Kisah Anak Tangguh Kenobi Haidar Akmal, Dalang Cilik Wayang Potehi Penyintas ADHD

Yudi Anugrah NugrohoYudi Anugrah Nugroho - Kamis, 02 September 2021
Kisah Anak Tangguh Kenobi Haidar Akmal, Dalang Cilik Wayang Potehi Penyintas ADHD

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SUARA Keno mendadak berubah berat. Wayang Golek berbentuk serupa polisi kumpeni, diberi nama van Hinne musuh Pitung, kemudian digerak-gerakan sebagai media bercerita. Dari balik wayang, mulut bocah berumur 11 tahun kemudian mengambulkan cerita tentang sejarah Wayang Potehi.

“Cerita datang dari lima orang dihukum mati. Kowe olang (meniru logat van Hinne di film Pitung) tahu mereka main-main pakai kantong, seperti main wayang. Eh, raja tiba-tiba dengar mereka punya mainan. Langsung suka. Lima orang tadi bebas. Enggak jadi digantung. Sorry bro!,” kulik Keno.

Baca juga:

JAGOAN TANGGUH NEGERI AING

Selama bercerita sembari memainkan Wayang Golek, pemilik nama lengkap Kenobi Haidar Akmal begitu kocak mengulas cerita sejarah Potehi. Ia berusaha fokus terhadap wayang di tangannya. Dalang cilik tersebut sangat fokus saat memainkan wayang. Jika tak ada wayang di tangan, Keno cepat kehilangan fokus. Ia mengalami Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau gangguan perkembangan peningkatan motorik sedari lahir, sehingga susah berkonsetrasi.

Cerita Potehi habis, Keno tiba-tiba meloncat bercerita tentang video kocak prank Ben Philips, Youtuber asal Inggris. Lalu berpindah mengurai kelucuan Ojan, salah satu bocah pada situasi komedi Sketsa. Lantas beralih lagi mengisahkan aksi lucu seorang polisi melawan singa pada buku cerita bergambar Agen Polisi 212.

Potehi
Adegan perang pada pertunjukan Wayang Potehi. (Foto; Yusuf R, Wayang Potehi, Seni Pertunjukan Peranakan Tionghoa di Indonesia)

“Tapi, kalau udah mendalang, Keno bisa sangat fokus. Walaupun ada gangguan seperti lupa bawa salah satu tokoh sentral wayang, dia tetap berusaha mencari akal agar pertunjukan terus berlangsung sampai selesai,” ungkap Renaningtyas, sang ibunda kepada Merahputih.com.

Putra pertama pasangan Harli Rusdiantoro dan Renaningtyas tersebut memang sangat senang dengan segala bentuk dan jenis wayang. “Jujur kami bingung saat tiba-tiba dia minta wayang. Entah tahu dari mana. Karena kami pun belum pernah ngajak Keno nonton wayang,” ungkap Rena sapaan akrab Renaningtyas.

Dari Wayang Golek, Keno terus mendalami cerita hingga mencari jenis wayang lain. Hampir semua orang di sekelilingnya tahu kalau Keno senang sekali dengan wayang sehingga tiap kali keluarga, atau kerabat pergi jalan-jalan ke luar kota selalu membawa pulang wayang khusus untuknya. Begitu pun ketika ulang tahun, semua orang memberi kado wayang.

Baca juga:

Supir Ekspedisi Negeri Aing Tetap Tangguh Kirim Barang Walau Pandemi

Di usia 8 tahun, tiba-tiba Keno kepingin boneka Potehi. Ia kepincut setelah melihat aksi Potehi di kanal video Youtube. “Sejak itu hampir setiap hari Keno ingin nonton dan pingin punya boneka Potehi. Sementara saya enggak tahu harus ke mana. Minta tolong kerabat cari Potehi juga enggak dapat,” ungkap Rena.

Sekian lama mencari, atasan sang ibu, Rena, kemudian memberi kontak seorang penulis buku Wayang Potehi Gudo, Seni Pertunjukan Peranakan Tionghoa di Indonesia, bernama Dwi Woro Retno Mastuti. Sejurus kemudian sang ibu mengontak dan mengikat janji bertemu untuk melepas penasaran sang buah hati, Kenobi, terhadap Wayang Potehi.

Potehi
Rias wajah boneka Potehi. (Foto; Yusuf R, Wayang Potehi, Seni Pertunjukan Peranakan Tionghoa di Indonesia)

Setiba di kediaman Woro Mastuti, Depok, Keno semakin girang karena si empunya rumah memiliki banyak koleksi boneka Potehi. “Enak banyak Potehi. Lucu-lucu. Aku senang cat hiasan mukanya. Boneka. Semuanya,” ungkap Keno.

Di sana Keno bertemu pula dengan kawan-kawan Rumah Cinta Wayang (Cinwa). Dia senang bisa belajar singkat dan dipersilakan tampil pada acara sedekah bumi di Jatijajar. Belajar sebentar, Keno pun siap tampil.

“Boneka Potehi aku kasih jubah putih jadi Diponegoro. Ada juga Sentot (Sentot Ali basah). Aku kepingin cerita Diponegoro karena suka,” ujarnya.

Meski ada kendala teknis, pertunjukan berlangsung lancar dan Keno berhasil mementaskan lakon Diponegoro menggunakan Potehi hingga rampung. Keno bahkan tak membaca naskah, malah berimprovisasi menggunakan Wayang Golek berbentuk kumpeni berperan sebagi Mayor Jendral HM de Kock, seteru Diponegoro.

Ketika bermain Wayang Potehi, menurut sang ibu, Rena, seluruh tubuh bergerak bersama-sama sementara pikirannya terpusat pada pertunjukan sehingga bisa lebih fokus. “Wayang Potehi kami anggap sebagai terapi. Keno bisa berkonsetrasi penuh ketika mendalang. Itu sangat baik bagi perkembangan motoriknya. Saya kan terus mendukung cita-citanya menjadi dalang,” tukas Rena. (*)

Baca juga:

Relawan COVID-19, Jagoan Tangguh Walau Virus Menyerang

#September Jagoan Tangguh Negeri Aing #Kesehatan
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bagikan