Jokowi: Produk Indonesia Harus Terus Digaungkan


UMKM Indonesia. (Foto: Kementerian Koperasi dan UKM).
MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo meminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) memiliki kebijakan dan strategi yang tepat untuk mengembangkan pasar produk nasional Indonesia.
"Misalnya, dengan mendukung Program Bangga Buatan Indonesia. Pusat perbelanjaan, mal di Jakarta sampai ke daerah, harus didorong untuk memberikan ruang bagi produk-produk Indonesia, khususnya UMKM," kata Presiden Jokowi saat Rapat Kerja Nasional Kemendag di Jakarta, Kamis (4/3).
Ia meminta agar jangan sampai ruang depan, lokasi-lokasi strategis justru diisi oleh merek dari luar negeri. Hal ini harus mulai digeser dimana UMKM digeser ke tempat yang lebih strategis.
Baca Juga:
Mendag Optimistis Trade Expo 2020 Dapat Tingkatkan Ekspor Produk Indonesia
"Lokasi yang baik berikan ruang untuk brand lokal," ujar Presiden Jokowi dikutip Atara.
Ia menegaskan, penjenamaan harus melekat agar masyarakat lebih mencintai produk Indonesia dibandingkan produk luar negeri. Penduduk Indonesia yang berjumlah lebih dari 270 juta jiwa sudah seharusnya menjadi konsumen paling loyal untuk produk-produk dalam negeri.
"Ajakan-ajakan untuk cinta produk-produk kita sendiri, produk-produk Indonesia harus terus digaungkan. Produk-produk dalam negeri gaungkan," kata Presiden Jokowi.
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menyampaikan, merek-merek lokal akan menjadi primadona di berbagai pusat perbelanjaan di Indonesia.
"Kami akan atur aturannya, supaya orang Indonesia bangga membeli produk-produk Indonesia dan turut mengembangkan produk lokal," kata Mendag di Jakarta, Kamis (4/3).
Ia menegaskan, upaya tersebut sejalan dengan program pengembangan produk nasional melalui Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang digagas Presiden Jokowi, sehingga produk-produk buatan anak bangsa dapat dibanggakan dan dibeli oleh masyarakat Indonesia.

Selama ini, lanjut ia, pemerintah lebih fokus untuk mengembangkan sisi suplai perdagangan. Untuk itu, lanjut Mendag Lutfi, saatnya menggerakkan sisi permintaan, di mana Indonesia memiliki jumlah penduduk 270 juta jiwa yang sangat potensial.
"Konsumen Indonesia yang 270 juta jiwa itu adalah penting dan bisa memberikan nilai tambah, bargaining position terhadap negara lain, dan memajukan produk-produk buatan Indonesia," ujar Mendag Lutfi.
Ia menegaskan, masyarakat Indonesia dapat menjadi konsumen loyal bagi produk-produk yang diproduksi oleh sebangsanya.
"Sehingga pelaku usaha baik industriawan hingga selaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri," katanya.
Baca Juga:
Menteri Perdagangan Kurang Puas Display Produk Indonesia di Rusia
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Dukung Desa Kreatif dan UMKM, Kemenparekraf Ajukan Anggaran Rp1,06 Triliun

Banyak Pedagang Angkat Kaki dari District Blok M, Pramono Gratiskan Sewa Kios selama 2 Bulan

UMKM Blok M Menjerit Harga Sewa Kios Tinggi, Gubernur Ancam Putus Kerja Sama MRT Jakarta

Lonjakan Harga Sewa Kios Blok M, Gubernur Pramono Anung Pasang Badan untuk UMKM

Jeritan UMKM di District Blok M, Harga Sewa Naik Langsung Bikin Tenant Cabut

Bale Festival UMKM Solo Gerakan Usaha Lokal Buat Ciptakan Lapangan Kerja

UMKM di Jawa Tengah Dilatih Manfaatkan Pasar Ekspor, Bukan Hanya Jago Kandang

Cuma Modal Klik, UMKM DKI Jakarta Bisa Langsung Dapatkan Sertifikasi Halal

Jualan Live Streaming Platform Digital Jadi Andalan Industri Konveksi Rumahan

DPRD DKI Jakarta Minta Pemerintah Pusat dan Daerah Beri Perhatian Lebih ke UMKM dan Pasar Tradisional
