Joni Pemanjat Tiang Masih Diberi Kesempatan Ikutin Tes Masuk TNI
Foto Kolase Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana Kolonel Inf Agung Udayana Kolonel Inf Agung Udayana (kiri) dan Yohanes Ande Joni. ANTARA/HO-Pendam/Udayana
MerahPutih.com - Yohanes Ande Kalla atau yang disapa Joni, yang manjat tiang bedera beberapa tahu lalu masih diberikan kesempatan untuk lanjut seleksi masuk menjadi prajurit TNI AD. Joni kembali viral setelah gagal mengikuti tes masuk TNI karena tidak memenuhi syarat tinggi badan.
Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana Kolonel Inf Agung Udayana Kolonel Inf Agung Udayana mengatakan, tidak lolosnya Joni, karena tinggi badan persyaratan minimal 163 cm, sedangkan daerah tertinggal seperti di wilayah NTT dengan ketentuan khusus 160 cm. Yang bersangkutan tingginya hanya 155,8 cm.
Namun, ujar Kapendam, saat ini masih tahap administrasi, sehingga Joni masih diberikan kesempatan untuk kembali melanjutkan tes masuk TNI.
Kapendam mengatakan, aksi heroik yang viral pada tahun 2018 lalu saat upacara peringatan HUT ke 73 RI di Desa Silawan dan kemudian mendapatkan piagam penghargaan dari Panglima TNI dan Mendikbud menjadi bahan pertimbangan untuk Joni lanjut tes seleksi TNI AD.
Baca juga:
Aksi Joni Panjat Tiang Bendera Dikenang hingga Sekarang
"Hal tersebut menjadi bahan pertimbangan pimpinan angkatan darat agar Joni bisa melanjutkan tes seleksi prajurit," katanya.
Piagam penghargaan tersebut juga telah dilaporkan ke Markas Besar AD, dan perintah dari Mabes AD untuk diberikan kesempatan mengikuti tes.
"Nanti kita gali apakah ada potensi-potensi yang lebih di bidang lainnya," ujarnya.
Tes yang akan dijalani menjadi Prjurit TNI secara gambaran besar, meliputi tes kesehatan, postur, jasmani dan akademik sampai dengan psikotes.
Baca juga:
Pasukan TNI AD Ikut Upacara HUT RI di IKN Tidak Sampai 200 Prajurit
“Nantinya dari serangkaian tes tersebut apakah terdapat potensi yang sangat kuat sebagai keunggulan dari saudara Joni,” ujar dia.
Joni mengaku telah telah dihubungi untuk kembali ke Kupang mengikuti serangkaian tes masuk.
"Sekarang masih di Atambua, mungkin sebentar akan ke Kupang," katanya.
Seleksi prajurit TNI dari Kodam IX/Udayana sudah dimulai pada Selasa (6/8). Dengan serangkaian tes yang sudah disiapkan untuk nantinya dilaporkan ke Mabes TNI AD selaku pengambil keputusan akhir.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
17 Senior Prada Lucky Namo Dituntut 9 Tahun dan Langsung Dipecat dari TNI AD, Restitusi Capai Rp 544 Juta
TNI Diperintahkan Percepat Pembangunan Jembatan Bailey Dalam Satu Pekan di Daerah Bencana
Viral Beras Bantuan TNI Jatuh Berceceran dari Helikopter dan Dipungut Korban Bencana, Begini Penjelasan Panglima TNI
Perintah Presiden, TNI AD Tambah Bantuan Logistik untuk Wilayah Terdampak Bencana
Metode Airdrop Bantuan di Sumatra Dikritik, TNI Pastikan Prosedur Keselamatan Diutamakan
Helikopter Mi-17 dan Bell 412 Bawa Misi Krusial Bantuan Banjir Longsor Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat
20 Ribu TNI Dikirim ke Gaza: Jatah Terbesar AD 60%, 3.650 Personel dari AU
DPR Sebut Mengirim TNI ke Gaza Tanpa Jaminan Kesejahteraan Keluarga yang Ditinggalkan Merupakan Keputusan Zolim
Tak Hanya 20 Ribu Prajurit, Pesawat dan KRI TNI Juga Ikut Misi Gaza
Empat Syarat Wajib Jenderal Bintang Tiga Pimpin Misi Gaza, Apa Saja?