Kalahkan Diri Sendiri, Bukti Psoriasis Warrior Juga Jagoan Tangguh!


Kampanye Pahami Psoriasis buktikan keberadaan jagoan tangguh teman-teman Psoriasis. (Foto Psoriasis Indonesia)
LEON Brown pernah berkata musuh terbesarmu sebenarnya dirimu sendiri. "It is your negative thoughts that hold you back, nothing else", kata pemain Rugby asal AS itu. Jadi kadang definisi jagoan enggak melulu sekadar menang lawan antagonis. Ada kalanya definisi tangguh bersepadan dengan mengalahkan diri sendiri.
Sukses melawan pikiran negatif menahan untuk maju dan naik level. Hal tersebut sering dialami teman-teman Psoriasis. Perjuangan mereka untuk tampil percaya diri serta menerima kondisi autoimunnya membuat mereka layak disebut jagoan tangguh.
Baca juga:
Ketangguhan Lathifah Amaturrohman Kreasikan Gendong Bayi Jadi Ladang Amal
Psoriasis merupakan kondisi autoimun ketika sel-sel kulit menumpuk kemudian menghasilkan bercak bersisik gatal dan kering. Biasanya menyerang kulit, kelopak mata, bahkan sendi. Demikian seperti dijelaskan Chiara Lionel Salim, pendiri platform Psoriasis Indonesia.

Kondisi psoriasis disebabkan sistem kekebalan tubuh tidak normal atau biasa dikenal masyarakat awam sebagai autoimun. Meski begitu, stigma negatif masih melekat untuk mereka masih berjuang menghadapi kondisi psoriasis.
Kerap serpihan kulit atau kemerahan mereka membuat orang enggan dan menjauh. Dikira menular, padahal Psoriasis sama sekali tidak demikian. Kurangnya pemahaman sehingga jadi salah kaprah membuat teman-teman psoriasis terjepit.
Baca juga:
Salim pernah tidak diperbolehkan mencoba pakaian di ruang ganti, sementara penyintas lain ada yg dijauhi teman atau bahkan diputuskan sang kekasih karena dianggap tak bersih. Akhirnya tak jarang penolakan semacam ini memicu pikiran negatif semakin melekat. Menganggap diri tak pantas berada di masyarakat. Takut dan khawatir jadi makanan sehari-hari. Namun mau sampai kapan?
Psoriasis Awareness Month dirayakan setiap bulan Agustus jadi momentum Salim dan tim Psoriasis Indonesia untuk bergerak. Kampanye Pahami Psoriasis: The Next Level diangkat jadi tema besar.

Sebagai pejuang pernah mengalami pahit-manis dan jatuh-bangun bersama psoriasis, ia bertekad kualitas hidup ambruk harus dibangun kembali. "Tidak hanya dari sisi medis pengobatan, tapi juga pola hidup harus mendukung, kesehatan mental dan penerimaan diri sampai dengan memiliki dukungan dari orang-orang tepat, komunitas," tutur Salim nan sudah berjuang bersama Psoriasis selama 13 tahun belakangan.
Demi membuktikan mereka tak sendiri, Pahami Psoriasis hadir agar semua naik level, menjalani hidup lebih baik dari segala sisi. Lebih lanjut, acara tersebut diharapkan dapat menjadi solusi teman-teman psoriasis untuk mendapatkan haknya melalui peningkatan edukasi masyarakat mengenai kondisinya. Sekaligus menjadi ruang aman bagi para penyintas berbagi pengalaman dan saling mendukung satu sama lain.
Baca juga:
Kisah Anak Tangguh Kenobi Haidar Akmal, Dalang Cilik Wayang Potehi Penyintas ADHD
Berkolaborasi dengan Ego Pharmaceuticals, ErhaSkinsitive, Biotalk, dan Aethra Learning Center, Pahami Psoriasis: The Next Level diadakan setiap hari Sabtu di bulan Agustus. Sedangkan kampanye daring bertajuk "Bersama Lampaui Batas" berjalan sebulan penuh. Pada sesi pertama, peserta diajak mempelajari kembali serba-serbi psoriasis bersama dr. Endi Novianto, SpKK(K), FINSDV, FAADV.
Berlanjut di pekan kedua ada webinar "Psoriasis and Naturopathy" dengan Joshua Lie, ND, BHSc selaku Naturopath dan Energetic Healer. Pada sesi ketiga, partisipan belajar mengakali otak agar bisa lebih sehat secara fisik dan mental ditemani Jessica Farolan, S.Psi dan Jonathan Edward.
Sementara sesi terakhir jadi tempat curhat para penyintas dan 'support system'nya. Mereka membahas satu hal paling sering dibicarakan: "Cinta dan Hubungannya dengan Kondisi Autoimun". Bersama bertukar cerita tentang lika-liku romansa haru jadi tambahan kekuatan bagi mereka.
Secara total, kampanye ini berhasil menarik lebih dari 800 pendaftar dari berbagai latar belakang. Tak hanya penyintas saja, melainkan juga praktisi kesehatan serta orang terdekat dan kerabat dari teman-teman psorisasis.
Namun, perjuangan jadi jagoan tangguh nan mampu melampaui diri sendiri tak hanya dibatasi waktu satu bulan. Meski Agustus telah usai, peserta Pahami Psoriasis: The Next Level diajak untuk bergabung dalam komunitas Discord.
Nantinya, mereka akan terus diundang untuk berpartisipasi dalam semua aktivitas Psoriasis Indonesia di masa depan. Biar selalu ingat untuk tetap mengalahkan negatif dalam diri dan mengajak penyintas lain bersama menjadi pejuang tangguh. (Sam)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
