Junk Food Dapat Memicu Kanker, Apa Penyebabnya?


Junk food dapat memicu kanker, bagaimana bisa? (Foto: Pexels/Caleb Oquendo)
MerahPutih.com - Junk food memang lezat dan mudah ditemukan di mana saja. Namun, tahukah kamu bahwa mengonsumsi makanan cepat saji ini bisa berisiko memicu kanker?
Junk food biasanya mengandung tinggi lemak jenuh, gula, garam, dan zat aditif yang kurang baik untuk tubuh. Inilah beberapa alasan mengapa konsumsi junk food berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker.
Baca juga:
Pakar Medis Dorong Pendekatan Holistik untuk Pengobatan Kanker
Alasan Mengapa Junk Food Bisa Menyebabkan Kanker
Berikut ini adalah alasan mengapa junk food bisa menjadi penyebab kanker:
1. Mengandung Zat Karsinogenik
Junk food sering kali dimasak dengan teknik penggorengan pada suhu tinggi, yang dapat menghasilkan zat karsinogenik seperti akrilamida.
Zat ini terbentuk pada makanan yang dipanggang atau digoreng dengan suhu tinggi, terutama pada kentang goreng dan keripik. Akrilamida telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker, terutama kanker ovarium dan endometrium.
2. Tinggi Lemak Jenuh dan Gula
Junk food mengandung banyak lemak jenuh dan gula yang dapat memicu obesitas. Obesitas sendiri merupakan faktor risiko yang signifikan untuk berbagai jenis kanker, seperti kanker payudara, usus besar, dan pankreas.
Ketika berat badan berlebih, produksi hormon seperti estrogen dan insulin meningkat, yang dapat mendorong pertumbuhan sel kanker.
Baca juga:
Waspadai Asupan Natrium dan Sodium yang Terdapat pada Makanan Kemasan
3. Mengandung Bahan Pengawet
Bahan pengawet seperti nitrat dan nitrit sering digunakan pada junk food untuk memperpanjang masa simpannya.
Ketika dicerna, zat-zat ini dapat berubah menjadi senyawa nitrosamin yang bersifat karsinogenik, yang dapat merusak DNA dan memicu perkembangan kanker.
Meski junk food terasa enak, membatasi konsumsinya adalah langkah bijak untuk menjaga kesehatan tubuh dan menurunkan risiko kanker di masa depan. (waf)
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
