Jokowi Diingatkan Benahi Ekonomi Dikuasai Asing, Bukan Sibuk Urus Isu Radikal

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Rabu, 06 November 2019
Jokowi Diingatkan Benahi Ekonomi Dikuasai Asing, Bukan Sibuk Urus Isu Radikal

Presiden Joko Widodo. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari.

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Merahputi.com - Tokoh Persaudaraan Alumni 212, Eggi Sudjana menilai persoalan bangsa Indonesia saat ini bukanlah radikalisme, melainkan persoalan ekonomi. Apalagi, pertumbuhan ekonomi hanya berkisar 5 persen.

“Ekonomi yang membuat kita impor melulu,” ujar Eggi kepada wartawan di Jakarta Selatan, Rabu (6/11).

Baca Juga:

Secara Moral, Harusnya Presiden Jokowi Terbitkan Perppu KPK

Ia menilai ketika Presiden Joko Widodo menempatkan radikalisme menjadi narasi utama dalam menyikapi persoalan bangsa ini, maka Presiden sedang salah dalam mengambil langkah. “Jokowi sudah nggak benar menurut saya, saya tegas,” ujarnya.

Eggi juga memberikan kritik kepada Presiden Joko Widodo yang tetap mempertahankan posisi menteri di bidang ekonomi yang tidak memiliki kualitas kerja maksimal. “Kemudian mentri ekonominya hanya itu-itu aja, padahal kita lihat tidak ada kerjanya yang begitu menonjol,” papar politikus PAN ini.

Eggi menilai bahwa Indonesia tidak akan sejahtera ketika sumber daya alam yang dimiliki negara justru dikelola dan dikuasai oleh asing. “Bagaimana masyarakat mendapatkan ekonomi lebih baik kalau hasil kekayaannya kita seperti Freeport, minyak, rempah-rempah dikasih ke Amerika dan negara-negara lainya, lalu apa kesejahteraan bangsa ini,” tandasnya.

Presiden Jokowi dalam acara diskusi mingguan dengan wartawan kepresidenan di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (1/11). ANTARA FOTO/Desca Lidya Natalia.
Presiden Jokowi dalam acara diskusi mingguan dengan wartawan kepresidenan di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (1/11). ANTARA FOTO/Desca Lidya Natalia.

Namun Eggi menyatakan jika dirinya tidak ingin menyerang personal menterinya, melainkan hanya ingin menyoroti kebijakannya saja. “Saya tidak menjudge orangnya ya tetapi kebijakannya. Bagaimana kita lihat di periode pertamanya menjadi mentri ekonomi, bensin harga naik 10 kali dalam 1 periode ini,” jelas Eggi.

Lebih lanjut, Eggi juga menyatakan bahwa apapun kritikan yang disampaikan kepada pemimpin harus dilakukan dengan hati-hati.

Yakni berhati-hati agar bangsa Indonesia tidak terpecah-belah dan kritikan bukan untuk kepentingan pribadi melainkan murni kepentingan yang lebih besar lagi. “Saya kira jelas kritis tetap saya jaga, mari menjaga bangsa kita ini agar tidak terpecah belah, demi kepentingan negara,” tuturnya.

Baca Juga:

Jokowi Ogah Teken Perppu KPK karena Alasan Sopan Santun

Ia menyatakan akan terus memberikan kritikan kepada pemerintahan Joko Widodo dan KH Maruf. Dan ia meminta agar setiap orang yang melakukan countering terhadap dirinya agar mengedepankan nilai-nilai intelektualitas dan fakta yang ada.

“Mungkin pendukungnya Jokowi tidak terima ini, tetapi ‘bantai’ saya dengan intelektual dan fakta-fakta,” pungkasnya. (Knu)

#Presiden Jokowi #Eggi Sudjana #Radikalisme
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tiba dikediaman Jalan Kutai Utara 1, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo usai berlibur bersama cucunya di Bali, Sabtu (12/7).
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 Juli 2025
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Indonesia
Isi Konten Radikal Remaja Anggota ISIS di Gowa Terungkap, Aktif Sebarkan Propaganda
Isi konten radikal remaja anggota ISIS di Gowa ditangkap. Remaja itu aktif menyebarkan propaganda melalui media sosial dan membahas aksi bom bunuh diri.
Soffi Amira - Minggu, 25 Mei 2025
Isi Konten Radikal Remaja Anggota ISIS di Gowa Terungkap, Aktif Sebarkan Propaganda
Indonesia
Menteri Agama sebut Paham Radikal Susah Menyebar di Indonesia karena Pengaruh Budaya Maritim dan Heterogen
Menurut Nasarudin, budaya maritim terbiasa menghargai perbedaan.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 23 April 2025
Menteri Agama sebut Paham Radikal Susah Menyebar di Indonesia karena Pengaruh Budaya Maritim dan Heterogen
Berita Foto
Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) era Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), Djan Faridz usai menjalani pemeriksaan KPK di Gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta, Rabu (26/3/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 26 Maret 2025
Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK
Indonesia
Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat
Jokowi diharapkan kembali berbaur dengan masyarakat di wilayah setempat.
Frengky Aruan - Selasa, 22 Oktober 2024
Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat
Indonesia
H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi
Presiden Joko Widodo akan kembali ke Solo setelah purnatugas.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 19 Oktober 2024
H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi
Indonesia
Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan
Jokowi juga menggelar makan siang terakhir bersama jajaran menteri kabinet kerja
Angga Yudha Pratama - Jumat, 18 Oktober 2024
Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan
Lifestyle
Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi
Presiden Joko Widodo menanam pohon pulai di perkarangan Istana Negara Jakarta pada Kamis (17/10) atau sebelum berakhirnya masa jabatan.
Frengky Aruan - Jumat, 18 Oktober 2024
Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
Dalam narasinya disebutkan Jokowi marah karena Prabowo diam-diam memilih mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan sebagai wakil presiden (wapres) pengganti Gibran Rakabuming Raka.
Frengky Aruan - Jumat, 18 Oktober 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
Indonesia
Di Penghujung Jabatan, Jokowi Bentuk Korps Pemberantasan Korupsi Polri
Angga Yudha Pratama - Kamis, 17 Oktober 2024
Di Penghujung Jabatan, Jokowi Bentuk Korps Pemberantasan Korupsi Polri
Bagikan