Menteri Perdagangan Kurang Puas Display Produk Indonesia di Rusia
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (tengah). (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
Merahputih.com - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita terlihat kurang puas dengan "display" berbagai produk makanan Indonesia di Food City, Moskow, Rusia.
Saat meninjau paviliun Indonesia di Food City, dia menyampaikan kepada pengusaha nasional Rahmat Gobel bahwa tampilan seperti yang dilihatnya adalah salah konsep karena tidak memperlihatkan importir dan distributor yang menyalurkan produk Indonesia untuk masuk di pasaran Rusia dan berbagai negara di sekitarnya.
Menurut Enggartiasto, seharusnya ada dua atau tiga importir dan distributor besar Rusia yang bisa dipercaya untuk memasarkan berbagai produk Indonesia di negeri Beruang Merah dan negara-negara di sekitarnya.
Importir dan distributor Rusia ini bila sudah ada bakal dipertemukan dengan para pengusaha nasional yang lebih banyak lagi sehingga makin meningkatkan berbagai produk Indonesia di luar negeri.
"Kita jangan main di skala kecil. Potensi Indonesia sangat besar," katanya.
Food City Rusia merupakan pasar besar permanen yang memberi tempat bagi berbagai negara untuk memajang berbagai hasil produk untuk dipasarkan di Rusia dan negara-ngara di sekitarnya.
Paviliun Indonesia di lantai 2 tepat berada di depan paviliun Israel dan Republik Dagestan. Vietnam, Macedonia, Iran, Pakistan, serta berbagai negara lain juga membuka paviliun mereka.
Paviliun Indonesia yang diluncurkan pada bulan April lalu sebagai upaya dari pengusaha swasta Rahmat Gobel yang juga mantan Menteri Perdagangan.
Manajemen Paviliun Indonesia dikelola oleh Helga Kumontoy yang juga Presdir PT Global MICE Indonesia.
Enggartiasto menegaskan bahwa meskipun hanya memajang produk Indonesia, pihak pengelola paviliun Indonesia harus bisa memperlihatkan importir dan distributor dari Rusia yang memasarkannya agar nilai perdagangannya masuk dalam skala besar.
"Jadi, harus ada importir dan distributornya di sini," katanya dalam peninjauan yang juga didampingi oleh Dubes RI untuk Rusia dan Belarusia M. Wahid Supriyadi.
Mendag mengatakan bahwa Food City di Rusia ini seharusnya dijadikan tempat promosi besar yang efektif dan strategis bagi produk dagang Indonesia.
Dubes Wahid menambahkan bahwa dari sekitar 20 perusahaan swasta yang berpartisipasi di paviliun Indonesia di Food City, saat ini yang baru terealisasi sebanyak sembilan perusahaan.
Mekanisme pemasaran produk di Food City dilakukan melalui "business to business" atau antarpengusaha swasta dari Indonesia dan Rusia. (*)
Sumber: ANTARA
Bagikan
Berita Terkait
Tidak Percaya Komitmen Putin, Uni Eropa Sepakat Perkuat Pertahanan di Ukraina
Rancangan Donald Trump Perjanjian Damai Konflik Ukraina: AS Akui Krimea dan Donbas Sah Milik Rusia
Ekor Patah Masih Nekat Terbang, Helikopter Pabrik Elektronik Penyuplai Militer Rusia Jatuh Tewaskan 5 Orang
AS Tidak Punya Penangkal Rudal Burevestnik Milik Rusia
Putin Umumkan Uji Coba Drone Poseidon Sukses, Rudal Nuklir Antarbenua Terkuat Rusia
DPR Sahkan UU Ekstradisi RI-Rusia
Raker Mendag dengan Komisi VI DPR Bahas Pagu Anggaran Kemendag Tahun 2026
Transaksi UMKM Dalam Negeri Periode Januari - Agustus 2025 Tembus Rp 1,49 Triliun
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina