#KaburAjaDulu Harus Jadi Refleksi Pemerintah, Segera Terapkan 3 Langkah Nyata agar Generasi Emas Tak Pergi ke Luar Negeri

MerahPutih.com - Gerakan #KaburAjaDulu viral di media sosial dan menjadi tren di kalangan anak muda. Fenomena ini dianggap bentuk ekspresi dari ketidakpuasan, kelelahan, dan kehilangan harapan terhadap masa depan di Indonesia.

Ekonom Achmad Nur Hidayat menilai, #KaburAjaDulu bukan sekadar menjadi tren, dan ini tak boleh diabaikan oleh pemerintah agar generasi emas tidak kabur ke luar negeri.

“Pemerintah seharusnya menjadikan ini sebagai momentum refleksi atas berbagai kebijakan yang tidak berpihak pada generasi muda,” jelas Achmad dalam keteranganya dikutip Selasa (18/2).

Menurut Achmad, jika pemerintah serius ingin menjaga anak muda tetap berkontribusi di tanah air, maka pemerintah harus segera menerapkan tiga langkah nyata.

Baca juga:

#KaburAjaDulu Cermin Gagalnya Sistem Pemerintahan dan Jaminan Masa Depan Bagi Anak Muda Indonesia

Pertama, pemerintah perlu membangun kembali kepercayaan publik dengan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam kebijakan.

“Korupsi harus benar-benar diberantas tanpa pandang bulu, dan meritokrasi harus ditegakkan agar anak muda merasa memiliki kesempatan yang adil untuk berkembang,” tutur Achmad.

Kemudian, langah kedua yang perlu dijalankan ialah memperbaiki kondisi ekonomi, dengan cara menciptakan lapangan kerja yang layak dan menjamin kesejahteraan tenaga kerja. Hal tersebut bisa diwujudkan dengan adanya pemberian upah sesuai standar hidup, perlindungan, serta akses lebih luas ke modal untuk para anak muda juga pekerja.

“Bahwa bertahan di Indonesia adalah pilihan terbaik,” tutur Achmad, mengenai prinsip yang akan dimiliki para anak muda apabila dua langkah pertama itu bisa terpenuhi.

Baca juga:

Kapolri Ajak Eks Jamaah Islamiyah Wujudkan Indonesia Emas 2045

Tak ketinggalan, langkah ketiga sekaligus yang terakhir ialah kebebasan berekspresi harus bisa dijamin di tanah air. Anak muda, lanjut Achmad, ingin memiliki ruang untuk menyampaikan kritik tanpa takut ditindas atau dikriminalisasi.

“Demokrasi yang sehat adalah kunci untuk menjaga kepercayaan generasi muda terhadap negara mereka sendiri,” jelas Achmad, menekankan pentingnya kebebasan berekspresi yang harus diwujudkan di Indonesia.

Achmad yakin jika pemerintah tidak segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi akar permasalahan yang melahirkan tren ini, maka visi Indonesia Emas 2045 bisa menjadi sekadar angan-angan tanpa realisasi.

Ia juga menegaskan pemerintah harus berhenti menutup mata dan benar-benar bekerja untuk rakyat, bukan hanya untuk kepentingan segelintir elit.

Baca juga:

Makan Bergizi Gratis Ditolak Pelajar, Pemerintah Akui Perlu Cara Khusus Tangani Persoalan di Papua

“Jika tidak, maka generasi emas yang seharusnya menjadi pilar kemajuan bangsa justru akan menjadi generasi yang lebih memilih pergi dan berkontribusi bagi negara,” tutup Achmad yang juga ekonom dari UPN Veteran Jakarta ini. (knu)