Junk Food Dapat Memicu Kanker, Apa Penyebabnya?

Soffi AmiraSoffi Amira - Sabtu, 12 Oktober 2024
Junk Food Dapat Memicu Kanker, Apa Penyebabnya?

Junk food dapat memicu kanker, bagaimana bisa? (Foto: Pexels/Caleb Oquendo)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Junk food memang lezat dan mudah ditemukan di mana saja. Namun, tahukah kamu bahwa mengonsumsi makanan cepat saji ini bisa berisiko memicu kanker?

Junk food biasanya mengandung tinggi lemak jenuh, gula, garam, dan zat aditif yang kurang baik untuk tubuh. Inilah beberapa alasan mengapa konsumsi junk food berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker.

Baca juga:

Pakar Medis Dorong Pendekatan Holistik untuk Pengobatan Kanker

Alasan Mengapa Junk Food Bisa Menyebabkan Kanker

Alasan junk food bisa menyebabkan kanker
Alasan junk food bisa menyebabkan kanker. Foto: Unsplash/Randy Fath

Berikut ini adalah alasan mengapa junk food bisa menjadi penyebab kanker:

1. Mengandung Zat Karsinogenik

Junk food sering kali dimasak dengan teknik penggorengan pada suhu tinggi, yang dapat menghasilkan zat karsinogenik seperti akrilamida.

Zat ini terbentuk pada makanan yang dipanggang atau digoreng dengan suhu tinggi, terutama pada kentang goreng dan keripik. Akrilamida telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker, terutama kanker ovarium dan endometrium.

2. Tinggi Lemak Jenuh dan Gula

Junk food mengandung banyak lemak jenuh dan gula yang dapat memicu obesitas. Obesitas sendiri merupakan faktor risiko yang signifikan untuk berbagai jenis kanker, seperti kanker payudara, usus besar, dan pankreas.

Ketika berat badan berlebih, produksi hormon seperti estrogen dan insulin meningkat, yang dapat mendorong pertumbuhan sel kanker.

Baca juga:

Waspadai Asupan Natrium dan Sodium yang Terdapat pada Makanan Kemasan

3. Mengandung Bahan Pengawet

Bahan pengawet seperti nitrat dan nitrit sering digunakan pada junk food untuk memperpanjang masa simpannya.

Ketika dicerna, zat-zat ini dapat berubah menjadi senyawa nitrosamin yang bersifat karsinogenik, yang dapat merusak DNA dan memicu perkembangan kanker.

Meski junk food terasa enak, membatasi konsumsinya adalah langkah bijak untuk menjaga kesehatan tubuh dan menurunkan risiko kanker di masa depan. (waf)

#Kesehatan #Kanker #Makanan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan