyak 20.600 orang didiagnosis menderita kanker payudara. Usia drata-rata saat didiagnosis adalah 62 tahun.

Para peneliti dan ilmuwan lainnya sudah melakukan berbagai peneltian, eksperimen, dan analisa untuk menemukan obat ampuh melenyapkan kanker terutama kanker payudara. Mereka juga berusaha mengembangkan pengobatan inovatif untuk kanker payudara.

Ada baiknya terutama perempuan untuk meengenali tanda-tanda kanker payudara sejak dini. Dengan begitu akan membantu penyembuhannya. Dengan deteksi dini potensi mengalahkan kanker akan lebih besar.

Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention menjelaskan bahwa pemeriksaan pada individu-induvidu bisa jadi berbeda. Jadi normal bagi seorang permepuan belum tentu normal bagi perempuan lain. Para perempuan mengatakan bahwa bentuk dan tampilan payudara mereka menggumpal atau tidak rata.

Tampilan dan bentuk payudara dapat dipengaruhi oleh menstruasi, karena menyusui, berat badan, dan penggunaan obat-obatan tertentu. Payudara juga cenderung berubah seiring bertambahnya usia.

Dilansir dari cancer.org, dalam beberapa kasus ada sebagian perempuan yang tidak menunjukkan gejala kanker. Kanker yang ada di payudara ditemukan ketika melakukan skrining. Sementara sebagian lainnya mengalami tanda-tanda jelas dari kanker ini.

Baca Juga:

Google dan iCAD Kembangkan AI Alat Skrining Kanker Payudara

kanker
kanker-dampak-Kanker payudara akan memberikan dampak emosional yang dalam bagi para penyintas. (Pixabay/marijana1)

Gejala-gejala ini meliputi umumnya berupa benjolan atau penebalan pada payudara. Kemudian adanya perubahan bentuk puting, luka pada puting, dan keluarnya cairan dari puting. Lalu perubahan ukuran atau bentuk payudara, dan kulit berlesung pipit. Lalu adanya rasa tidak nyaman atau bengkak pada ketiak, dan nyeri yang terus-menerus pada payudara namun tidak berhubungan dengan siklus menstruasi.

Seperti yang dilansir dari laman cdc.gov, ada berbagai faktor yang menyebabkan timbulnya potensi risiko kanker payudara. Ini berhubungan dengan usia, riwayat keluarga, mutasi genetik (BRCA1, BRCA2, dan CHEK2), paparan hormon wanita, dan menstruasi dini.

Lalu diagnosis kanker payudara sebelumnya, dan kondisi payudara non-kanker tertentu. Kemudian adanya gaya hidup yang mengarah padsa obesitas atau kelebihan berat badan, aktivitas fisik yang jarang atau tak pernah dilakukan, dan konsumsi alkohol tak terkontrol yang membuat potensi gangguan kesehatan.

Untuk melawan kanker payudara bukan dilakukan oleh individu-individu yang menjadi penyintasnya. Perlunya kesadaran kolektif dan tindakan proaktif untuk melawan kanker ini.

Dengan penelitian yang terus berlangsung, dan pengembangan pengobatan yang efektif, juga pemahaman yang lebih mendalam pada berbagai faktor yang menyertainya. Sangatlah penting bagi setiap orang, terlepas dari jenis kelaminnya, untuk tetap terinformasi dengan baik. Harus disadari bahwa perlunya menjalani pemeriksaan rutin, dan menerapkan gaya hidup sehat untuk meminimalkan dampak penyakit yang berpotensi mengancam jiwa ini. (nda)

Baca Juga:

Kenali Jenis Benjolan Gejala Kanker Payudara

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan