Kader PDIP yang Jadi Buron KPK Menguasai Ekonomi Internasional
Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat (MP/Asropih)
Merahputih.com - Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat mendapat info bahwa Harun Masiku, kader PDI-P yang diduga terlibat dalam suap mantan komisioner KPU, Wahyu Setiawan merupakan orang yang ahli di bidang ekonomi internasional.
"Dia dipandang sebagai orang yang menguasai bidang ekonomi internasional. Infonya begitu, saya juga enggak kenal," ujar Djarot di Jakarta, (13/1).
Baca Juga
KPK Harus Jadikan Kasus Suap Wahyu KPU Pintu Masuk Bongkar Korupsi Penyelenggara Pemilu
Djarot mengatakan, Harun merupakan orang baru di PDIP. Harun sebelumnya merupakan kader Partai Demokrat. Dia pernah jadi calon legislatif dari Demokrat.

Ditanya mengapa DPP PDIP ngotot ingin Harun yang menjadi anggota DPR ketimbang kader Riezky Aprilia, Djarot mengatakan bahwa partainya memang membutuhkan keahlian yang dimiliki Harun.
"Mungkin karena itu, punya keahlian di bidang yang dibutuhkan oleh partai ya," jelas Djarot.
Baca Juga
Djarot juga menegaskan bahwa PDI-P otomatis memecat kader yang diduga terlibat kasus korupsi.
"Dia (Harun) otomatis kan sudah dipecat dari partai," tuturnya. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Pemerintah Mengesahkan Kepengurusan DPP PDIP 2025–2030 dalam Waktu Singkat

Ribka Tjiptaning: Kematian Raya Akibat Cacingan Akut Jadi Tamparan Keras untuk Pemerintah

Megawati Pilih Rayakan HUT RI di Sekolah Partai, Tegaskan Tradisi PDIP Tak Tergantikan

Struktur Kepengurusan Terbaru PDIP: Hasto Kristiyanto Kembali Jabat Posisi Sekjen

PDIP Beri Dukungan Penuh Tapi Ogah Gabung Pemerintah, Prabowo Butuh 'Second Opinion'

Terungkap! Ini Alasan PDIP Pilih Jadi Mitra Sekaligus Sparring Partner Pemerintah

Amnesti Prabowo Jadi Bukti, Kasus Hasto Sejak Awal Cuma Kriminalisasi Politik?

Puan: Soliditas di Bawah Kepemimpinan Megawati Jadi Kunci Kekuatan PDIP

Buka Bimtek di Bali, Puan: PDIP Harus Makin Dekat dengan Wong Cilik dan Anak Muda

PDIP Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Kerusuhan 27 Juli: Rakyat Kecil Bangkit Lawan Penindasan
