Polemik Doa Tifatul, PKS: Kalau Tak Pantas Kami Minta Maaf


Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman. (MP/Ponco Sulaksono)
MerahPutih.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman buka suara terkait doa Tifatul Sembiring pada Sidang Tahunan MPR, Rabu (16/8) lalu.
Dirinya, mewakili PKS menyatakan permintaan maaf, jika doa yang diucapkan politisi partai dakwah tersebut dinilai tidak etis.
"Terkait doa pak Tifatul, kalau itu dianggap tidak pantas oleh publik kami minta maaf," kata Sohibul di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta, Jumat (18/8).
Namun, Sohibul berpendapat, dirinya tidak menemukan adanya suatu masalah yang berarti dalam doa yang dipanjatkan oleh mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).
"Kemudian, kalau kami melihat doa keseluruhan, itu doa yang luar biasa, sangat bagus. Karena mendoakan kebaikan bangsa ini dan juga kesehatan pak Jokowi sebagai presiden," kata dia.
Meski demikian, Sohibul menyadari banyak pihak yang mengecam doa tersebut lantaran disisipi dengan guyonan. "Cuma memang dengan sisipan menjadi gemuk jadi seperti main-main," katanya.
Lebih lanjut Sohibul menyakinkan bahwa doa eks Presiden PKS tersebut tulus untuk kebaikan bangsa. Namun, Ia menegaskan persoalan ini menjadi evaluasi bagi partainya.
"Tapi percayalah, doa pak Tifatul adalah doa yang tulus ikhlas untuk kebaikan bangsa dan negara ini. Mudah-mudahan kedepan kita bisa secara lebih baik lagi. Bahwa doa adalah sesuatu yang secara serius. Mungkin jangan disisipi yang kelihatanya main-main," katanya.
Sebelumnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengkritisi doa yang disampaikan mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul Sembiring, pada Sidang Tahunan MPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (16/8).
Menurut Ketua Umum DPP PPP, Romahurmuziy, doa yang merupakan permohonan kepada Tuhan bersifat sakral dan suci. Sehingga, sepatutnya tidak memuat harapan-harapan yang menyinggung siapa pun.
"Itu bukan lagi hanya sebatas doa, tapi itu kritik. Tidak semestinya doa yang sakral dan suci kemudian diarahkan untuk kritik. Kritik boleh dilakukan di dalam arena yang memang disediakan panggungnya," kata Romi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8)
Diketahui, sebelum Sidang Tahunan MPR RI ditutup, Tifatul berkesempatan membacakan doa. Beberapa permohonan doa yang diutarakannya, ada yang berkonten tentang kondisi teraktual di tanah air.
Contohnya, kian meningginya utang negara dan krisis garam. Begitu juga menyangkut maraknya kasus hukum yang melilit pemuka agama, khususnya para ulama.
Dalam doa tersebut, Tifatul menyelipkan permintaan, "Tanamkanlah rasa sayang di dada beliau (Jokowi) kepada rakyat, cinta kepada umat, menghormati dan mencintai para ulama yang istikamah. Sebab, ulama itu adalah pewaris Nabi SAW."
Bahkan, ada juga permohonan yang diutarakan untuk pribadi Jokowi secara khusus, "Gemukanlah badan beliau, ya Allah, karena kini terlihat semakin kurus. Kami lihat beliau kurang waktu untuk beristirahat, setiap hari pasti capek dan lelah," satir mantan Menteri Komunikasi dan Informatika ini. (Pon)
Baca berita terkait Sidang Tahunan MPR RI lainnya di: Doa Sidang Tahunan MPR, Tifatul Minta Tuhan Gemukkan Badan Presiden
Bagikan
Berita Terkait
Pajak Bumi dan Bangunan Naik Hingga 250% di Pati, PKS Minta Pemerintah Jangan Pernah 'Bermain Api' dengan Rakyat

Demi Tanah Abang Bangkit, Fraksi PKS Desak Pemprov DKI Jadikan Prioritas di RPJMD

PKS: Bendera One Piece Bukan Anarkis, Itu Kritik Kreatif

Heran Olahraga Padel Dikenakan Pajak, Dewan PKS DKI: Mestinya Difasilitasi

PKS Copot Wakil Ketua DPRD Banten Budi Prajogo Gara-Gara Kasus Siswa Titipan SPMB

Sukamta Gantikan Aher Jadi Wakil Ketua Komisi I DPR

Presiden PKS Rombak Komposisi Fraksi, Aher Geser Istrinya Jadi Ketua BAM DPR

PKS: Pemakzulan Gibran Rakabuming Raka adalah Cerminan Demokrasi

PKS Siap Transformasi Jadi Partai Lebih Inklusif dan Libatkan Generasi Muda
