Terungkap! Ini Alasan PDIP Pilih Jadi Mitra Sekaligus Sparring Partner Pemerintah
Ketua DPP PDIP, Said Abdullah. (Foto: DPR RI)
Merahputih.com - Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, menyatakan bahwa PDIP akan mengambil peran sebagai mitra strategis dan penyeimbang bagi pemerintahan.
Sikap ini didasari oleh arahan dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang melihat tantangan domestik dan global semakin berat.
"Sikap politik partai baru disampaikan besok, kita tunggu bersabar sampai besok," kata Said, Jumat (1/8).
Baca juga:
Senior PDIP Bantah Amnesti Hasto Hasil Transaksi Politik Keluarga Megawati-Dasco
Menurut Said, PDIP akan mendukung program pemerintah yang dianggap benar, tetapi akan memberikan solusi alternatif jika ada kebijakan yang kurang tepat.
Ia menambahkan bahwa posisi resmi partai akan diumumkan setelah Kongres Ke-6 PDIP.
Senada dengan Said, politikus PDIP lainnya, Yasonna H. Laoly, menjelaskan bahwa PDIP akan tetap mendukung pemerintahan Prabowo meskipun berada di luar kabinet.
Baca juga:
Megawati Dikukuhkan Jadi Ketum PDIP Lagi, Titiek Soeharto Doakan Panjang Umur
Dukungan ini dimaksudkan untuk menjalankan fungsi kontrol sebagai penyeimbang.
"Kita dukung pemerintahan Pak Prabowo, walaupun kita berada di luar kabinet. Kita tetap mendukung sebagai penyeimbang," kata Yasonna pada kesempatan sama.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad