Jumat (7/6) Sore, Kemenag Gelar Sidang Isbat Penentuan Hari Raya Idul Adha
Gedung Kementerian Agama. (Foto: dok. Kemenag)
MerahPutih.com - Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar Sidang Isbat untuk menentukan awal bulan Zulhijah 1445 Hijriah, Jumat (7/6) sore.
Pengamatan hilal ini merupakan salah satu rujukan dalam penetapan waktu Lebaran Idul Adha yang jatuh pada 10 Zulhijah 1445 H. Sidang Isbat bakal dihelat di Auditorium Kementerian Agama, Jakarta Pusat.
Sidang isbat penetapan awal Dzulhijjah dan Hari Raya Idul Adha ini akan dihadiri sejumlah duta-duata negara sahabat, Mahkamah agung, Ketua Komisi VII DPR RI, MUI (Majelis Ulama Indonesia) dan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika).
Lalu, juga ada BIG (Badan Informasi Geospasial), Bosscha ITB, Planetarium, BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), Pakar Falak dari ormas-ormas Islam, Tim Hisab Rukyat, pimpinan organisasi kemasyarakatan Islam dan pondok pesantren serta lembaga dan instansi terkait lainnya.
Baca juga:
Liburan Idul Adha, PT KAI Siapkan 18 Kereta Tambahan
"Sidang Isbat ini penting untuk selalu kami laksanakan, karena masyarakat menunggu pengumuman resmi dari pemerintah," ujar Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin, Jumat (7/6).
Alur Sidang Isbat ini akan dimulai dengan seminar mengenai kriteria penetapan awal bulan Hijriah. Seminar diikuti perwakilan ormas Islam dan para tamu undangan.
Kemudian setelah Salat Magrib, acara dilanjutkan dengan Sidang Isbat secara tertutup. Hasil sidang isbat kemudian akan diumumkan melalui konferensi pers penetapan awal Zulhijah.
Baca juga:
Idul Adha Makin Dekat, Hati-hati Risiko Konsumsi Daging Kambing
Sementara itu, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag Adib melaporkan posisi hilal pada Sidang Isbat nanti berada di atas ufuk antara 7° 15.82' sampai 10° 41.09' dengan sudut elongasi antara 11°34.83' sampai 13°14.47'.
Posisi hilal ini telah melampaui kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) yang mensyaratkan tinggi hilal 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
Dalam posisi tersebut, posisi hilal sudah berada di atas kriteria Imkanur rukyat. "Artinya, secara astronomis, pada 7 Juni 2024, hilal diperkirakan dapat terlihat di beberapa wilayah di Indonesia. Tinggal nanti bergantung dengan cuaca setempat," imbuh Adib.
Baca juga:
Cara Memilih Sapi Kurban yang Bagus untuk Idul Adha
Adib mengatakan hasil perhitungan Imkanur rukyat ataupun Wujudul Hilal penentuan awal bulan Zulhijah berpotensi memiliki kesamaan.
Dia memperkirakan tahun 2024 ini umat Islam di Indonesia diperkirakan dapat merayakan hari Idul Adha secara serentak.
"Kendati begitu, baiknya semua pihak untuk menunggu hasil Sidang Isbat," kata Adib. (knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Pembentukan Ditjen Pesantren, DPR: Perumusan Tupoksi Harus Relevan dengan Kebutuhan Pesantren
Setujui Pembentukan Ditjen Pesantren di Hari Santri, DPR: Bukti Perhatian Presiden terhadap Dunia Pesantren
Beasiswa dan Tunjangan Guru di Bawah Kementerian Agama Bakal Ditambah
Respons Arahan Presiden, Cak Imin dan Menag Siapkan Pembenahan Pesantren
KPK Ungkap Asal Uang Rp100 Miliar dari Kasus Korupsi Kuota Haji Kemenag
Kemenag Tetapkan Standar Bangunan Pesantren Pasca Tragedi Al Khoziny, Prioritaskan Keamanan Santri
Kemenag Bentuk Ditjen Pesantren, PKB Optimistis Bisa Tingkatkan Layanan Pendidikan di Indonesia
Kakanwil Kemenag NTB Lempar Mikrofon, DPR Singgung Evaluasi hingga Pemberian Sanksi
KPK Ungkap 'Rayuan' Oknum Kemenag Agar Khalid Basalamah Pindah dari Haji Furoda ke Khusus
Rekrut 200 Orang Pegawai Kementerian Agama, Kementerian Haji dan Umrah Jadikan Kabid di Daerah Kepala Wilayah